Maintenance Management System Software

Maintenance Management System Software

Bagi perusahaan yang memiliki banyak aset, penting untuk menerapkan manajemen pemeliharaan atau maintenance management system. Pasalnya, semakin sering sebuah aset digunakan, maka semakin besar kemungkinan terjadi kerusakan. Oleh karena itu, perusahaan perlu melakukan manajemen pemeliharaan secara berkala.

Untungnya, kini perusahaan bisa mengunakan software khusus sehingga tak perlu lagi melakukan kerja manajemen pemeliharaan secara manual.

Pengertian Maintenance Management System

Maintenance management system, atau yang sering juga disebut dengan maintenance management software merupakan sistem yang dirancang untuk membantu perusahaan mengelola operasi dan aset pemeliharaan secara efisien.

Sistem ini mencakup serangkaian proses mulai dari merencanakan dan menjadwalkan aktivitas pemeliharaan, melacak kondisi aset, mengelola perintah kerja, mengalokasikan sumber daya, hingga menganalisis data pemeliharaan untuk membuat keputusan yang tepat.

Jenis-Jenis Maintenance Management System

Pilihan sistem manajemen pemeliharaan bergantung pada kebutuhan perusahaan, jenis aset, dan sumber daya yang tersedia. Berikut adalah beberapa jenisnya yang paling umum.

1. Preventive maintenance

Ditujukan untuk menangkap dan memperbaiki masalah sebelum terjadi. Pencegahan dapat berupa pembersihan, pelumasan, perbaikan, dan penggantian suku cadang sesuai jadwal.

2. Condition-Based Maintenance

Tak cuma memeriksa sesuai jadwal, pada pemeliharaan berbasis kondisi maka mesin dan sistem diamati dengan cermat untuk mengantisipasi kegagalan yang akan datang.

3. Predictive Maintenance

Pada pemeliharaan prediktif, sistem terus-menerus diamati melalui perangkat sensor. Perangkat ini terpasang ke komponen sistem dan memberikan data real-time yang konstan ke software. Kemudian software menginterpretasikan data dan memperingatkan teknisi pemeliharaan tentang bahaya yang mendekat.

4. Corrective Maintenance

Pemeliharaan korektif dimulai saat masalah ditemukan saat mengerjakan perintah kerja lain, sehingga masalah ditangkap ‘tepat pada waktunya’.

5. Predetermined Maintenance

Pemeliharaan jenis ini dilakukan dengan menggunakan aturan dan saran yang dibuat oleh pabrikan asli, bukan oleh tim pemeliharaan.

Tujuan Maintenance Management System

Pada dasarnya, tujuan maintenance management system adalah untuk membantu perusahaan secara efisien mengelola operasi pemeliharaan dan aset mereka. Lebih detailnya, berikut beberapa tujuan dari implementasi maintenance management system.

  • Merampingkan dan mengoptimalkan proses pemeliharaan,
  • Meningkatkan performa dan efektivitas aset yang ada
  • Memperpanjang usia aset dan menghindari waktu shutdown aset mendadak
  • Meminimalisir kerugian karena kerja terhambat akibat aset tak berfungsi
  • Memperoleh laporan akurat soal pemeliharaan aset

 

Kelebihan Maintenance Management System

Beberapa kelebihan yang ditawarkan maintenance management system antara lain:

1. Peningkatan Perencanaan dan Penjadwalan Maintenance

Penjadwalan tugas pemeliharaan lebih efisien karena software ini membantu merencanakan, memantau, menilai dan mengoptimalkan seluruh aktivitas pemeliharaan dalam satu sistem terpusat.

2. Kontrol Inventaris yang Lebih Baik

Software ini memberikan wawasan menyeluruh pada aset sehingga mencegah over-ordering dan understocking, mengurangi biaya yang terkait dengan manajemen suku cadang.

3. Pengambilan Keputusan Berbasis Data

Software mengumpulkan dan menyimpan data aset yang dapat dianalisis untuk membuat keputusan tentang penggantian, strategi pemeliharaan, hingga alokasi sumber daya.

4. Penghematan Biaya

Dengan mengoptimalkan operasi pemeliharaan, perusahaan dapat mencapai penghematan biaya dalam hal penggunaan tenaga kerja, material, dan energi.

