Sidig: Software Distribusi yang Terintegrasi dengan Sistem Garansi

Sidig: Software Distribusi yang Terintegrasi dengan Sistem Garansi

Aktivitas pendistribusian barang menjadi hal yang perlu diperhatikan bagi distributor. Hal ini menjadi sebuah tanggung jawab besar. Karena mereka harus memastikan barang yang sampai ditangan konsumen dalam keadaan yang baik tanpa cacat. Tapi apakah selalu demikian?

Permasalahan Pendistribusian Barang

Nyatanya, tidak jarang permasalahan timbul yang akhirnya merugikan salah satu pihak baik konsumen maupun pihak distributor. Berikut beberapa permasalahan yang sering timbul dalam aktivitas distribusi barang yang belum menggunakan software distribusi: 

Pendataan Barang Yang Tidak Real-Time

Hal ini sering terjadi ketika pendataan barang masih dilakukan secara tradisional atau manual. Pada akhirnya kehabisan stok atau penumpukan stok sulit dihindari karena data yang belum terupdate dengan sempurna.

Banyaknya barang yang berada di gudang yang belum masuk kedalam sistem juga menjadi tantangan tersendiri. Hal ini berkaitan dengan pencarian barang tertentu yang membutuhkan waktu dan tenaga dalam melakukannya.

Pelayanan Konsumen

Bagi perusahaan skala kecil, mungkin belum mengalami penumpukan data konsumen. Lalu bagaimana dengan perusahaan skala besar atau perusahaan skala kecil namun sudah memiliki banyak konsumen?

Kejadian ini memungkinkan sulitnya mengelola barang dalam memenuhi permintaan konsumen. Tentu saja hal ini dapat dihindari bila perusahaan sudah menggunakan software distribusi yang memiliki sistem otomatis.

Kesalahan Penagihan dan Manipulasi Biaya

Pelaporan biaya yang belum menggunakan software distribusi rentan akan kesalahan dan manipulasi. Pendataan biaya dianggap kurang akurat dan transparan karena memungkinkan terjadinya kecurangan. Sehingga hal ini menjadi salah satu faktor penyebab kerugian.

Transportasi Distribusi

Pernah mengalami kesulitan dalam mengukur efisiensi transportasi distribusi? Hal ini terjadi karena terdapat perkiraan-perkiraan yang masih dirasa kurang pas. Sehingga hasilnya tidak real dan memicu kesalahan baru. Tentu hal ini tidak akan ditemui jika anda sudah menggunakan software distribusi yang pas.

Barang Cacat Tanpa Jaminan atau Garansi

Beberapa distributor mungkin sudah mulai aware dan peduli akan keamanan barang. Namun bagaimana dengan yang belum? Belum lagi tidak semua distributor sudah menggunakan garansi untuk tiap barang yang akan didistribusikan. Tentu saja konsumen akan menjadi pihak yang sangat dirugikan. 

Software Distribusi Indonesia Yang Menunjang Aktivitas Distribusi

Menanggapi kebutuhan para pelaku usaha khususnya distributor, software distribusi indonesia semakin menjamur dan siap mengupgrade bisnis terlebih dalam hal pendistribusian barang. 

Software distribusi disebut dengan perangkat lunak yang memanajemen seluruh kegiatan penjualan sebuah perusahaan. Dimana seluruh kegiatan penjualan mencakup manajemen pesanan, pemantauan harga yang berlaku, pengiriman barang sampai dengan penagihan.

Lalu mengapa pelaku usaha harus menggunakan software distribusi?

Keuntungan Menggunakan Software Distribusi

Aktivitas Distribusi yang menggunakan perangkat lunak, akan jauh lebih mudah dalam pemantauannya dibanding manual. Adapun beberapa keuntungan menggunakan software distribusi sebagai berikut:

  • Manajemen barang lebih terorganisir
  • Analisis data barang secara real-time
  • Mitigasi human error
  • Efisiensi waktu dan tenaga
  • Adanya beberapa software distribusi yang terintegrasi garansi

Dengan beberapa keuntungan diatas, tentunya menjadi sebuah kabar gembira bagi pihak distributor maupun konsumen. Dari segi konsumen, mereka akan lebih percaya karena terdapat jaminan atas keamanan barang mereka. Sedangkan dari distributor, aktivitas distribusi akan jauh lebih efisien dan produktif sehingga mendorong tercapainya goals salah satunya adalah customer trust dan loyalty.

Sidig: Software Distribusi Terbaik Yang Terintegrasi Garansi

Salah satu software distribusi bergaransi yang patut anda gunakan adalah Sidig. Dilengkapi dengan fitur yang all in one, Sidig siap untuk meningkatkan produktivitas perusahaan dan kenyamanan konsumen lewat benefit-benefit yang diberikan.

Kontrol dari awal hingga akhir serta sistem yang saling terhubung menjadi sebuah jalan menyederhanakan seluruh jalur kerja distribusi. Sehingga kegiatan distribusi berjalan secara cepat namun tetap terawasi.

Alur Kerja Sidig

Sitem kerja atau alur kerja Sidig terbagi menjadi 5 tahapan sebagai berikut:

1. Tahap Registrasi

Distributor Utama akan meregistrasi barang dan penjadwalan perawatan.

2. Pendaftaran Garansi atau Penjualan

Pihak toko akan menerima barang dari distributor utama yang nantinya akan dilakukan pendaftaran garansi barang.

3. Klaim dan Permohonan Perawatan

Customer dapat melakukan klaim garansi ataupun permintaan permohonan perawatan.

4. Perbaikan dan Perawatan Sesuai Request

Selanjutnya, pihak pusat servis akan menanggapi permohonan konsumen. Hal ini mencakup kegiatan perbaikan dan perawatan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi yang ada.

5. Report Instan

Di Tahap terakhir ini, distributor utama akan mendapat laporan dari seluruh aktivitas pada platform secara instan dan cepat.

