Pengertian SKU Stock Keeping Unit beserta Contoh

by | Sep 20, 2022 | Blog, Distribusi Produk

Jika Anda seperti kebanyakan pedagang ritel dan pedagang grosir, Anda bisa menginvestasikan uang Anda pada stok, yang mana terletak di pusat bisnis penjualan Anda, dan juga proses inventaris. Hal ini dapat menjaga jalur stok dengan hati-hati seiring dengan pertumbuhan esensial bisnis Anda yang berjalan menuju kesuksesan.

SKU adalah pengidentifikasian yang unik untuk setiap produk Anda yang memudahkan untuk melacak inventaris. SKU merupakan alat yang vital untuk pedagang ritel dan pedagang grosir karena dapat memberi kemudahan untuk mereka dalam mengidentifikasi produk-produk dan memonitor level stok melalui sistem dan channel. Kesuksesan bisnis Anda bergantung pada manajemen produk yang baik tentunya. Dan manajemen produk yang baik bergantung pada SKU.

Bisa dibilang manajemen produk yang bagus dimulai dengan SKU yang unik. Manajemen SKU dapat membantu Anda untuk mengoptimalkan inventaris dan pembelian sehingga secara tidak langsung SKU turut serta dalam meningkatkan revenue perusahaan.

banner sidig

Apa itu SKU?

SKU merupakan singkatan dari Stock Keeping Unit. Sebuah ritel biasanya menggunakan SKU untuk mengidentifikasi inventaris bisnis mereka. Kebanyakan ritel tahu bahwa SKU membantu mereka untuk melacak produk dari vendor ke konsumen. Baik veteran ritel maupun bisnis baru, mempunyai inventaris yang sangat besar atau stok terbatas, mengoperasikan toko fisik atau online; sebaiknya Anda mempunyai rancangan dan desain SKU.

Secara sederhana, SKU adalah penanda unik untuk item terjual. Ritel menciptakan kode mereka sendiri berdasarkan ragam karakter merchandise mereka. Biasanya, SKU dibagi ke dalam beberapa klasifikasi dan kategori. Misalnya, toko peralatan rumah tangga mempunyai section berbeda-beda seperti rumput dan kebun. SKU mereka mungkin didesain sekitar klasifikasi rumput dan kebun dan mempunyai angka atau huruf yang menunjukkan produk sebagai kategori di dalam section rumput dan kebun.

Fungsi SKU

SKU berfungsi untuk membedakan satu produk dan produk lainnya. Akan sulit untuk melacak penjualan dan inventaris tanpa klasifikasi seperti waktu pembuatan, model, tipe, warna, ukuran, atau ciri identifikasi lainnya. Misalnya, asumsikan ritel untuk toko bahan bangunan baru membutuhkan SKU untuk memulai prosedur inventaris mereka.

Mereka mungkin menggunakan huruf A untuk cat: A1 berarti cat tembok, sedangkan A2 mewakili cat besi. Seri selanjutnya kode alpanumerik juga berlaku untuk indikator warna, diikuti ukuran dan sebagainya.

Kemudian SKU dimasukkan ke sistem manajemen inventaris, yang terikat ke poin sistem penjualan. Ritel pun menjadi bisa untuk melacak inventaris dan penjualan melalui laporan detail. Sebuah sistem SKU juga memfasilitasi ritel untuk mengelola data terkait dengan konsumen, penjualan, dan inventaris mereka.

Mengapa SKU itu Penting?

SKU membantu pembeli membandingkan karakteristik dari item serupa. Misalnya, ketika pembeli membeli sebuah DVD spesifik, ritel online mungkin menampilkan filem yang mirip yang dibeli oleh konsumen lain berdasarkan informasi SKU. Metode ini bisa jadi memicu pembelian tambahan oleh konsumen. Dengan demikian, SKU bisa dibilang punya kegunaan secara tidak langsung menaikkan revenue perusahaan.

SKU juga membantu Anda untuk mengumpulkan data penjualan. Contohnya, sebuah toko dapat mengetahui item yang mana yang terjual dengan baik dan item yang mana yang tidak, berdasarkan scan SKU dan data POS (point-of-sale).

Cara Membuat dan Contoh SKU

SKU bisa dilakukan secara manual maupun menggunakan online SKU generator. Untuk komponen format SKU sendiri variabelnya bisa disesuaikan dengan jenis produk masing-masing. Sebelum ke contohnya, mari kita bahas anatominya terlebih dahulu.

Bagian pertama SKU biasanya adalah karakter paling umum seperti departemen, kategori produk, atau supplier. Dua atau tiga karakter alpanumerik pertama dipetakan untuk karakteristik ini.

Kemudian beberapa karakter selanjutnya mewakili fitur spesifik setiap produk seperti warna, ukuran, brand, atau sub-kategori lainnya.

Lalu, dua atau tiga karakter terakhir menunjukkan urutan, membantu SKU untuk memberitahu angka produk yang Anda punya dan urutan mereka dibeli dan diproses.

Contoh SKU

Ada beberapa variasi dalam pembuatan dan penulisan SKU, ada yang memakai dash atau tanda strip pemisah dan ada yang tanpa tanda baca apapun hanya berupa angka dan huruf.

Contoh SKU yaitu WHT-SML-H456-LV

WHT merujuk pada warna produk (white).

SML menunjukkan ukuran yaitu small.

H456 mengindikasikan nomer model dari pabrikan.

LV merupakan merk prouk.

Jika saat ini Anda sedang merintis sebuah bisnis penjualan produk atau memang sedang mengatur untuk membuat SKU untuk bisnis produk Anda, jangan khawatir karena kami punya solusinya.

Yuk, permudah pembuatan SKU bersama Sidig. Segera hubungi, konsultasikan kebutuhan, dan jadwalkan live demo bersama tim Sidig.

Free Demo Sidig

Konsultasikan dan coba solusi manajemen garansi dari Sidig untuk pengalaman pelanggan yang lebih baik

Join Our Newsletter

Dapatkan Insight dan Update Terbaru Seputar Manajemen Pelanggan

 

Follow Us

Konsultasikan langsung kebutuhan Anda dengan Sales Representative kami!

 

WeCreativez WhatsApp Support
Kontak kami melalui Whatsapp
👋 Halo,ada yang bisa kami bantu?