Aplikasi Distributor Terlengkap untuk Principal

Aplikasi Distributor Terlengkap untuk Principal

Dalam hal pendistribusian barang, distributor sebagai pemeran utama memegang peranan penting dalam hal ini. Karena tak sedikit masalah-masalah yang terjadi saat proses pendistribusian barang. Kira-kira masalah apa saja yang sering timbul saat proses distribusi?

Permasalahan Yang Kerap Terjadi Saat Proses Distribusi

Dunia pendistribusian barang erat kaitannya dengan sistem keamanannya. Pihak distributor perlu mengontrol secara ekstra karena bertanggung jawab penuh terhadap produk atau barang yang dikirimkan. Namun nyatanya masih banyak masalah atau hambatan yang ditemui seperti berikut:

1. Product Tracking

Human Error adalah hal yang kemungkinan dapat terjadi secara alamiah di sebuah perusahaan. Sering kali beberapa barang yang akan dikirim tercampur dan kurang terorganisir. Ini menjadi alasan pentingnya product tracking agar perusahaan dapat mengetahui stok produk yang tersedia. 

2. Customer Service

Sebelum distribusi barang, perusahaan akan menghimpun informasi terkait preferensi konsumen terhadap produk, riwayat transaksi dan follow up. Demi menjaga performa perusahaan, pelacakan review, komplain konsumen hingga pengembalian produk.

Banyaknya informasi data konsumen, mengharuskan perusahaan untuk bersiap menganalisa informasi. Hal ini dimaksudkan agar perusahaan dapat dengan mudah mengelola barang dan sesuai dengan permintaan konsumen.

3. E-commerce Yang Semakin Melonjak

Walaupun kedengarannya baik, lonjakan e-commerce yang terjadi pada B2B dan B2C harus mendapatkan perhatian dari perusahaan. Diperlukan kesiapan dalam mengevaluasi strategi bisnis dan pertimbangan dalam menyertakan e-commerce ke channel mereka.

4. Data Stok Tidak Update

Permasalahan yang kerap terjadi pada data stok adalah pendataan belum terupdate sehingga memiliki tingkat akurasi yang rendah. Maka, sudah menjadi tanggung jawab perusahaan untuk memperbaharui informasi data stok.

Kejadian di atas sulit dihindari pada pendataan yang masih manual dan belum menggunakan aplikasi distributor barang. Sehingga perusahaan perlu mengambil tindakan agar terhindar dari kerugian yang lebih besar.

5. Informasi Tidak Real-Time

Dalam hal ini, informasi yang lengkap mengenai waktu pendistribusian, ketersediaan barang, jumlah barang dan informasi lain sangat penting untuk diinformasikan real-time ke divisi terkait.

6. Tuntutan akan Kondisi yang Lebih Baik

Ritel dan bisnis skala besar biasanya membebankan penalti pada distributor. Keterlambatan pengiriman atau saat produk tidak tersedia menjadi alasan utamanya. 

Tak hanya itu, pengenaan denda juga dilakukan ketika perusahaan tidak akurat memberikan informasi.

7. Transportasi Distribusi

Permasalah umum yang sering terjadi adalah alat transportasi distribusi. Pasalnya tidak mudah bagi perusahaan mengukur tingkat efisiensi transportasi. Tentu saja bila dilakukan dengan proses manual tidak akan efektif.

8. Kurangnya Jaminan Keamanan Barang

Semua konsumen nampaknya menginginkan barang yang diterima dalam kondisi yang baik dan tidak ada kerusakan. Namun, realitanya belum banyak perusahaan distributor yang berani memberikan jaminan atas kerusakan barang, salah satunya adalah pemberian garansi.

Barang yang telah dikirimkan dan memiliki kondisi yang kurang baik, tentunya akan mempengaruhi penilaian dan kepercayaan konsumen.

Solusi Dalam Satu Aplikasi Distribusi

Adanya masalah yang muncul, menjadi hambatan tersendiri bagi perusahaan terkhusus principal. Sehingga, aplikasi distributor memang diperlukan pada setiap kegiatan distribusi.

Aplikasi distributor ini merupakan salah satu bentuk pemanfaatan teknologi dalam mensupport kelancaran proses distribusi.

Sidig Aplikasi Distributor Indonesia

Salah satu aplikasi distributor Indonesia yang menawarkan pelayanan distribusi terlengkap adalah Sidig. Hadir sebagai aplikasi all-in-one, Sidig menjadi solusi dalam hal pendistribusian dan pelayanan aftersales secara optimal. 

Dengan aplikasi Sidig, tentu akan mempermudah anda sebagai principal untuk monitoring dan melacak data distribusi melalui menu yang ada.

Siapa Saja Yang Bisa Menggunakan Sidig ?