Benefit Menggunakan Sidig

Setelah memahami alur kerja Sidig, berikut beberapa benefit yang anda dapatkan:

1. Lebih Mudah Melacak Barang

Pelacakan secara otomatis dapat memudahkan kegiatan distribusi anda. Didukung oleh fitur software distribusi yang lengkap sehingga lebih praktis dan cepat.

2. Lebih Sigap Memanajemen Keluhan Konsumen

Aktivitas dan keluhan konsumen yang terekam otomatis dalam sistem, dapat membantu anda dalam mendokumentasikan dan menangani keluhan secara gesit. Hal ini sebagai salah satu usaha mencapai kepuasan konsumen.

3. Lebih Memaksimalkan Pelayanan After Sales

Sistem yang terintegrasi, dapat mempermudah anda dalam hal pengelolaan layanan after sales produk. Pelayanan after sales yang termanage dengan baik maka akan berimbas pada naiknya kepercayaan konsumen.

4. Lebih Efisien dan Cepat

Anda dapat dengan mudah mengelola klaim garansi barang yang karena segala halnya sudah tersistem dengan baik dan terorganisir.

5. Lebih Mudah Mengelola Perawatan Barang

Beberapa aktivitas perbaikan atau maintenance barang jauh lebih mudah sehingga dapat meningkatkan kualitas barang dan pelayanan anda.

6. Lebih Mudah Memanajemen Pemesanan

Dengan menggunakan software distribusi yang terintegrasi, memungkinkan anda untuk menjangkau konsumen lebih banyak dan menyederhanakan pengelolaan melalui e-commerce Sidig.

Tingkatkan Kepercayaan Pelanggan Anda

Setelah mengetahui beberapa hal diatas, apakah anda akan tetap melakukan kegiatan distribusi secara manual? Atau mulai mengupgrade pelayanan anda dengan software distribusi bergaransi?

Kenali kami lebih dalam dengan free demo yang kami sediakan!

Peran Manajemen dan Strategi Distribusi dalam Menunjang Bisnis FMCG

Peran Manajemen dan Strategi Distribusi dalam Menunjang Bisnis FMCG

Sistem kerangka kerja manajemen distributor adalah hal yang esensial saat ini untuk menghadapi jaringan supply chain dan memenuhi tuntutan konsumen, baik distribusi barang maupun distribusi jasa. Hal tersebut memangku tahap-tahap supply chain yang terlibat dalam pengalokasian item yang telah selesai. Perakitan, pengemasan, inventaris, pergudangan, dan transportasi kantor semua termasuk di dalam proses ini.

Proses tersebut juga membantu manajemen promosi, peningkatan produktivitas, dan automasi proses sales. Sederhananya, itu semua adalah pengendali di belakang sales Anda dan usaha distribusi. Ada banyak kemungkinan tidak terbatas untuk alasan dan keuntungan dari menggunakan software sistem manajemen distributor (DMSS), dalam artikel ini juga akan dibahas mengapa perusahaan FMCG harus mengimplementasikan software sistem distribusi. Baca artikel ini sampai bawah, ya, untuk lebih mengenal peran bisnis distribusi berbasis web dalam menunjang perusahaan-perusahaan FMCG.

Mengenal Proses Distribusi Perusahaan FMCG?

FMCG adalah singkatan dari Fast Moving Consumer Goods, merupakan barang konsumsi yang tidak bertahan lama yang dijual seperti makanan pabrikan yang biasanya harganya terjangkau atau cenderung murah dan sangat banyak digunakan atau dikonsumsi oleh masyarakat. Barang-barang tersebut disebut juga consumer packaged goods

Contohnya yaitu termasuk pasta gigi, makanan instan, sabun, kue, buku, cokelat, dan masih banyak lagi. Produk-produk ini biasanya ditata di rak-rak supermarket seperti Indomaret, Superindo, Alfamart, dll. Tidak bertahan lama, permintaan banyak, dan harga terjangkau adalah beberapa sifat FMCG yang membuat mereka bisa terjual dengan sangat cepat.

Mengapa Bisnis FMCG Membutuhkan Peran Software Sistem Manajemen Distributor (DMSS)?

Berikut beberapa alasan pentingnya peran bisnis distribusi berbasis web untuk membantu perusahaan FMCG:

1.   Visibilitas yang Real-time

Akhir-akhir ini, bisnis FMCG bergantung pada informasi offline yang disediakan oleh distributor secara reguler, yang kita tidak tahu apakah itu real-time atau malah jangan-jangan tidak akurat. Meskipun begitu, Anda seharusnya tidak mengabaikan data-data yang krusial, seperti stok tersedia yang terkini dari distributor, pemenuhan antrian pesanan, permintaan pengembalian oleh ritel, dan lain sebagainya. Perusahaan bisa mempunyai visibilitas yang utuh dari eksekusi sales sekunder secara real-time dengan bantuan software sistem manajemen distributor (DMSS) pada situasi ini.

2.   Mengevaluasi Situasi di Lokasi Remote

Saat ini, perusahaan-perusahaan FMCG mengikat bersama jaringan distributor mereka untuk mulai mempercepat pen-channel-an item dari pabrik ke toko. Cukup berat untuk menerima kejelasan pengembangan item Anda dari semua distributor Anda ketika berhadapan dengan tantangan-tantangan seperti volume tinggi, manajemen waktu, dan lokasi geografi remote dari distributor. Terlepas dari apakah distributor bekerja di dalam kota atau di area semi perkampungan, Anda bisa memperoleh informasi yang Anda butuhkan dengan pemasangan software sistem manajemen distributor (DMSS).

3.   Sebuah Keuntungan yang Besar untuk Distribusi Anda

DMSS telah menunjukkan keuntungan besarnya dalam mendukung dan mengotomasi banyak aktivitas keseharian distributor. Automasi semua tipe pergerakan produk, invoicing dengan system-generated, data pembayaran, dan peringatan intelijen adalah beberapa contoh bagaimana DMSS bisa membuat ‘hidup’ distributor lebih mudah.