Memilih Software Maintenance Management System

Memilih maintenance management software  yang baik melibatkan dua langkah utama. Pertama, nilai kebutuhan dan tujuan pemeliharaan.  Identifikasi jenis aset yang dikelola, skala operasi, dan fitur yang diperlukan.

Kedua, evaluasi opsi software berdasarkan kemudahan penggunaan, skalabilitas, penyesuaian, aksesibilitas seluler, dan integrasi dengan sistem yang ada. Cara ini akan menyelaraskan kebutuhan perusahaan dengan kemampuan software.

Fitur Aplikasi Maintenance Management System

Penting untuk memprioritaskan fitur yang selaras dengan persyaratan dan tujuan manajemen maintenance perusahaan. Berikut beberapa fitur utama yang umum dicari.

  1. Maintenance Request Portal
  2. Scheduling Maintenance
  3. Monitor & Manage Work Order
  4. Inventory Tracking
  5. Reports & Analytics

Kesimpulan

Maintenance management software tak diragukan lagi menjadi solusi bagi perusahaan yang ingin menjaga dan mengoptimalkan pemakaian asetnya.

Jika Anda sedang mencari software untuk menyempurnakan manajemen pemeliharaan perusahaan, SIDIG bisa menjadi pilihat tepat.

Dengan SIDIG, proses dan alur kerja maintenance dan service produk lebih efektif serta sistematis. Yuk pelajari lebih lanjut keunggulan SIDIG di sini.

Strategi Meningkatkan Revenue dari Scheduled Maintenance

Strategi Meningkatkan Revenue dari Scheduled Maintenance

Aktivitas maintenance penting dilakukan demi menjaga performa peralatan kerja perusahaan. Supaya semua peralatan dapat terus berfungsi dengan baik dan memiliki masa pakai yang lama, maka sebaiknya dilakukan scheduled maintenance sehingga prosesnya dapat berjalan secara sistematis.

Jika semua peralatan kerja dapat berfungsi dengan optimal, maka kinerja karyawan pun menjadi lebih produktif sehingga proses produksi berjalan dengan baik dan lancar, mendukung meningkatkan revenue perusahaan. Selain itu, scheduled maintenance dapat menghindarkan downtime tak terduga yang biasanya akan memakan biaya yang mahal untuk mengatasinya. Scheduled maintenance juga dapat menghindarkan perusahaan dari biaya reparasi maupun penggantian alat atau onderdil peralatan kerja. Dengan terpangkasnya biaya-biaya ongkos tersebut, secara tidak langsung revenue perusahaan tetap terjaga dan tidak terpotong.

Bagaimana Cara Scheduled Preventive Maintenance Bisa Meningkatkan Penghematan?

Preventive maintenance (PM) berfokus pada pencegahan masalah sebelum kerusakan terjadi. Termasuk didalamnya tugas-tugas seperti pembersihan, pelumasan, penyesuaian, perbaikan, dan penggantian sebuah bagian. Setiap tugas tersebut dilakukan untuk menjaga peralatan bekerja pada kondisi prima untuk mencegah downtime dan perbaikan reaktif. Preventive maintenance yang terjadwal tentu akan mengoptimalkan proses pengelolaan dan pemeliharaan peralatan kerja.

Berikut benefit dari scheduled preventive maintenance dilihat dari bagaimana sistem baru dan cara berpikir ini dapat menaikkan revenue perusahaan:

1. Mengurangi Downtime

Dalam proses produksi, istilah ‘time is money’ adalah benar adanya. Setiap kali mesin dimatikan untuk perbaikan, Anda kehilangan sejumlah uang karena proses produksi tidak bisa berjalan yang artinya bisnis sedang tidak menghasilkan. Scheduled PM secara drastis mengurangi downtime karena tujuannya secara keseluruhan adalah mencegah downtime.

2. Meningkatkan Efisiensi Operasional

Karena peralatan secara rutin dipelihara secara terjadwal, mereka bisa bekerja dengan kondisi optimal setiap saat. Ketika mesin bekerja lebih efisien, mereka tidak harus menggunakan banyak energi dan sumber daya, artinya penghematan telah tercapai.

3. Mengurangi Risiko Pemeliharaan Reaktif yang Mahal

Ketika sebuah peralatan rusak tiba-tiba; Anda harus mengeluarkan biaya ekstra untuk tim pemeliharaan, waktu ekstra untuk mendiagnosa masalah, dan biaya ekstra bagian atau onderdil tertentu. Dengan PM yang terjadwal, pengecekan rutin dan pemeliharaan terencana bisa membantu menghindari perbaikan besar dan mahal.