Dalam menanggapi kebutuhan pelanggan, Sidig hadir untuk memfasilitasi seluruh ekosistem distribusi dengan berbagai fitur. Lalu apa saja ekosistem Sidig? Fitur apa saja yang didapat?

1. Aplikasi Untuk Principal (Produsen)

Fitur yang Anda dapatkan : Product Tracking, Generate QR Code, Repair Tracking, Penjadwalan Maintenance, Penggaransian Produk, Kemenkes Report

2. Aplikasi Untuk Distributor

Fitur yang Anda dapatkan : Product Tracking, Delivery Tracking, Product List, Sales List, Online Purchasing, Purchasing Reports

3. Aplikasi Untuk Toko

Fitur yang Anda dapatkan : Customer Data, Product Tracking, Product List, Sales List dan Warranty Activation

4. Aplikasi Untuk Customer

Fitur yang Anda dapatkan : Warranty Activation, Digital Warranty Card, Product Information, Maintenance Scheduler dan Remote Warranty Claim

5. Aplikasi Untuk Service dan Perawatan

Fitur yang Anda dapatkan : Remote Claim, Repair Status, Repair Report dan Warranty Validation

Mengapa Sidig?

Dengan fitur-fitur yang didapat, tentunya anda dapat meng-upgrade bisnis anda dalam hal distribusi dan mendapatkan keuntungan berikut :

Simple Product Tracking 

Anda dapat dengan mudah melacak dan mendapatkan data berisi informasi mengenai penjualan barang, seperti kemana barang dijual sampai didistribusikan.

Mempermudah tracking data garansi

Tidak membutuhkan waktu lama bagi anda yang ingin melacak data aktivasi data garansi. Seperti halnya riwayat klaim garansi dan kerusakan barang.

Cepat dan Efisien

Dengan menggunakan aplikasi distributor Sidig, tentunya akan menyederhanakan proses bisnis dan pengelolaan klaim garansi menjadi lebih efisien.

Laporan Komprehensif dan real-time

Karena data yang terorganisir dan real-time, dapat menjadi pertimbangan saat mengambil keputusan.

Menaikan Performa Penjualan

Tidak hanya tracking barang, Sidig juga membantu anda dalam menganalisa trend pembelian dan demografi. Hal ini tentu dapat menjadi acuan dalam penerapan strategi penjualan selanjutnya

Menaikan Pelayanan Konsumen

Pelayanan konsumen yang baik dan efektif tentunya dapat mendorong konsumen untuk membeli kembali barang yang anda jual. Tentunya hal ini dapat menjadi good news, karena dapat menghemat marketing cost.

Saatnya Beralih ke Aplikasi Distributor Modern

Setiap pengguna memiliki kebutuhan berbeda dalam pendistribusian. Satu hal yang begitu penting adalah bagaimana distributor dapat memberikan pelayanan dengan jaminan keamanan barang dan garansi. Kenali dan konsultasikan kebutuhan bisnis anda kepada Sidig sekarang juga! Kontak kami!

Lacak Distribusi Produk dengan Aplikasi Sidig

Lacak Distribusi Produk dengan Aplikasi Sidig

Saat ini sudah banyak dikembangkan teknologi-teknologi yang dapat membantu berbagai macam proses dan aktivitas bisnis. Di era modern yang serba digital ini, peran teknologi memberikan banyak sekali keuntungan bagi perusahaan-perusahaan dalam mengelola bisnisnya. Teknologi menawarkan solusi proses-proses yang terautomasi dan terintegrasi sehingga pekerjaan menjadi lebih efektif dan efisien.

Dalam mata rantai pasok, semua proses perlu berjalan dengan baik dan seimbang supaya bisnis berjalan lancar dari awal hingga akhir. Tahap distribusi merupakan jantung dari mata rantai supply chain, sehingga memegang peran penting yang memungkinkan barang bisa sampai ke konsumen dengan tepat waktu dan terpercaya. Pelacakan produk sangatlah penting untuk dilakukan sehingga ketika ada kendala seperti barang belum juga sampai ke konsumen, maka bisa diketahui keberadaannya.

Di era teknologi yang berkembang pesat ini, pelacakan distribusi produk bisa dilakukan dengan software manajemen distribusi. Dengan menggunakan software manajemen distribusi, pelacakan produk dan berbagai macam proses yang terjadi yang terlibat dalam tahap distribusi bisa dilaksanakan dengan mudah dan otomatis.

Apa itu Distribusi Produk?

Distribusi produk merujuk ke proses penjualan dan pengiriman produk atau jasa dari manufaktur ke konsumen. Seiring dengan pertumbuhan perusahaan, menjadi suatu hal yang vital untuk meningkatkan distribusi produk guna memastikan bahwa setiap lapisan di saluran distribusi merasa senang karena prosesnya berjalan baik dan lancar. Bergantung pada jaringan saluran distribusi, bisa jadi ada banyak orang dan strategi yang terlibat di dalam distribusi produk sebuah perusahaan.