4.   Resolusi Klaim yang Lebih Cepat

Keuntungan lainnya dari logic ERP software sistem manajemen distributor adalah kemampuan untuk menyelesaikan klaim dengan cepat. Dengan DMSS, distributor dan perusahaan akan selalu punya pemahaman yang jelas terkait pengiriman dan pembayaran. Terlebih, semua klaim bisa diputuskan jauh lebih cepat dengan akomodasi klaim secara online menggunakan DMSS. 

Apalagi, semua klaim akan diselesaikan lebih cepat dengan akomodasi klaim secara online menggunakan DMSS daripada dengan kerangka kerja manual yang biasanya melibatkan proses multipel modifikasi diantara kedua belah pihak.

5.   Kontrol yang Lebih Baik atas Promosi dan Skema Perdagangan

Promosi dan skema adalah dua pondasi yang paling penting untuk sebuah firma FMCG. Cara usaha-usaha ini seringkali memerlukan biaya yang sangat mahal untuk bisnis. Software sistem manajemen distributor menjamin bahwa semua rekening dan saldo yang penting ada pada tempatnya ketika waktunya invoicing, sama halnya dengan menyediakan analisa detail dari setiap performa skema.

6.   Meningkatkan Kecepatan Pembaruan Stok

Perusahaan FMCG harus tetap mempertahankan level stok yang optimal pada touchpoint yang banyak, seperti stockist, distributor, dan ritel. Sistem distributor dalam logic ERP memberikan Anda informasi akurat mengenai stok, tanggal kadaluarsa, nomer grup, pengembalian, dan lain sebagainya. Perubahan yang signifikan bisa diterima dengan seksama kedepannya di area distributor, dan penggantian bisa disediakan secepat mungkin daripada sebelumnya.

7.   Perencanaan Produksi yang Baik

Idealnya, permintaan penataan modul ERP Anda seharusnya digabungkan dengan pemrograman software sistem manajemen distributor (DMSS) Anda. Setelah itu, mesin penjadwalan produksi ERP Anda akan mempunyai data yang jelas mengenai level stock real-time dan juga permintaan tertunda pada pusat distributor Anda. Hal ini memastikan perencanaan produksi yang telah ditingkatkan dan sebagai hasilnya, mengurangi pemborosan aset produksi.

8.   Standarisasi Prosedur

Akhirnya, dengan mengimplementasikan sebuah sistem tunggal untuk semua distributor, Anda dapat memastikan bahwa semua proses distribusi yang Anda inginkan terstandarisasi. Yang paling penting adalah karena semua pihak terlibat merujuk ke sistem yang sama. Hanya akan ada satu versi sumber, mengeliminasi kemaju munduran yang tidak penting ketika ada peristiwa konflik.

Dari delapan alasan yang sudah dijabarkan di atas, dapat disimpulkan bahwa memang keberadaan dan fungsi dari software sistem manajemen distributor sangatlah penting untuk menunjang jalannya bisnis, termasuk juga perusahaan-perusahaan FMCG. Setiap orang percaya bahwa waktu adalah uang dan sistem manajemen distribusi yang cerdas bisa menyelamatkan keduanya. 

DMSS adalah solusi yang membantu Anda mengendalikan sales Anda secara keseluruhan dalam pendekatan yang sistematis. Semakin banyak Anda menjual, semakin banyak profit yang Anda buat, mengimplikasikan masa depan yang cerah untuk perusahaan Anda.

Untuk solusi sistem manajemen distribusi yang kuat dan cerdas, serahkan saja pada Sidig. Aplikasi Sidig merupakan portal distribusi all-in-one untuk bisnis Anda untuk mengoptimalkan manajemen supply chain dan juga layanan after sales produk dan jasa bisnis Anda sehingga mampu mendukung operasional bisnis dan pelaksanaan regulasi perusahaan Anda.

Masalah Umum antara Principal dan Agen

Masalah Umum antara Principal dan Agen

Principal dan agen adalah dua pihak yang saling berkaitan. Mereka bekerja sama dengan simbiosis mutualisme. Artinya sama-sama saling menguntungkan. Principal membutuhkan agen untuk melakukan kontrak dengan konsumen, menghubungkan principal dengan konsumen, dan memberikan pengaruh ke penjualan.

Agen juga mendapatkan keuntungan dari penjualan dan usaha yang dia lakukan biasanya dalam bentuk komisi. Semakin besar usaha dan kontrak penjualan serta penjualan itu sendiri semakin banyak terjadi, maka komisi yang didapatkan oleh agen pun semakin besar.

Namun, tentu saja kadang hubungan antara principal dan agen tidak selalu mulus-mulus saja. Terkadang juga ada batu kerikil yang menjadi hambatan kerjasama antara keduanya. Masalah yang terjadi antara principal dan agen biasanya muncul ketika ada konflik antara keduanya, dimana biasanya terjadi ketika agen bertingkah semata-mata hanya untuk kepentingannya sendiri.

Dalam hubungan principal dan agen, principal adalah pihak yang secara legal menunjuk agen untuk membuat keputusan dan mengambil aksi untuk kepentingannya. Yuk, kita pelajari lebih dalam permasalahan principal dan agen, sehingga kedepannya bisa atur strategi dan tidak salah langkah.

Penjelasan yang Dimaksud dengan Permasalahan antara Principal dan Agen

Permasalahan principal dan agen biasa terjadi yaitu konflik antara seseorang atau grup dan perwakilan berizin yang bertindak untuk kepentingan seseorang atau grup tersebut. Seorang agen mungkin saja bertingkah laku yang berlawanan dengan kepentingan principal sehingga menimbulkan suatu permasalahan.