4. Meningkatkan Masa Pakai Peralatan

PM juga dapat meningkatkan umur peralatan. Ketika semuanya terbaharui dan berfungsi dengan benar, Anda bisa memaksimalkan masa pakai mesin dan peralatan. Keawetan mesin dan peralatan adalah investasi.

5. Memperbaiki Layanan Customer Service

Kegagalan mesin dapat menunda proses produksi sehingga dapat menunda pengiriman barang juga. Hal ini bisa dihindari dengan PM. Konsumen akan senang ketika Anda bisa konsisten menyediakan produk berkualitas, servis on-time, dan pelayanan yang cepat sehingga mereka akan memberi ulasan lebih baik, lebih banyak referral, dan lebih banyak penjualan terjadi tentunya. 

Mengimplementasikan Program Scheduled Preventive Maintenance

Cara terbaik untuk memulai PM yaitu dengan riset opsi software PM. Ketika Anda memilih software PM yang tepat, transisi akan berjalan lebih lancar dan mudah tentunya.

Setelah Anda mendapatkan software PM, langkah selanjutnya yaitu mengatur jadwal PM semua peralatan satu persatu. Cara ini akan menghindarkan kewalahan. Meskipun ada beberapa biaya awal ketika Anda memulai, namun strategi ini dapat menyelamatkan uang perusahaan dalam jangka panjang.

Pengaruh Service and Maintenance pada Revenue

Revenue dari service and maintenance bisa membuat sebuah kontribusi penting untuk keseluruhan revenue. Service and maintenance bisa juga berkontribusi untuk revenue di masa mendatang dengan mengijinkan perusahaan untuk menghubungi konsumen dalam proses penjualan produk. Menyediakan service and maintenance berkualitas untuk konsumen dapat membantu menaikkan kepuasan dan loyalitas konsumen, meningkatkan kemungkinan perusahaan untuk mempertahankan konsumen dan menjaga level tinggi pembelian berulang.

Rencana Peningkatan Layanan After-sale

Layanan after-sale adalah sebuah sumber penting untuk revenue dan profit bisnis. Layanan after-sale membantu membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan dan terbukti menjadi pembeda yang efektif bisnis Anda. Rencana peningkatan after-sale perusahaan sebaiknya berkonsentrasi pada mengidentifikasi layanan baru yang penting untuk konsumen Anda, mengurangi biaya pengiriman, memastikan kualitas produk, dan menaikkan revenue dan profit dari layanan after-sale.

Sebuah all-in-one platform yang terintegrasi, yang bisa dimanfaatkan untuk proses scheduled preventive maintenance dan sekaligus juga menyediakan layanan after-sale merupakan solusi cerdas untuk bisnis perusahaan Anda.

Software Preventive Maintenance untuk Optimalkan Bisnis

Software Preventive Maintenance untuk Optimalkan Bisnis

Peralatan kerja dan aset perusahaan merupakan komponen penting untuk menunjang kinerja perusahaan. Salah satu strategi untuk menjaga performa peralatan supaya tetap optimal yaitu dengan mengadakan preventive maintenance (PM).

Preventive maintenance merupakan aksi memberikan tindakan berupa pemeliharaan peralatan dan aset perusahaan guna mencegah terjadinya kerusakan atau gagal fungsi peralatan dan mesin. Dengan menjaga pemeliharaannya, maka akan terjaga juga masa pakai atau umur peralatan-peralatan tersebut.

Di era industri 4.0 ini, ranah digital semakin bertumbuh. Banyak teknologi terus dikembangkan untuk memenuhi tantangan jaman. Sama halnya untuk urusan preventive maintenance. Keberadaan teknologi akan sangat membantu dalam proses pelaksanaannya. Software aplikasi preventive maintenance Sidig hadir untuk membantu tim pemeliharaan dalam melakukan pengelolaan peralatan kerja dan aset perusahaan.

Preventive Maintenance

Preventive maintenance adalah sebuah aktivitas rutin pemeliharaan yang dilakukan pada sejumlah peralatan kerja dan aset untuk menjaganya tetap berfungsi dengan optimal dan mencegah downtime secara mendadak atau biaya reparasi darurat. Situasi industrial sangat bergantung pada pemeliharaan terjadwal secara teratur untuk tetap produktif sepenuhnya dan bebas dari kerusakan mekanis yang mahal dan membuang waktu.