Distributor berada di sebuah posisi di tengah-tengah mata rantai, yaitu di antara manufaktur dan ritel atau konsumen. Distribusi produk adalah faktor yang sangat penting dalam suksesnya sebuah bisnis ritel. Prosesnya secara langsung berdampak pada kepuasan konsumen, sehingga mengatur dan mempunyai strategi distribusi yang tepat menjadi krusial.

Mengapa Distribusi itu Penting?

Distribusi produk merupakan elemen penting dalam proses operasional, tanpanya maka tidak ada yang berperan melacak dan meningkatkan hubungan antara manufaktur dan konsumen. Jika begitu, maka kemungkinan perusahaan tidak bisa memastikan layanan terbaik yang mungkin untuk diberikan ke konsumen.

Selain itu tahap distribusi produk juga memainkan peran penting untuk menganalisa dan memperbaiki hubungan antara manufaktur dan konsumen, serta secara tidak langsung juga dapat meningkatkan penjualan.

Jika ada hambatan terjadi saat proses distribusi; pengiriman juga akan terhambat lalu konsumen, ritel, dan supplier juga bisa jadi merasa kesal; dampaknya pun kepercayaan jadi hilang. Supaya distribusi produk bisa berjalan sukses, serangkaian feedback yang berkelanjutan butuh untuk diimplementasikan untuk memastikan setiap orang senang dengan prosesnya dan juga mencari celah jika ada perbaikan yang bisa dilakukan.

Dalam kasus dropshipping dan konsumen membeli barang secara online, merchant dan konsumen tidak bisa mencoba produk sebelum mereka membeli jadi mereka percaya begitu saja bahwa item akan sama seperti gambar dan deskripsi. Ini artinya saluran distribusi perlu untuk lebih efisien dalam memberikan respon dan komen di keseluruhan saluran.

Software Manajemen Distribusi

Software manajemen distribusi adalah sebuah sistem yang digunakan oleh manufaktur dan distributor untuk mengelola proses-proses seperti pengontrolan inventaris, pemrosesan pesanan, akuntansi, hubungan dengan kustomer, supply chain, pelacakan item, manajemen penjualan & finansial dan sebagainya, yang bisa digunakan untuk memastikan sinkronisasi dan kolaborasi kerja dengan pemegang saham juga sehingga dapat menghasilkan pembuatan keputusan yang efektif nantinya.

Software manajemen distribusi bisa dibilang sebagai sebuah solusi berupa aplikasi yang dikembangkan khususnya untuk industri manufaktur dan distribusi. Software tersebut didesain untuk membantu manufaktur mengelola dan menangani segala hal mulai dari mengontrol inventaris dan memproses pesanan hingga urusan customer support dan mengelola hubungan dengan konsumen, serta mengelola finansial.

Software manajemen distribusi adalah all-in-one solution yang dirancang untuk menyediakan integrasi yang lebih mudah dan informasi up-to-date. Software aplikasi ini bisa diakses lintas semua departemen yang terlibat, memastikan bahwa semuanya sinkron dengan jadwal dan deadline penting lainnya dan punya metrik yang bagus dan berhasil.

Enterprise Resource Planning (ERP) memayungi software manajemen distribusi ini, membantu untuk merencanakan dan menempatkan sumber-sumber daya pada setiap cabang berbeda dari organisasinya. Tipe software ini bisa dipertimbangkan sebagai platform mini yang mengintegrasi solusi berbeda yang dimaksudkan untuk bekerja bersama untuk memfasilitasi alur informasi antara fungsi bisnis yang saling bergantung di dalam satu lingkaran perusahaan, bersamaan juga dengan mengelola hubungan dehngan sumber-sumber dari luar dan juga pemegang saham.

Sekarang sudah banyak varian software manajemen distribusi yang menyertakan teknologi cloud dan teknik jaringan sosial, khususnya perihal marketing dan human resource.

Solusi Distribusi Produk dengan Sidig

Apa itu platform Sidig? Sidig adalah sebuah aplikasi all-in-one yang dirancang khusus untuk perusahaan atau brand pemilik produk untuk mengoptimalkan manajemen distribusi dan layanan aftersales produk. Dalam menjalankan sebuah bisnis baik produk maupun jasa, pasti terdapat beberapa tantangan khususnya urusan pengelolaan distribusi produk. Permasalahan distribusi yang umum terjadi yaitu seperti alur distribusi yang tidak terkelola dengan baik atau menjadi lebih rumit dengan proses manual.

Aplikasi Sidig memfasilitasi seluruh ekosistem dalam siklus hidup distribusi produk dari hulu ke hilir. Ekosistem Sidig mencakup web apps for principal, web apps for service center, web apps for distributor, web apps for store, dan web apps for customer. Khusus untuk web apps for principal, Sidig memfasilitasi urusan penggaransian produk, generate QR code, pembuatan marketing campaign, pelacakan produk, pelacakan perbaikan produk, penjadwalan maintenance, dan laporan eksekutif.