Masalah yang biasanya terjadi antara principal dan agen cukup bervariasi. Hal tersebut bisa terjadi di segala macam situasi terkait kepemilikan aset, atau principal mendelegasikan kontrol langsung aset-asetnya ke pihak lain atau agen.

Berikut beberapa penjelasan kunci tentang permasalahan antara principal dan agen:

  • Konflik antara principal dan agen adalah masalah yang terjadi antara pemilik aset dengan pihak yang telah diberi mandat untuk mengontrol aset tersebut.
  • Masalah bisa terjadi dalam situasi apapun, mulai dari hubungan antara klien dan pengacara hingga hubungan antara pemegang saham dan CEO.
  • Risiko bahwa agen akan bertindak tidak sesuai dengan kepentingan principal bisa dikatakan sebagai biaya agensi.
  • Menyelesaikan masalah principal-agen mungkin mengharuskan perubahan sistem reward dalam rangka mensejajarkan prioritas atau meningkatkan arus informasi, atau keduanya.

Memahami Permasalahan Principal-Agen

Masalah principal dan agen sudah menjadi faktor standar dalam ilmu politik dan ekonomi. Sebuah studi mengemukakan sebuah struktur kepemilikan yang dirancang untuk menghindari yang dinamakan biaya agensi dan akibatnya, yang diidentifikasi sebagai pemisahan kepemilikan dan kontrol. Pemisahan kontrol terjadi ketika principal mempekerjakan seorang agen.

Principal mendelegasikan sebuah tingkat kontrol dan hak untuk membuat keputusan kepada agen. Namun, principal tetap mempertahankan kepemilikan aset dan menyimpan kelemahan untuk segala bentuk kerugian.

Misalnya, seorang investor saham perusahaan, sebagai bagian dari pemilik, adalah principal yang bergantung pada CEO sebagai agennya untuk menjalankan strategi demi kepentingannya. Oleh karena itu, mereka ingin sahamnya naik harganya atau membayar dividen, atau keduanya. Jika CEO memilih untuk membajak semua profit untuk berekspansi atau membayar bonus besar ke manajer, principal mungkin merasa dirugikan oleh agen mereka.

Ada beberapa cara untuk memperbaiki masalah principal-agen dan biasanya melibatkan klarifikasi ekspektasi dan memonitor hasilnya. Principal umumnya adalah satu-satunya pihak yang bisa atau akan memperbaikinya.

Contoh Masalah Principal-Agen

Masalah antara principal dan agen bisa muncul di situasi sehari-hari sekitar dunia peruangan atau terkait finansial. Seorang klien yang mempekerjakan seorang pengacara mungkin khawatir kalau-kalau pengacaranya akan mengacau tagihan lebih dari yang seharusnya.

Seorang pemilik bangunan mungkin tidak menyetujui penggunaan uang pajak oleh pemerintah wilayah setempat. Seorang pembeli bangunan mungkin mencurigai bahwa makelarnya lebih tertarik pada komisinya daripada kepentingan pembeli.

Dari semua contoh tersebut, principal hanya punya sedikit pilihan untuk mengatasinya. Kepentingan agen adalah untuk menyelesaikan tugas dan pekerjaannya.

Solusi dari Permasalahan Principal dan Agen

Ada beberapa cara untuk menyelesaikan masalah yang terjadi di antara principal dan agen. Bebannya menjadi tanggung jawab principal yaitu untuk memberikan insentif kepada agen selaku pihak yang melaksanakan apa yang diinginkan oleh principal.

Misalnya saja hubungan antara pemegang saham dengan CEO. Pemegang saham bisa mengambil aksi sebelum mempekerjakan manajer untuk menyelesaikan beberapa risiko. Pertama, mereka bisa menulis kontrak manajer yang mensejajarkan insentif manajer dengan insentif pemegang saham.

Principal dapat meminta agen untuk secara teratur memberikan laporan hasil kepadanya. Dia bisa mempekerjakan tenaga kerja dari luar untuk memonitor atau auditor dari luar untuk melacak informasi. Pada skenario terburuk, mereka bisa mengganti manajer.

Klausa Kontrak

Di beberapa tahun terakhir, tren telah mengarah ke kontrak pengupahan yang menghubungkan kompensasi sedekat mungkin dengan pengukuran performa. Untuk manajer bisnis, insentif termasuk penghargaan berdasarkan performa dari saham atau pilihan saham, rencana profit-sharing, atau secara langsung menghubungkan manajemen pembayaran dengan harga saham.

Sebagai akarnya, prinsipnya sama dengan memberikan tip untuk layanan yang baik. Secara teori, pemberian tip sejajar dengan kepentingan konsumen, atau principal, dan agen, atau pelayan restoran. Prioritas mereka sekarang sejajar dan berfokus pada pemberian layanan yang baik dan optimal.Itu tadi adalah permasalahan yang biasanya terjadi antara principal dan agen beserta solusinya.

Ada banyak contoh dan juga cara mengatasi variasi permasalahan yang terjadi antara principal dan agen. Salah satu cara supaya tugas dan pekerjaan principal dan agen berjalan dengan baik dan lancar adalah menggunakan software aplikasi. Sidig merupakan sebuah solusi. Aplikasi apik ini mencakup principal dan agen sebagai ekosistemnya. Yuk, segera kunjungi https://sidig.id/ dan pelajari lebih jauh mengenai Sidig.

Stock Audit: Apa itu dan Bagaimana Prosesnya?

Stock Audit: Apa itu dan Bagaimana Prosesnya?

Setiap bisnis yang melibatkan penjualan barang fisik pasti punya pergudangan barang di suatu tempat. Kemudian barang diletakkan di rak-rak dan ruang belakang dari outlet ritel. Barang-barang bisa juga disimpan di pusat distribusi di mana mereka menerima pesanan dari supplier atau pusat logistik di mana barang-barang tersebut lalu dikirimkan ke konsumen.

Dari waktu ke waktu semua ritel harus memverifikasi bahwa barang yang mereka punya di supply chain mereka cocok dengan apa yang dibutuhkan penjualan dan catatan inventaris dan barang tersebut harus ada di sana.