Apa itu Software Preventive Maintenance?

Setiap komponen produksi di dalam sistem akan membutuhkan beberapa level dari servis reguler dan mereka juga biasanya membutuhkan paling tidak pembersihan dan pelumasan. Di situasi berbeda, servis yang lebih intensif mungkin akan membutuhkan keterlibatan pengkondisian ulang yang cukup menyeluruh, perbaikan, atau bahkan penggantian bagian tertentu.

Pada level yang cukup tinggi, preventive maintenance juga melibatkan pemeliharaan kilang fisik yang menjadi tempat berbagai sistem produksi. Tugas general yang tergabung dalam tipe preventive maintenance ini termasuk memastikan sistem HVAC bekerja dengan baik, semua sistem kelistrikan berfungsi dan sesuai dengan kode standarnya, dan semua pencahayaan yang penting beroperasi dengan benar.

Manajemen preventive maintenance terkadang bisa menjadi sulit untuk dilakukan, sehingga banyak perusahaan perlu mengatasinya dengan sistem manajemen pemeliharaan yang terkomputerisasi (CMMS). Software preventive maintenance adalah sebuah program yang didesain spesial untuk membantu semua aspek perencanaan dan eksekusi preventive maintenance.

Software PM membantu mengurangi biaya operasi dan menawarkan efisiensi operasional yang meningkatkan profitabilitas. Selain itu, software PM juga mencegah masalah sebelum mereka terjadi, menjaga operasional perusahaan berjalan dengan lancar menggunakan pemeliharaan yang dapat dipercaya dan sistem inspeksi.

Keuntungan Penggunaan Software Preventive Maintenance

Berikut dua keuntungan utama yang diberikan oleh software aplikasi preventive maintenance:

1. Program preventive maintenance akan membantu menekan biaya operasional

Sebuah software program preventive maintenance yang baik akan mengurangi downtime mesin yang mahal, membantu memastikan semua peralatan penting dan onderdil tersedia sebelum PM dimulai, dan mengurangi reparasi reaktif yang mahal.

2. Software preventive maintenance akan meningkatkan produktivitas

Perencanaan dan penjadwalan kerja yang lebih baik dapat memaksimalkan efisiensi dari kinerja karyawan, sehingga PM dapat terselesaikan dengan lebih cepat juga.

Fitur-fitur yang Harus Ada di Software Preventive Maintenance

Software preventive maintenance harus mempunyai fitur-fitur utama yang mendukung proses pelaksanaan pemeliharaan. Beberapa fitur wajib dari software PM yaitu:

  • Scheduling
  • Work order
  • Reporting
  • Checklist
  • Documentation
Preventive Maintenance untuk Menjaga Aset Perusahaan

Preventive Maintenance untuk Menjaga Aset Perusahaan

Setiap aset dan peralatan perusahaan perlu dijaga dan dipelihara supaya terjaga fungsi baiknya. Pemeliharaan aset dan peralatan dapat membantu lancarnya jalannya bisnis sebuah perusahaan. Preventive maintenance merupakan sebuah strategi perusahaan untuk mengusahakan pengelolaan aset dan peralatan kerja.

Preventive maintenance adalah pemeliharaan dan pengecekan rutin dan teratur peralatan dan aset untuk menjaga mereka tetap optimal kinerjanya dan menghindari downtime secara mendadak dari kegagalan fungsi peralatan. Sebelum terjadi masalah, perlu dirancang strategi pemeliharaan yang matang untuk merencanakan dan melaksanakan pemeliharaan peralatan.

Preventive maintenance yang baik juga melibatkan pencatatan riwayat inspeksi dan servis peralatan. Di era teknolgi yang berkembang pesat ini, hadirnya software maintenance akan sangat membantu dan mempermudah proses preventive maintenance.

Apa itu Preventive Maintenance?

Preventive maintenance dapat diartikan sebagai pemeliharaan pencegahan, yaitu pemeliharaan aset fisik dan peralatan kerja yang dilakukan secara rutin dan teratur untuk mengurangi risiko kegagalan fungsi alat dan mesin downtime yang tak terencana. Jika mesin downtime, biayanya akan menjadi sangat mahal untuk pemeliharaan dan pengelolaan fasilitasnya.

