Mengenal Sistem Manajemen Distribusi Perusahaan

by | Jul 15, 2022 | Blog, Distribusi Produk

Aktivitas distribusi yang efektif adalah prinsip yang krusial karena prosesnya menjadi sebuah bagian yang terintegrasi dari supply chain dan manajemen inventaris. Kesuksesan distribusi melibatkan banyak proses pemindahan bagian-bagian dan berbagai metode yang mensyaratkan strategi manajemen distribusi yang kuat.

Manajemen distribusi menjadi sebuah pokok sistem yang dapat memperlancar jalannya bisnis perusahaan. Sejak dari lama, manajemen distribusi sudah menjadi tantangan sebuah bisnis.

Kenapa manajemen distribusi itu penting? Bisa saja hal berikut terjadi, bahan baku mentah sampai terlalu dini dan menjadi buruk atau kadaluwarsa sebelum mereka diolah. Atau, bisa juga produk-produk yang sudah jadi sampai terlalu lama, sehingga momentum jadi direnggut oleh kompetitor, mereka mengambil alih market share terlebih dulu. Untuk menghindari hal-hal semacam itu, maka dibutuhkan sebuah manajemen distribusi yang baik dan kuat.

Pengertian Distribusi

Apa yang Dimaksud dengan Kegiatan Distribusi?

Distribusi adalah salah satu hal utama dari kegiatan ekonomi selain produksi dan konsumsi. Kegiatan distribusi adalah proses penyaluran barang atau produk dari produsen ke konsumen.

Kemudian manajemen distribusi adalah sebuah proses yang digunakan untuk memantau pergerakan produk atau barang dari supplier ke manufaktur, grosir, atau ritel yang pada akhirnya sampai ke konsumen. Banyak sekali aktivitas yang terlibat dalam manajemen distribusi ini, seperti manajemen vendor bahan baku mentah, pengemasan, warehousing, inventaris, supply chain, logistik, dan terkadang juga blockchain.

Contoh Alur Distribusi

Berikut alur distribusi penyaluran barang dari produsen ke konsumen:

alur distribusi barang dari produsen ke konsumen

Berikut alur proses distribusi dari bahan baku mentah hingga akhirnya produk jadi sampai ke konsumen:

distribusi bahan baku ke konsuen

Pengertian Distribusi Menurut Para Ahli

Menurut Hall (2001) distribusi bisa diartikan sebagai sebuah aktivitas untuk mengirimkan produk ke pembeli setelah terjadi traksaksi penjualan. Kemudian, menurut Keegan (2003) distribusi sendiri adalah sebuah sistem yang menghubungkan manufaktur dan pelanggan, meliputi saluran konsumen dan saluran barang industri. Saluran konsumen yaitu menyalurkan produk ke orang-orang untuk digunakan sendiri, sedangkan saluran barang industri yaitu menyalurkan bahan baku atau produk ke manufaktur untuk digunakan dalam proses produksi atau operasional harian.

Selain itu, dari beberapa pernyataan para ahli lainnya dapat disimpulkan bahwa distribusi merujuk pada penyaluran atau penyebaran produk ke pasar skala besar sehingga konsumen mempunyai akses ke produk dan dapat membelinya. Hal tersebut bisa juga dipahami sebagai penempatan produk yang efektif yang menghasilkan laba bagi penjual karena transaksi pembelian yang dilakukan oleh kustomer mereka.

Perbedaan Distribusi dan Distributor

Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa distribusi adalah proses penyaluran atau penyebaran barang atau produk dari produsen ke konsumen. Sedangkan distributor adalah pihak yang melakukan proses distribusi. Sehingga distributor adalah orang atau perantara yang menyalurkan barang maupun produk dari produsen ke konsumen atau dari manufaktur ke pengecer (retailer).

Konsep Distribusi

Selain menyalurkan barang dari produsen ke konsumen, proses distribusi juga punya andil dalam hal pemasaran sehingga barang yang dihasilkan oleh produsen bisa terjual dengan segera ke kustomer.

Aktivitas distribusi melibatkan hal-hal seperti berikut:

  1. Sebuah sistem transportasi yang baik untuk mengangkut barang ke beragam area geografis.
  2. Sebuah sistem pelacakan yang baik sehingga barang yang tepat tersalurkan di waktu yang tepat dengan kuantitas yang tepat.
  3. Sebuah pengemasan yang baik, untuk menjaga barang dari kerusakan selama di dalam transportasi.
  4. Melacak lokasi di mana produk dapat ditempatkan, misalnya dengan pertimbangan kapasitas maksimal untuk membelinya.
  5. Melibatkan sebuah sistem untuk menarik barang dari pasar.

Mata Rantai Distribusi

mata rantai distribusi

Siklus rantai pasokan di atas menunjukkan bahwa mata rantai distribusi merupakan bagian pokok untuk menyalurkan bahan baku yang sudah diolah menjadi produk jadi yang akhirnya disampaikan ke konsumen.

Untuk lebih memahami mata rantai distribusi lebih detail, simak penjelasan-penjelasan selanjutnya dalam artikel ini.