Inilah yang disebut stock audit. Merupakan hal penting untuk mengidentifikasi di mana angka tidak cocok, menginvestigasi mengapa dan meriset lebih jauh proses-proses dalam supply chain. Adanya ketidaksesuaian antara stok aktual dan jumlah penjualan yang tercatat mengindikasikan bahwa masalah tersebut bisa menjadi besar jika audit tidak segera dilakukan dan berdampak pada pemenuhan transaksi dan keputusan pembelian. Itulah mengapa stock audit adalah hal yang wajib banget.

Yuk, kita bahas lebih jauh proses stock audit yang lebih spesifik dan mempelajari mengapa stock audit itu penting untuk dilakukan. Simak artikel ini sampai bawah, ya.

Apa itu Stock Audit?

Stock audit punya nama lain atau juga biasanya disebut audit inventaris. Stock Audit adalah proses verifikasi apakah barang-barang yang secara fisik tersedia di pergudangan toko cocok atau sesuai dengan hasil yang tercatat di registrasi stok.

Stock audit bisa dilaksanakan di dalam perusahaan atau via auditor dari luar yang bisa memastikan hasilnya transparansi secara maksimal. Apakah Anda sebaiknya mempekerjakan seorang profesional atau melaksanakan inventaris stok sendiri tergantung pada Anda sendiri dan disesuaikan dengan kebutuhan, kecuali audit adalah bagian dari aturan tertentu atau prosedur berlisensi.

Dalam kasus ini, spesifikasi prosedur bergantung pada legislasi negara di mana perusahaan Anda dan/atau pergudangannya terdaftar.

Mengapa Stock Audit Penting?

Setiap bisnis yang bergantung pada barang-barang fisik harus familiar dengan pengadaan audit inventaris. Stock review khususnya penting untuk operasional e-commerce karena produk-produk mereka bisa tercecer secara global lintas gudang dan fasilitas logistik yang bervariasi. Di sinilah, stock audit merupakan satu-satunya cara untuk melacak dan mengelola semua produk secara efisien.

Berikut adalah beberapa manfaat utama dari stock audit:

  • Untuk Penghitungan Keuntungan

Auditing inventaris secara langsung berkaitan dengan kalkulasi profit. Jika beberapa item perusahaan hilang atau salah letak, sama saja seolah-olah uang perusahaan juga hilang atau salah tempat. Itulah mengapa berinvestasi pada inventaris yang tepat waktu sangat dibutuhkan untuk tujuan akuntansi dan membuat pernyataan untung dan rugi.

  • Untuk Kesehatan Keuangan Bisnis

Stock audit dapat membantu meningkatkan kesehatan finansial bisnis. Dengan melakukan analisa menyeluruh dari status terkini atas barang-barang fisik perusahaan dan frekuensi pembelian konsumen, perusahaan bisa memperoleh insight tentang bagian-bagian dari inventaris yang hampir tidak terjual ataupun underperform.

  • Mencegah Tindak Kecurangan dan Pencurian

Manajemen inventaris membantu perusahaan mencegah atau mengidentifikasi kecurangan dan/atau pencurian. Jika stock audit mengungkapkan ketidaksesuaian antara barang-barang yang tercatat dan ekuivalen fisiknya, hal tersebut bisa saja merupakan hasil dari aspek yang kurang menguntungkan dari penyimpanan inventaris.

Dengan begitu, stock audit bisa jadi adalah salah satu prosedur terpenting dalam bisnis seiring dengan hasilnya yang mewakili status finansial terkini dari perusahaan. Yang terpenting adalah stock audit yang menyeluruh bisa membantu perusahaan mengatasi isu yang ada dan mencegah masalah yang mungkin terjadi di masa depan.

Proses Stock Audit

Bisa dikatakan tidak ada standar yang mengatur pelaksanaan audit dan detailnya pun akan bervariasi dari satu operasi ke operasi lainnya. Ada beberapa tahap dan aktivitas yang biasa dilakukan saat proses audit:

1. Memprediksi demand dan penyetokan barang

Hal terburuk yang bisa terjadi selama proses audit inventaris adalah kehabisan stok. Perusahaan pasti tidak menginginkan seluruh aktivitas operasional tertunda sementara melakukan proses audit. Ini tidak selalu bisa dan beberapa operasional kecil bisa jadi harus berhenti untuk seharian. Namun, hal ini bisa menjadi langkah yang berisiko. Itulah mengapa penting untuk menggali lebih dalam data yang dimiliki untuk mengantisipasi demand di masa mendatang sebelum mengaudit.

2. Menghitung barang-barang fisik

Ada beberapa pendekatan dan metodologi yang berbeda-beda. Contohnya, perusahaan bisa melakukannya untuk mengaudit item satu persatu dan mencatat setiap hal yang ditemukan di rak pergudangan. Untuk membuat prosesnya lebih mudah, perusahaan bisa melakukan cut-off analysis di mana perusahaan menunda seluruh aktivitas bisnis selama proses audit, tapi akan ada beberapa kendala tentunya.

Sehingga, daripada seperti itu, perusahaan bisa mencoba melakukan penghitungan siklus di mana tidak mengharuskan Anda untuk menghitung seluruh stok sekali waktu. Dengan menghitung siklus, perusahaan bisa memilih tipe produk spesifik yang ingin diaudit selama kurun waktu tertentu. Hal ini mungkin akan punya konsekuensi jadi kurang akurat daripada penghitungan fisik secara komplit, tetapi gangguan pada operasional lebih sedikit.

Alternatif lainnya yaitu perusahaan bisa melakukan spot check audit di mana perusahaan hanya memverifikasi satu atau dua produk saja dengan tujuan untuk mengidentifikasi jika ada masalah tertentu dengan pencatatannya. Jika ketidaksesuaian tidak ditemukan, perusahaan bisa menyimpulkan bahwa sumber-sumber sudah ter-update dan stok lengkap.