Sidig memudahkan principal untuk memonitor dan melacak data distribusi produk melalui dashboard: peta persebaran produk, jumlah produk/daerah, statistik penjualan, dan statistik garansi.

Kemudian untuk web apps for distributor, Sidig dapat memfasilitasi invite store, alokasi produk, pembelian data, dan invoicing. Sidig membantu distributor untuk meningkatkan akurasi data dan administrasi distribusi barang produk terbaik Anda.

Benefit yang bisa didapatkan dari aplikasi Sidig ini yaitu sebagai berikut:

  • Memudahkan pelacakan distribusi barang. Principal atau distributor bisa melacak dengan mudah dan memiliki data ke mana produk terjual hingga didistribusikan sampai ke konsumen.
  • Memudahkan pelacakan data garansi kerusakan barang. Aktivasi data garansi dari konsumen, riwayat klaim garansi, produk yang mengalami kerusakan dapat dengan mudah dilacak oleh distributor.
  • Mendapatkan laporan secara real-time dan komprehensif. Seluruh aktivitas dalam Sidig menghasilkan data strategis yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan perusahaan.
  • Lebih cepat dan efisien. Alur kerja proses bisnis dan manajemen klaim garansi produk jadi lebih cepat dan efisien.
  • Meningkatkan performa penjualan. Memberikan informasi akurat tentang demografi dan tren pembelian sehingga perusahaan dapat melakukan penyesuaian dalam strategi penjualan.
  • Meningkatkan layanan konsumen. Media engagement yang efektif untuk konsumen sehingga bisa meningkatkan pola pembelian berulang terhadap produk. Biaya marketing jadi lebih hemat.

Jika bisnis Anda adalah industri alat kesehatan, elektronik, otomotif, mesin, alat olah raga, dan furnitur & rumah tangga; aplikasi Sidig merupakan solusi yang tepat untuk urusan distribusi dan layanan aftersales produk. Yuk, konsultasikan kebutuhan Anda dengan Sidig.

Strategi Upselling untuk Optimasi Penjualan

Strategi Upselling untuk Optimasi Penjualan

Setiap bisnis pasti tujuan utamanya adalah penjualan. Semakin banyak produk/jasa terjual, maka semakin tinggi revenue yang didapatkan. Jika produk/jasa bisa terjual sesuai target atau bahkan melampaui target, hal tersebut bisa menjadi indikator bisnis berjalan dengan baik dan sukses.

Beberapa strategi bisa diupayakan dalam rangka meningkatkan penjualan seperti strategi upselling. Dengan menerapkan salah satu strategi marketing yaitu strategi upselling, perusahaan bisa mendapat keuntungan lebih tinggi dari penjualan produk sekaligus membuat produk terjual semakin banyak. Strategi upselling memungkinkan perusahaan untuk memaksimalkan penjualan dengan memberikan rekomendasi-rekomendasi tertentu kepada konsumen supaya konsumen tersebut berbelanja lebih banyak lagi.

Apa itu Upselling?

Upselling adalah sebuah teknik penjualan di mana perusahaan menawarkan konsumen layanan yang lebih mahal atau mendorong mereka untuk menambah jumlah items yang dibelanjakan sehingga perusahaan menghasilkan revenue lebih tinggi. Sederhananya, strategi upselling membuat konsumen menyadari bahwa perusahaan Anda menawarkan layanan di level yang berbeda dari lainnya.

Contohnya jika Anda menjalankan bisnis cleaning, Anda bisa upsell ke konsumen dengan mengajak mereka untuk upgrade dari paket basic cleaning ke paket yang lebih premium seperti paket deep cleaning.

Namun, perlu diingat bahwa upselling bukanlah taktik penjualan dengan pemaksaan yang agresif. Konsep upselling lebih ke membantu para konsumen. Upselling membantu mereka dengan menawarkan solusi yang lebih baik dari dilema awal mereka.

Bagaimana Cara Kerja Strategi Upselling?

Bagaimana caranya menerapkan strategi upselling ini? Yuk, kita bahas. Ada enam teknik upselling bisa Anda gunakan untuk upsell layanan bisnis Anda:

1. Menawarkan level berbeda yang saling berkaitan untuk setiap paket layanan

Anda bisa menawarkan 3 level paket yang saling berkaitan, misalnya paket level gold, silver, dan bronze yang setiap level merupakan integrasi atau turunan dari paket lainnya secara berurutan. Hal tersebut dapat membantu upselling dengan memberikan opsi kepada konsumen dengan value lebih. Dengan membandingkan 3 level berbeda, konsumen akan mendapat visual yang jelas dari value setiap paket. Pastikan memvariasikannya sebagai opsi dari low, medium, hingga high-level untuk mengakomodasikan budget yang berbeda-beda. Semakin tinggi tingkatannya, semakin lengkap paket yang ditawarkan dan semakin mahal.