Preventive maintenance melibatkan aksi menjalankan aktivitas pemeliharaan yang terjadwal secara teratur untuk membantu mencegah kegagalan alat yang tak terduga di masa mendatang. Sederhananya, preventive maintenance adalah mencegah kerusakan sebelum alat benar-benar rusak.

Preventive maintenance yang efektif adalah yang terencana dan terjadwal berdasarkan insight data yang real-time, seringkali dipantau menggunakan sebuah software CMMS. Hal tersebut dilakukan ketika peralatan masih bekerja atau bisa digunakan untuk mencegah kerusakan tak terduga. Strategi preventive maintenance biasanya menggunakan pendekatan antara pemeliharaan reaktif dan pemeliharaan prediktif.

Mengapa Preventive Maintenance itu Penting?

Penting untuk melakukan preventive maintenance karena hal tersebut merupakan pondasi pengelolaan fasilitas yang sukses. Preventive maintenance menjaga peralatan dan aset bekerja secara efisien, memelihara keamanan untuk karyawan dengan level tinggi, dan membantu menghindari perbaikan besar dan mahal. Secara keseluruhan, program preventive maintenance yang berfungsi secara tepat dapat memastikan gangguan operasional dapat terminimalisir dengan baik.

Cara Kerja Preventive Maintenance

Melalui pembelajaran mesin, data analitik operasional dan monitor kesehatan aset yang terprediksi; teknisi dapat mengoptimalkan pemeliharaan dan mengurangi risiko reliabilitas untuk mengoperasikan bisnis. Software yang didesain khusus untuk mendukung preventive maintenance dapat membantu menghasilkan operasional yang stabil, memastikan kesesuaian dengan garansi dan mengatasi isu yang berdampak pada produksi ― sebelum isu kerusakan terjadi.

Keuntungan dari Preventive Maintenance

Mulailah untuk mendapatkan utilitas yang maksimal dari aset Anda sehingga mampu menghemat biaya dengan menggunakan strategi preventive maintenance. Dengan begitu, maka Anda juga akan memetik manfaatnya seperti bisnis perusahaan berjalan dengan lebih baik dan operasi perusahaan yang selalu siap siaga. Berikut beberapa manfaat dari aktivitas preventive maintenance peralatan dan aset perusahaan:

1. Umur Aset Lebih Lama

Pemeliharaan dan inspeksi yang terjadwal dan dilakukan secara sistematis dapat memastikan aset mencapai siklus hidup yang penuh dan garansi akan terus terbarui.

2. Mengurangi Biaya Pemeliharaan

Penting untuk mengelola pemeliharaan yang terencana dan tidak terencana, inventaris, dan biaya onderdil. Insight yang lebih baik terhadap operasional dan aset dapat membantu mengurangi biaya pemeliharaan secara signifikan.

3. Meningkatkan Produktivitas

Daya kerja yang terorganisir dengan baik adalah kinerja yang lebih produktif. Memperbaiki penjadwalan, mengelola vendor, dan membuat laporan kerja dan finansial dapat mendukung proses preventive maintenance sehingga kesehatan alat dan aset lebih terjaga. Dengan begitu, kinerja karyawan pun lebih produktif karena kerusakan alat kerja terminimalisir dengan baik.

4. Mengurangi Downtime yang Tiba-tiba

Mengidentifikasi perbaikan secara dini dalam siklus hidup aset untuk operasi yang selalu siap siaga dapat meminimalisir downtime dan mengoptimasi produksi.

Tipe-tipe Preventive Maintenance

Ada tiga tipe utama preventive maintenance: pemicunya berdasarkan waktu, penggunaan, dan kondisi. Variasi dari tiga tipe tersebut secara ideal harusnya dijadwalkan dan dilaksanakan pada semua jenis peralatan untuk mencegah kegagalan tak terduga. Manufaktur sering memberikan rekomendasi tentang bagaimana cara terbaik untuk memelihara peralatan.

Seiring dengan insight data secara real-time, tim pemeliharaan perusahaan bisa menjadwalkan preventive maintenance dengan menggunakan tipe preventive maintenance yang tepat. Berikut adalah tiga tipe utama preventive maintenance yang dijelaskan secara detail beserta contohnya:

1. Preventive Maintenance Berdasarkan Waktu

Pendekatan berdasarkan waktu penjadwalan preventive maintenance menggunakan sebuah rangkaian interval waktu seperti setiap 10 hari dan sebagainya. Contohnya yaitu termasuk memulai preventive maintenance (seperti inspeksi darurat teratur) pada hari pertama setiap bulannya atau sekali dalam tiga bulan.