Cara penghitungan barang bukan hanya terbatas tiga itu tadi, namun cara-cara di atas adalah metode yang paling umum.

3. Double-check hasil

Melakukan segalanya dua kali mungkin tampak seperti akan membuat kewalahan, namun double check dalam in-stock auditing adalah wajib hukumnya. Faktor human error cukup berperan dalam hal ini dan skala pekerjaan bisa jadi seringkali terlalu berlebihan untuk dipercayakan pada satu sumber saja. Itulah mengapa penting untuk cross-check hasilnya.

Perusahaan bisa melakukan mix and match teknik audit, menggunakan kode UPC atau QR untuk setiap item supaya proses lebih terdigitalisasi agar lebih mudah mengerjakan kedepannya, mempekerjakan tenaga khusus ― lagi-lagi, ada banyak sekali opsi yang bisa dipilih, yang penting pastikan penghitungan akhirnya seakurat mungkin.

4. Membandingkan hasil dengan catatan finansial

Setelah menghitung semua produk fisik yang dimiliki, maka saatnya untuk membandingkan hasilnya dengan catatan penjualan. Adanya ketidaksesuaian atau ketidakcocokan mensinyalkan untuk mulai memisahkan tugas dari pelacakan sumber masalah.

Tantangan dan Solusi dalam Audit Inventaris

Berikut beberapa masalah yang umum terjadi saat audit inventaris:

  • Manajemen stok cukup time-consuming

Aktivitas ini mensyaratkan banyak perhatian untuk detail dan tenaga kerja. Sebaiknya jadwalkan auditing dan atur waktu pastinya. Tergantung dari ukuran operasional bisnis, prosedurnya bisa memakan waktu antara beberapa hari sampai beberapa minggu.

  • Tidak ada tinjauan inventaris yang real-time

Hal ini menyebabkan kebutuhan untuk melakukan verifikasi stok perlu dilakukan secara berkala. Jika melakukannya setiap minggu atau setiap bulan pasti akan sangat melelahkan, jadi pastikan saja bahwa jumlah item fisik cocok dengan dokumentasi penjualan paling tidak minimal dua kali setahun sehingga menghindarkan dari beberapa masalah serius.

  • Prosedur audit tidak bisa diautomasi

Peran software khusus tentu akan sangat membantu dan merupakan sebuah solusi.

  • Audit inventaris sering menghentikan operasional lainnya

Berhentinya opersional tertentu bisa menunda pengiriman barang yang menimbulkan ketidaknyamanan. Cara terbaik untuk mencegahnya adalah dengan menjadwalkan auditing, riset pasar tepat waktu, dan juga memprediksi demand.

Software aplikasi yang direkomendasikan untuk membantu proses audit yaitu Sidig. Aplikasi all-in-one Sidig mempunyai fitur-fitur seperti pelacakan produk, generate QR code, statistik penjualan, product allocation, dan masih banyak lagi; yang sangat mendukung untuk mempermudah proses stock audit. Pelajari selengkapnya dengan klik di sini.

Aplikasi Sales dan Distribusi

Aplikasi Sales dan Distribusi

Sales dan distribusi merupakan dua bagian penting dari aktivitas supply chain. Distribusi adalah salah satu proses yang sangat menentukan terjadinya sales, sehingga penting untuk dilaksanakan dengan sebuah strategi sehingga prosesnya berjalan lancar. Sales merupakan pihak yang punya peran utama terjadinya penjualan produk atau jasa bisnis perusahaan Anda kepada konsumen.

Sekarang sudah ada banyak sekali aplikasi yang bisa dimanfaatkan oleh berbagai pihak dari anggota rangkaian supply chain mulai dari supplier hingga ritel. Pemanfaatan teknologi ini tentunya sangat membantu kemudahan dan kelancaran setiap prosesnya. Aplikasi merupakan sebuah tool yang memungkinkan untuk segala prosesnya terkomputerisasi dan terautomasi sehingga jadi lebih praktis, efektif, dan efisien.

Saat ini, di mana teknologi sedang berkembang pesat, aplikasi sales dan distribusi tentu sudah banyak keberadaannya. Setiap aplikasi sales dan distribusi pasti punya fitur-fitur yang mendukung prosesnya, tinggal disesuaikan saja variasinya dengan kebutuhan bisnis Anda.

Manajemen Sales dan Distribusi

Pada model tradisional, memonitor sales merupakan tugas yang sangat rumit di mana kita butuh untuk melacak total inflow dan outflow dari produk perusahaan pada setiap levelnya. Untuk mengelola tugas-tugas yang kompleks ini, pasti dibutuhkan sebuah tool yang mumpuni daripada sebuah pendekatan tradisional.

Pendekatan sempurna yang aman untuk sales dan distribusi yaitu dengan sistem dari aplikasi sales dan distribusi seperti Sidig. Di dunia yang serba ada di mana semuanya bisa dibeli atau dijual, kompetisi utamanya terganjal pada pasar di mana adanya tantangan untuk menemukan cara terbaik untuk menjual dan cara terbaik untuk mendekati konsumen.

Kita semua paham tentang cara tradisional dari pola penjualan primer dan sekunder. Untuk manajemen sales dan distribusi, kita butuh manajemen inventaris yang efisien untuk melacak total inflow dan outflow produk pada setiap tingkatannya.

Dengan begitu, Anda bisa meningkatkan automasi dari proses distribusi downstream bersamaan dengan keseluruhan saluran penjualan dan mengurangi kendala komunikasi pada semua levelnya. Perusahaan pasti ingin mencapai bisnis dengan maksimal namun memang kadang ada saja rintangan yang menghadang di tengah jalan.