2. Menyarankan untuk upgrade atau menambah items

Biarkan kustomer tahu tentang layanan tambahan atau upgrade yang Anda tawarkan. Misalnya, untuk jasa layanan cleaning Anda bisa beri opsi untuk beberapa upgrade sebagai tambahan layanan seperti opsi tambahan semprot anti serangga atau opsi tambahan parfum ruangan. Penambahan opsi ini bukan untuk diskon tapi supaya konsumen tahu keberadaan tambahan tersebut.

3. Menginformasikan semua layanan ke konsumen

Terkadang inti dari upselling adalah membiarkan kustomer tahu tentang semua layanan yang ada dan layanan baru. Untuk mengedukasi mereka mengenai semua layanan yang Anda tawarkan, Anda bisa terus update di media sosial dan website maupun menggunakan email marketing.

4. Memperluas layanan untuk mengatasi permasalahan klien

Mencari tahu kebutuhan konsumen dengan riset pasar adalah cara yang baik untuk memulai. Apakah ada layanan lain yang bisa Anda tawarkan yang menguntungkan konsumen? Apakah ada konsumen yang menanyakan layanan yang belum tersedia di bisnis Anda? Dengan memenuhi kebutuhan konsumen, layanan Anda tentu bisa semakin tumbuh dan berkembang.

5. Melibatkan tim dalam hal upgrade konsumen

Tim adalah wajah sebuah bisnis. Mereka berkesempatan kontak langsung dengan kustomer dan tempat bisnis berlangsung. Hal ini membuat mereka potensial untuk mengidentifikasi kesempatan upselling. Motivasi tim dengan lebih melibatkan mereka untuk upselling dengan cara beri pelatihan untuk upsell, sediakan peralatan yang mumpuni, dan tawarkan insentif upselling.

6. Menggunakan contoh kehidupan nyata untuk membuat penjualan

Menunjukkan contoh-contoh yang nyata ke kustomer dapat memvalidasi upsell. Anda bisa menggunakan testimoni, foto, dan bukti lainnya yang bisa meyakinkan konsumen bahwa add-on upgrade yang ada valuable untuk mereka.

Strategi Upselling dengan Menawarkan Preventive Maintenance

Preventive maintenance (PM) memberi peluang konsumen untuk punya value lebih baik untuk investasi mereka. Layanan PM biasanya memberikan perlindungan tambahan terhadap barang. Hal tersebut membantu konsumen menjaga produk yang mereka beli. Penawaran PM ini bisa masuk ke dalam strategi upselling Anda ketika konsumen membeli produk Anda. Misalnya paket paling murah tidak termasuk PM, sedangkan untuk mendapatkan layanan PM, mereka harus upgrade ke level paket yang lebih tinggi yang tentu lebih mahal harganya. Keuntungan lainnya selain menaikkan revenue dari upselling yaitu mendapatkan kepuasan pelanggan sekaligus retensi kustomer. Aplikasi Sidig merupakan platform multifungsi yang bisa mendukung strategi upselling bisnis Anda dengan menawarkan preventive maintenance dan layanan after-sale. Pelajari selengkapnya di https://sidig.id/

9 Masalah Distribusi beserta Solusinya

9 Masalah Distribusi beserta Solusinya

Setiap bisnis pasti mempunyai tantangannya masing-masing, tidak mungkin semua bisnis berjalan lancar tanpa ada hambatan-hambatan selama berjalan. Namun, tantangan-tantangan bisnis tersebut justru menjadi sebuah sarana untuk semakin menguatkan sistem manajemen bisnis Anda, dan membuat perusahaan bergerak untuk mencari solusi dan menyiapkan beragam langkah mitigasi untuk menyelesaikan permasalahan bisnis perusahaan.

Salah satu bagian penting dari kegiatan ekonomi yaitu aktivitas distribusi. Distribusi adalah proses yang memungkinkan produk atau jasa dari produsen bisa sampai dan diterima oleh konsumen. Tentu dalam proses distribusi itu sendiri, terdapat juga beragam masalah distribusi yang dihadapi oleh perusahaan. Perusahaan harus mencari solusi dengan cepat dalam menghadapi masalah distribusi yang terjadi. Akibat dari munculnya masalah distribusi yaitu kerugian perusahaan karena produk tidak sampai ke konsumen sehingga dapat memangkas revenue perusahaan.

Ada 9 masalah distribusi yang akan dipaparkan dalam artikel ini dan tentu akan dibahas juga solusinya. Untuk mempelajari masalah distribusi beserta penyelesaian masalahnya, simak artikel ini sampai habis, ya.