2. Preventive Maintenance Berdasarkan Penggunaan

Preventive maintenance berdasarkan penggunaan memulai aksi pemeliharaan ketika penggunaan aset mencapai benchmark tertentu. Ini bisa termasuk juga setelah angka kilometer, jam, atau siklus produksi tertentu. Contorh dari tipe ini yaitu pemeliharaan rutin yang terjadwal pada sebuah kendaraan bermotor setiap 10.000 km.

3. Preventive Maintenance Berdasarkan Kondisi

Pemeliharaan berdasarkan kondisi adalah sebuah bentuk pemeliharaan proaktif. Tipe ini adalah strategi pemeliharaan yang memonitor kondisi sebenarnya dari sebuah aset untuk menentukan apa tugas pemeliharaan yang dibutuhkan untuk dilakukan. Pemeliharaan berdasarkan kondisi menandakan bahwa pemeliharaan seharusnya dilakukan ketika indikator tertentu menunjukkan tanda-tanda penurunan performa atau kegagalan fungsi yang kiranya akan terjadi.

Contohnya yaitu preventive maintenance akan dijadwalkan ketika vibrasi pada komponen tertentu mencapai ambang batas tertentu dan mengindikasikan bahwa komponen tersebut seharusnya diganti atau dilumasi.

Contoh Preventive Maintenance

Persyaratan preventive maintenance berbeda-beda bergantung pada peralatan yang akan di-maintenance. Contoh tugas pemeliharaan yaitu termasuk pembersihan, pelumasan, penggantian, atau perbaikan sebuah komponen, atau bahkan sebagian atau reparasi menyeluruh.

Contoh yang lebih terlihat dari preventive maintenance termasuk memastikan garis produksi peralatan bekerja secara efisien, elemen ventilasi atau air conditioning diperiksa, dibersihkan, dan diperbaharui.

Bagaimanapun, area-area bisnis lainnya juga mensyaratkan pemeliharaan teratur. Pasokan air butuh untuk disterilisasi, sistem elektrik harus aman dan sesuai dengan legislasi. Kemudian pintu, pencahayaan, dan flooring juga butuh dicek dan dipastikan bahwa mereka semua berfungsi dengan benar dan tidak punya potensi membahayakan.

Software untuk Membantu Proses Preventive Maintenance

Software preventive maintenance memungkinkan Anda untuk menjadwalkan pemeliharaan, mengirimkan peringatan ke orang yang tepat ketika waktunya pemeliharaan tiba, dan meningkatkan akses ke sumber dan alokasi yang membuat rencana tindakan pemeliharaan berjalan lebih cepat dan lebih efektif. Sehingga, Anda bisa membuat proses lebih efisien dan membantu preventive maintenance berjalan dengan optimal.

Fitur-fitur yang terdapat pada software preventive maintenance yaitu seperti fitur penjadwalan maintenance and repair, fitur pengingat untuk waktu jatuh tempo, dan akses ke sumber data informasi. Beberapa software preventive maintenance yang bisa Anda gunakan yaitu Fiix, DPSI, Limble CMMS, MaintainX, Upkeep, Mapcon, dll.

Kesimpulan

Perusahaan perlu merancang strategi preventive maintenance untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terkait peralatan kerja dan aset perusahaan. Supaya segala peralatan kerja dapat optimal fungsinya, perlu dilakukan pengecekan dan pemeliharan secara rutin dan teratur sehingga jika ada permasalahan pada alat dapat segera dicegah sebelum benar-benar rusak.

Seperti yang kita tahu bahwa semakin rusak sebuah alat, maka biaya perbaikan akan semakin mahal. Di sinilah peran preventive maintenance dibutuhkan, yaitu meminimalisir biaya-biaya tak terduga.

Dengan terjaganya peralatan kerja dan aset perusahaan, maka kinerja karyawan pun menjadi semakin produktif. Permasalahan alat seperti mesin downtime sangat bisa untuk dicegah jika dilakukan pemeliharaan secara rutin dan teratur dengan tindakan yang sistematis.

WeCreativez WhatsApp Support
Kontak kami melalui Whatsapp
👋 Halo,ada yang bisa kami bantu?