Tantangan dalam Sales dan Distribusi

Dalam perjalanannya, sales dan distribusi tidak luput dari permasalahan dan kendala. Ada tantangan-tantangan tersendiri yang harus dihadapi oleh pihak distributor dan juga sales. Berikut adalah tantangan yang biasanya ditemui oleh bagian distribusi dan sales:

  • Cara mengelola stok di level sekunder
  • Cara mengelola portal pemroses supply chain
  • Manajemen level sekunder dari mata rantai bisnis
  • Cara meningkatkan hubungan dengan distributor dan dealer Anda
  • Kemungkinan untuk melacak dan meningkatkan sales sekunder

Bagaimana Sidig Membantu Menghadapi Tantangan Sales dan Distribusi

Ada sebuah aplikasi yang sangat fungsional untuk menjalankan proses distribusi dan sekaligus juga sales dalam melacak lokasi barang, melacak ketersediaan barang, peta penyebaran barang, dan khususnya untuk pemberian layanan after sales. Berikut bagaimana Sidig bekerja untuk membantu perusahaan dalam menghadapi tantangan-tantangan yang ada:

  • Mengelola alur stok dengan cara efisien, untuk menyediakan pemberitahuan awal pada ketersediaan barang
  • Mengelola seluruh lintasan mata rantai secara efektif dari dealer dan distributor
  • Menyediakan visibilitas real-time dan transparansi dari stok primer dan sekunder
  • Menyediakan banyak fitur yang bisa digunakan sebagai business intelligence tool untuk meningkatkan transaksi yang akan datang di sales & marketing

Sidig untuk Manajemen Sales dan Distribusi

Penjajahan modern dalam rangka membuat segala prosesnya sistematis sudah sangat membantu dalam dua hal yaitu: menciptakan kemudi yang dikembangkan dengan sistem CRM untuk meningkatkan kapasitas sales. Sidig menjadi tool yang sangat mutlak keberadaannya untuk kepentingan distribusi dan sales. Ada beberapa langkah dalam proses sales-distibusi dan banyak sekali cara untuk melakukan pendekatannya:

  • Punya tujuan utama menjual sebuah produk atau jasa, diluar apa yang seseorang butuhkan hingga memutuskan siapa yang mungkin membutuhkannya, dan benar-benar paham permintaan target audiens. Menemukan jangkauan yang luas dari klien potensial yang tertarik.  Mungkin sedikit lambat tetapi kemudian pasti akan melangkah ke tahap berikutnya yaitu membagi mereka ke sub kategori untuk menentukan pendekatan personal dan memancing mereka dengan produk khusus.
  • Informasi mengenai kustomer merupakan hal yang sangat esensial dan penting, sehingga siapapun yang mempunyai informasi terkait hal yang dibutuhkan tersebut akan mempunyai customer loyalty. Pendekatan konsumen yang terpersonalisasi telah terbukti menjadi cara yang paling produktif untuk memastikan pembelian berulang dari konsumen. Dalam rangka menjadi lebih dekat dengan konsumen, Anda harus mengumpulkan informasi tentang kebutuhan mereka dan apa interest mereka yang mungkin dilakukan dengan sistem aplikasi Sidig.
  • Penting juga, lho, untuk menghubungi konsumen di waktu yang tepat dengan informasi yang tepat, menawarkan produk yang adalah kebutuhan atau interest mereka. Automasikan proses dengan Sidig dan biarkan karyawan Anda dengan bebas untuk secara personal menghubungi konsumen dengan prospek khusus.

Retensi Konsumen

Sidig membantu perusahaan Anda untuk mempertahankan konsumen lama dan juga konsumen yang mungkin telah meninggalkan layanan Anda. Hal ini dapat menjadi sebuah bagian dari langkah strategik dari proses perencanaan sales dan marketing dari perusahaan apapun.

Penting untuk menjabarkan retensi konsumen dan juga untuk memahami bagaimana cara mengukurnya. Sidig hadir dengan fungsi luasnya untuk memberikan layanan after sales bagi konsumen sehingga dengan pemberian layanan after sales, loyalitas konsumen pun juga akan meningkat tentunya.

Sidig memfasilitasi seluruh ekosistem dalam lifecycle distribusi produk dari hulu ke hilir dan layanan after sales untuk pelanggan. Dengan berbagai fitur seperti statistik penjualan, statistik garansi, warranty validation, dan masih banyak lagi; Sidig tentu akan melancarkan segala proses bagian sales dan distribusi. Pelajari selengkapnya di https://sidig.id/

Kenali Perbedaan Agen dan Distributor

Kenali Perbedaan Agen dan Distributor

Agen dan distributor merupakan dua pelaku dalam supply chain yang sangat krusial untuk kelancaran bisnis perusahaan Anda. Mungkin, beberapa di antara kalian masih ada yang mengira bahwa agen dan distributor adalah dua hal yang sama. Bahkan terkadang Anda bisa menemui tulisan ‘agen distributor’ suatu produk tertentu. Kenyataannya, agen dan distributor adalah dua hal yang berbeda. Yuk, kenali lebih jauh supaya tidak salah lagi.

Jika Anda sedang memulai, merintis, atau scaling up bisnis Anda (khususnya di pasar atau area yang baru), Anda mungkin bisa mempertimbangkan untuk melakukan hal pertama yaitu menunjuk sebuah agen atau distributor untuk mempromosikan atau menjual produk atau jasa yang ditawarkan bisnis Anda dalam rangka mendapatkan jalur untuk masuk ke pasar, menaikkan penjualan, atau mendapat pengakuan dari masyarakat terkait brand Anda.

Kemudian untuk pilihan agen dan distribusi, Anda bisa mempertimbangkan beberapa opsi seperti usaha patungan (joint venture), franchise sebagai channel Anda, atau penjualan langsung dan pemanfaatan sarana penjualan online.

Dalam artikel ini akan dibahas mengenai perbedaan agen dan distributor lebih jauh. Karena agen dan distributor memegang peranan penting untuk kesuksesan penjualan produk dan jasa perusahaan Anda, maka penting untuk memahami perbedaannya supaya tidak salah strategi.