Permasalahan yang Sering Terjadi dalam Proses Distribusi Produk dan Solusinya

1. Customer Service

Dari pertama kali kontak dengan sales perwakilan, perusahaan sudah mengumpulkan informasi penting terkait preferensi konsumen tentang produk, riwayat transaksi, dan komunikasi follow-up. Perusahaan juga mungkin melacak ulasan konsumen, komplain, dan pengembalian produk.

Data konsumen yang diterima operasional sangatlah banyak jumlahnya. Jika perusahaan tidak bersiap untuk mengumpulkan dan menganalisa informasi, akan menjadi sulit untuk mengelola inventaris untuk mencukupi permintaan konsumen.

Solusi untuk permasalahan ini adalah aplikasi CRM yang dapat membantu perusahaan untuk mengelola sejumlah besar data dan menganalisanya. Salah satu rekomendasi aplikasi CRM adalah Sidig dengan berbagai macam fitur yang terintegrasi sehingga dapat melancarkan proses distribusi produk Anda.

2. Pelacakan Inventaris

Karyawan mungkin menempatkan box jauh di belakang ketika barang yang lebih baru di tempatkan di depannya. Pengiriman menjadi kacau di warehouse karena barang tercampur dan kurang terorganisir dengan baik. Tanpa pelacakan inventaris yang efektif, perusahaan menjadi tidak tahu berapa banyak produk yang tersedia di setiap lokasi warehouse. Jika pekerja gagal mencatat inventaris atau menempatkannya di lokasi yang tepat, manajer bisa saja mengira stok produk habis. Dengan begitu konsumen akhirnya akan memesan di perusahaan kompetitor.

Anda bisa menggunakan sistem manajemen inventaris supaya operator warehouse tahu di mana letak dan keberadaan setiap produk. Sistem ini termasuk penggunaan barcode dan scanner untuk memindai informasi produk ketika pengiriman datang dan produk ditempatkan di rak.

3. Lonjakan E-commerce

Lonjakan e-commerce B2B dan B2C sudah mempengaruhi industri B2B, menuntut distributor untuk mengevaluasi ulang strategi bisnis mereka dan mempertimbangkan untuk menyertakan e-commerce ke channel mereka.

Beberapa sudah secara reaktif mengikutsertakan pilihan e-commerce ini ke channel mereka, memperbaiki tampilan bisnis menjadi lebih menarik dan ramah. Langkah ini menciptakan sebuah kesempatan untuk organisasi-organisasi yang sudah mendesain ulang ruang online mereka dan menyertakan solusi e-commerce ke platform mereka yang tampak menarik untuk pembeli.

4. Ritel Menuntut Kondisi yang Lebih Baik

Ritel skala besar sudah memperluas penawaran produk mereka dan layanan pengiriman, membebankan penalti pada distributor yang terlambat pengirimannya dan tidak bisa memenuhi permintaan barang karena kehabisan stok. Distributor grosir mungkin juga kena denda karena memberikan informasi produk yang tidak akurat. Oleh karena itu, banyak perusahaan sudah berinvestasi pada peningkatan teknologi yang digunakan dan pelatihan tambahan untuk karyawan dalam rangka memenuhi standar operasional yang baru.

5. Manufaktur Menjual Langsung ke Toko

Dalam rangka menghadapi kenaikan permintaan mengenai harga yang lebih terjangkau dan waktu pengiriman dari toko, banyak manufaktur yang tidak menggunakan distributor melainkan langsung menjual produk ke ritel besar. Hal ini dapat diatasi dengan menciptakan sistem distribusi yang terautomasi sehingga tidak ada keterlambatan pengiriman dan permasalahan lainnya. Solusi lainnya adalah menciptakan sistem penggabungan sehingga muncul sistem distribusi nasional.

6. Informasi Tidak Real-Time

Manajemen distribusi atau manajemen inventaris sangat penting untuk bisnis pembuatan produk dan pendistribusian barang jadi. Detail informasi mengenai waktu pengiriman, ketersediaan barang di gudang, jumlah barang yang dikirim, dan sebagainya sangat penting untuk diinformasikan secara real-time ke divisi atau karyawan penanggung jawab.

Era teknologi menjawab tantangan ini karena banyak software aplikasi untuk manajemen distribusi dan manajemen inventaris yang terintegrasi yang dapat melakukan berbagai tanggung jawab seperti yang disebutkan, khususnya pendataan dan penyampaian informasi secara real-time.

7. Transportasi Pengiriman

Dalam pelaksanaan kegiatan distribusi, masalah transportasi pengiriman bisa dibilang adalah masalah umum yang sering terjadi. Kesulitan dalam mengukur efisiensi transportasi yang digunakan untuk pengiriman barang menjadi tantangan lumrah yang sering dihadapi distributor. Untuk mengatasinya, dibutuhkan sebuah sistem untuk mengatur transportasi atau manajemen transportasi. Sistem pengelolaan transportasi akan sangat membantu kelancaran proses pengiriman sehingga dapat menghindarkan dari keterlambatan pengiriman barang ke konsumen.