Tentang Agen

Agen adalah sebuah perantara yang ditunjuk untuk negosiasi dan jika diharuskan, membuat kontrak dengan konsumen untuk kepentingan Anda sehingga Anda mempunyai kontrak dengan konsumen. Agen menerima komisi dari penjualan yang mereka lakukan, biasanya menggunakan itungan persen. Untuk arti yang lebih luas lagi, satu pihak (principal), menunjuk pihak lain (agen) untuk mengenalkan konsumen ke principal dan/atau untuk membuat penjualan langsung mewakili principal.

Untuk melakukannya, agen diberi kewenangan untuk negosiasi sampai urusan kontrak mewakili principal dengan menerima komisi penjualan dan juga usaha agen. Urusan legal kepemilikan dari produk tidak diberikan ke agen, sehingga setiap kontrak konsumen adalah dengan principal, bukan dengan agen. Oleh karena itu, principal mengasumsikan risiko legal dan komersial sedangkan agen normalnya tidak.

Tentang Distributor

Distributor pada dasarnya adalah kontraktor mandiri. Dalam persetujuan distributor, Anda menjual produk atau jasa Anda ke distributor, yang kemudian akan menjualnya ke konsumen mereka; menambahkan margin untuk menutup biaya distributor sendiri dan mendapat profit. Distributor mempunyai kontrak dengan konsumen.

Distributor bisa dibilang adalah pembeli dari produknya supplier yang lalu dijual ke konsumen akhir. Kepemilikan legal dari produk diberikan kepada distributor, bukan lagi supplier, dan mempunyai hubungan terikat kontrak dengan para konsumennya.

Agen vs Distributor

Sebenarnya, agen maupun distributor memiliki tujuan komesial yang sama yaitu menjual produk atau jasa dari supplier/principal ke konsumen. Namun, struktur dan efek legalnya lah yang membedakan mereka. Berikut perbedaan dari agen dan distributor menurut beberapa variabel:

VariableAgenDistributor
Produk atau JasaProduk/JasaProduk
Menjual untuk Siapa?PrincipalDistributor Sendiri
PembayaranKomisiProfit Penjualan
Hubungan Kontraktual dengan konsumenPrincipalDistributor
Tanggung jawab pemberian harga dan persyaratanPrincipalDistributor
Risiko produk tidak terjualPrincipalDistributor

Kapan Perlu Menggunakan Agen atau Distributor?

Anda mungkin akan lebih memilih untuk menggunakan agen ketika Anda ingin atau membutuhkan untuk:

  • Mempertahankan kontrol channel terhadap pasar dan hubungan konsumen sebagai prinsip untuk mempertahankan kontrol hubungan kontraktual dengan konsumen dan mungkin jadi bisa punya hubungan dengan konsumen secara langsung untuk layanan after sales
  • Lebih menghemat biaya ― komisi agen mungkin lebih kecil daripada besaran diskon yang harus diberikan kepada distributor
  • Membuat produk terjual lebih ― seorang agen yang mendapatkan komisi atas penjualannya mungkin akan lebih termotivasi untuk menjual produk sampai laku daripada distributor

Namun penting diingat bahwa cukup sulit untuk mengontrol aktivitas agen dari hari ke hari dan untuk memastikan bahwa mereka tetap bekerja untuk kepentingan Anda. Agen punya kemungkinan untuk menyulitkan principal dan menyebabkan utang piutang bagi principal. Dan juga pada terminasi perjanjian, agen bisa diberi hak kompensasi bahkan ketika mereka melanggar perjanjian.

Kemudian Anda mungkin akan lebih memilih distributor ketika Anda ingin atau membutuhkan untuk:

  • Memitigasi biaya dan risiko dari memperluas bisnis seperti membuat produk baru atau memperluas teritori
  • Menggunakan nama distributor dan/atau pengalamannya (produk/dukungan atau pasar/teritori) sebagai faktor positif dalam penjualan
  • Untuk menghindari administrasi dari banyaknya hubungan konsumen untuk produk atau pasar tertentu, dan hanya punya satu hubungan saja yaitu dengan distributor

Tetapi, perlu dicatat bahwa supplier akan punya kontrol yang sangat terbatas terhadap aktivitas distributor daripada terhadap agen dan hampir tidak mungkin mempunyai hubungan langsung dengan konsumen akhir.

Keuntungan Menggunakan Agen dan Distributor

Berikut beberapa keuntungan dari masing-masing, menggunakan agen dan menggunakan distributor:

Agen

  • Punya kontrol yang baik
  • Bisa memberi batasan kebebasan agen untuk memilih konsumen
  • Mempertahankan kontak langsung dengan konsumen
  • Punya kontrol marketing
  • Menghindari risiko finansial kehilangan stok

Distributor

  • Produk pasti terjual (ke distributor)
  • Tidak perlu memantau aktivitas distributor dari hari ke hari
  • Tidak ada tanggung jawab biaya premis ritel yang mahal untuk mengakses pasar konsumen
  • Tidak ikut mengurusi perihal pergudangan dan pengiriman barang

Itu tadi adalah pembahasan seputar perbedaan antara agen dan distributor. Kalau untuk solusi urusan distribusi barang bisnis Anda, Sidig hadir sebagai jawabannya. Sidig merupakan all-in-one platform untuk bisnis Anda guna memaksimalkan manajemen distribusi dan layanan after sales produk Anda.

Merupakan salah satu software manajemen distribusi dan pelacakan barang terbaik, Sidig mempunyai fitur-fitur seperti dashboard monitoring dan tracking data distribusi produk, generate QR code, purchasing data, invoicing, dan masih banyak lagi; yang akan menunjang kelancaran proses distribusi bisnis Anda.

WeCreativez WhatsApp Support
Kontak kami melalui Whatsapp
👋 Halo,ada yang bisa kami bantu?