8. Data Stok Tidak Akurat

Permasalahan informasi stok yang tidak akurat menjadi salah satu permasalahan terbesar dalam kegiatan distribusi. Data persediaan stok seharusnya terus diperbarui setiap hari supaya menjaga keakuratannya. Jika tidak hati-hati dan teliti, bisa saja terjadi selisih barang dan tentu menimbulkan permasalahan yang besar. Sistem manual sangat rawan dengan permasalahan seperti ini misalnya kesalahan ketik atau bisa saja terjadi kecurangan. Hal ini akan berimbas pada kerugian perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan perlu memanfaatkan software aplikasi distribution management system (DMS) sehingga informasi lebih akurat dan terjamin tanpa rekayasa.

9. Kesulitan Mengontrol Promosi

Permasalahan terakhir yang bisa terjadi dalam proses distribusi produk adalah adanya kesulitan untuk mengatur diskon dan promosi di lapangan. Biasanya industri distribusi punya tarif yang beragam sesuai kebutuhan klien. Ada klien yang masih baru, namun ada juga klien yang sudah menjadi pelanggan tetap. Sehingga, skema promosi dan diskon harus dipikirkan juga secara matang. Misalnya untuk pelanggan lama, tentu distributor sebaiknya membuat strategi promosi atau potongan harga.

Jika tugas ini dilakukan secara manual dengan jumlah klien ratusan, maka akan sangat melelahkan dan bisa juga terjadi eror. Di sinilah fitur yang terdapat dalam aplikasi distribusi berperan penting untuk mengkonfigurasikan promosi yang fleksibel secara mudah.

Baca Juga: Sistem Manajemen Distribusi Perusahaan

Dari segala permasalahan distribusi yang mungkin terjadi dan menjadi kendala kegiatan distribusi bisnis Anda, dapat disimpulkan bahwa keberadaan distribution management system (DMS) atau sistem manajemen distribusi sangatlah penting dan menjadi solusi tepat proses distribusi produk bisnis Anda. Software aplikasi DMS yang dapat terintegrasi dengan berbagai macam layanan akan sangat membantu dan memudahkan prosesnya seperti untuk urusan manajemen aset dan inventaris bahkan layanan purna jual. Sidig menawarkan solusi cerdas dengan berbagai macam fitur yang mendukung kelancaran distribusi seperti invoicing, data pembelian, alokasi produk, invite store, dll. Pelajari tentang Sidig selengkapnya di https://sidig.id/

Model Distribusi Sales yang Sesuai Kebutuhan Bisnis

Model Distribusi Sales yang Sesuai Kebutuhan Bisnis

Distribusi adalah salah satu aktivitas ekonomi yang krusial untuk kelancaran proses penjualan produk atau jasa perusahaan Anda. Distributor bertanggung jawab untuk menyalurkan barang atau jasa dan menyampaikannya dengan baik ke konsumen.

Strategi distribusi dibutuhkan untuk mengetahui model distribusi sales yang cocok untuk bisnis perusahaan Anda. Manajemen distribusi dituntut untuk mampu menentukan model distribusi sales supaya menjaga keberlangsungan proses produksi dan produk sampai diterima oleh konsumen dalam keadaan baik. Oleh karena itu, model distribusi sales yang dipilih secara tidak langsung dapat mempengaruhi kenaikan revenue perusahaan. Dalam menentukan model distribusi sales pun tidak boleh asal pilih, namun disesuaikan dengan kebutuhan bisnis Anda. Dengan strategi model distribusi sales yang tepat, produk dapat tersalurkan ke konsumen dengan baik dan siklus mata rantai pemasok dapat terus berjalan dengan lancar, sehingga dapat menaikkan proses produksi yang memberi keuntungan bagi produsen.

Apa saja model distribusi sales dan bagaimana cara menentukan model distribusi sales yang tepat untuk bisnis Anda? Cari tahu di sini, ya.

Apa itu Strategi Distribusi Produk?

Dalam sebuah proses bisnis, tim produksi akan menentukan pendekatan mana yang paling strategik untuk mengirimkan produknya ke konsumen. Tentu dalam melakukan kegiatan distribusi ini tidak dilakukan secara asal, tapi menggunakan suatu strategi distribusi agar prosesnya berjalan lancar dan maksimal.

Sebuah strategi distribusi produk meliputi semua proses dan metode bisnis yang ditetapkan untuk mengeksekusi pendekatan tersebut.

Apa itu Model Distribusi Sales?

Kata ‘distribusi’ mungkin memunculkan sebuah gambaran di dalam pikiran kita tentang truk dan muatan-muatan besar, tetapi lebih dari itu distribusi juga berkaitan dengan penjualan dan marketing. Model distribusi sales adalah metode untuk menjual produk dan jasa ke target klien.

Tidak mungkin sebuah produk atau jasa akan terjual dengan sendirinya ke konsumen. Tentu bisnis Anda perlu mendapatkan perhatian klien, Anda perlu mengatur langkah supaya konsumen melihat nilai produk Anda, mengantongi kepercayaan klien yang potensial, dan memastikan klien menerima produk dengan baik dan mereka merasa puas dengan pembelian yang mereka lakukan.

Jenis-jenis Model Distribusi Produk

Ada beberapa model distribusi sales konvensional. Kunci dari pemilihan model distribusi sales yang tepat untuk bisnis Anda adalah tipe konsumen yang Anda targetkan.

1. Menjual produk langsung ke konsumen dengan dibantu proses penjualan.

Ini merupakan metode yang umum digunakan oleh tim penjualan; menghubungi konsumen yang punya potensi atau merespon pengusulan yang dibuat oleh marketing atau ads campaign. Model distribusi sales ini bisa digunakan baik untuk B2B atau B2C.

2. Menjual produk langsung ke konsumen dengan sebuah proses pembelian otomatis.

Metode ini bisa digunakan untuk perusahaan di berbagai industri karena pembelian secara online menjadi wajar dan lumrah saat ini. Bahkan sektor yang dulunya biasa membutuhkan pertemuan yang lama dengan orang sales seperti sales mobil sekarang sudah mengadopsi pendekatan sales yang terotomatisasi. Model distribusi sales ini cocok untuk sebagian besar produk konsumer maupun produk B2B.

3. Distribusi resale melalui pemilihan dealer berizin.

Beberapa perusahaan menginginkan jangkauan pasar daripada tim sales in-house mereka sendiri, atau sebuah proses sales terotomatisasi dapat memberikannya. Dengan begitu, perusahaan memilih untuk menjual produk melalui grup kecil dari reseller atau dealer berizin.

Model distribusi sales ini bisa digunakan ketika bisnis mempercayai reseller dapat menjual produk secara efektif dengan tetap melindungi reputasi brand dan ketika bisnis mempercayai grup kecil dari dealer bahwa mereka dapat menjangkau lebih banyak konsumen.

4. Distribusi resale yang terbuka untuk semua reseller.

Jika tim produksi ingin menjangkau sebanyak mungkin pasar dengan cepat, mereka mungkin memilih untuk mengundang semua reseller untuk menawarkan produk mereka ke konsumen. Model distribusi sales ini bisa diaplikasikan ketika perusahaan menjual atau menawarkan tipe produk baru mereka di mana kompetitor sedang menjual produk baru sejenis di waktu bersamaan.

Langkah Menyusun Strategi Distribusi

Berikut langkah-langkah untuk menyusun strategi distribusi untuk mengembangkan tim produksi bisnis Anda:

  1. Pelajari perilaku target konsumen, bagaimana mereka berbelanja dan membeli produk
  2. Pelajari kompetitor
  3. Hitung berapa biaya setiap model distribusi yang diaplikasikan
  4. Pertimbangkan setiap pengaruh dari pendekatan pada perkembangan produk
  5. Jangan melupakan reputasi brand

Menentukan Model Distribusi Sales untuk Bisnis

Jenis model distribusi sales yang dipilih bergantung pada beberapa faktor seperti tipe produk, industri, dan model bisnis. Sehingga distribusi produk tidak terbatas hanya bisa menggunakan satu strategi saja seperti penjualan hanya melalui swalayan saja, namun sekarang semakin terbuka kesempatan untuk produsen menjual produk melalui outlet ritel atau juga menjualnya secara langsung ke konsumen dengan sistem online.

Baca Juga: Sistem Manajemen Distribusi Perusahaan

Perusahaan tidak terbatas hanya pada satu strategi distribusi sales saja. Mempunyai beberapa strategi berbeda adalah cara terbaik untuk mengoptimalkan pendapatan dan sebagai investasi. Bahkan setelah Anda memilih dan mengimplementasikan model distribusi sales pada bisnis Anda, Anda tetap harus terus meninjau dan mengevaluasi hasilnya sehingga Anda dapat memaksimalkan usaha untuk keberhasilan bisnis Anda.

Menjadi sebuah strategi juga untuk beralih ke sistem yang terdigitalisasi dalam melaksanakan kegiatan distribusi bisnis Anda. Untuk mempelajari lebih lanjut software aplikasi CRM guna memudahkan proses distribusi, yuk, klik di sini.

WeCreativez WhatsApp Support
Kontak kami melalui Whatsapp
👋 Halo,ada yang bisa kami bantu?