Tujuan Distribusi

Sesuai dengan definisi dari kegiatan distribusi yang pada intinya adalah proses penyaluran atau penyebaran. Sehingga tujuan kegiatan distribusi adalah menyalurkan barang atau bahan baku mentah untuk diproduksi menjadi barang jadi dan akhirnya disampaikan ke konsumen akhir. Distribusi menjembatani penyaluran barang dari produsen ke konsumen akhir.

Saluran-saluran distribusi bertujuan untuk memastikan kuantitas produk yang tersedia tepat jumlah di lokasi yang benar dan di waktu yang benar. Apa yang membuat strategi distribusi unik relatif tergantung keputusan marketing lainnya yang mana hampir seluruhnya bergantung pada lokasi fisik.

Fungsi Distribusi

Jaringan distribusi tidak hanya berfungsi untuk menjembatani proses dari produsen ke konsumen saja. Ada banyak fungsi lain dari jaringan distribusi sebagai berikut:

1. Menyediakan ruang, waktu, dan kepemilikan

Sebuah jaringan distribusi digunakan untuk memberi ruang, waktu, dan kepemilikan peralatan. Mereka memastikan produk yang tersedia berada di tempat yang tepat, kemudian sampai tepat waktu, dan mempunyai kuantitas yang tepat.

2. Logistik dan distribusi fisik

Jaringan distribusi bertanggung jawab dalam hal penyimpanan, pengumpulan, penyortiran, dan transportasi produk dari produsen ke konsumen akhir.

3. Menciptakan efisiensi

Mengumpulkan berbagai macam jenis produk dan memecah beberapa ukuran barang menjadi ukuran skala lebih kecil adalah dua cara untuk menciptakan efisiensi. Ritel dan grosir membeli dengan jumlah yang sangat besar dari manufaktur yang kemudian menjualnya ke saluran lain atau ke konsumen untuk mengecernya. Mereka juga menjual berbagai macam produk di satu tempat sehingga memberi kenyamanan bagi konsumen karena konsumen tidak perlu pergi ke ritel lain untuk membeli produk lainnya.

4. Sebagai fasilitator

Jaringan distribusi juga menyediakan layanan pre-sale dan layanan post-purchase seperti maintenance, financing, jaringan koordinasi, diseminasi, dll.

5. Marketing

Jaringan distribusi bekerja dan termasuk dalam poin inti di mana strategi, khususnya strategi marketing perusahaan, dieksekusi. Mereka membantu manufaktur untuk menyampaikan pesan brand mereka dan keuntungan produk ke konsumen karena distributor adalah yang secara langsung kontak dengan konsumen akhir.

6. Berbagi risiko

Kebanyakan dari jaringan membeli barang jauh sebelum masuk pasar, mereka juga membagikan risiko terkait produk mereka dengan prosedur dan mengerahkan segala kemampuan untuk menjual produk.

Masalah Distribusi

Dalam sistem distribusi tentu ada berbagai macam masalah distribusi yang bisa saja dan mungkin terjadi. Berikut beberapa tantangan yang dihadapi distributor dalam proses distribusi:

1. Meningkatnya kompetisi dari manufaktur

Dengan meningkatnya sistem logistik yang efisien, manufaktur menjadi mungkin untuk menjual barang lebih banyak secara langsung ke konsumen akhir dan menghindari distributor. Lalu, penggabungan di banyak sektor manufaktur menciptakan manufaktur yang sangat besar dengan sistem distribusi nasional.

2. Ritel menuntut pengiriman yang cepat

Ritel-ritel yang besar biasanya memperluas target pemasaran, sehingga mereka memperketat deadline pengiriman dan membebankan denda yang tegas ke distributor yang telat mengirim produk.

3. Bergantung pada harga bahan bakar

Salah satu aspek penting dalam kegiatan distribusi yaitu tentang transportasi, sehingga secara tidak langsung bahkan bahan bakar juga jadi penentu laba perusahaan. Harga bahan bakar diesel mewakili porsi yang signifikan dari total biaya operasional. Banyak distributor menyerahkan biaya ini ke pemasok dalam bentuk biaya tambahan, namun beberapa perusahaan kecil mungkin tidak punya kemampuan ini.

4. Kerentanan untuk merubah harga

Perubahan harga yang kencang membuat distributor rentan untuk merubah nilai inventaris. Meskipun distributor berusaha untuk membatasi biaya pemasaran mereka dengan mematok harga produk berdasarkan persentase kenaikan harga, kompetisi membuat kenaikan nilai inventaris yang mahal menjadi mustahil ketika harga turun.

5. Pembelian tersentralisasi oleh konsumen secara besar-besaran

Kebanyakan pembelian sekarang ditangani oleh headquarter perusahaan daripada toko-toko regional. Pembelian yang tersentralisasi memungkinkan untuk mengeliminasi banyak distributor regional.

Selain permasalahan-permasalahan di atas, masih ada lagi berbagai tantangan lain yang di hadapi oleh perusahaan dalam pelaksanaan distribusi produknya.

Bentuk Distribusi

1. Distribusi langsung

Distribusi langsung yaitu distribusi barang/jasa yang dilakukan secara langsung, penyaluran barang langsung dari produsen ke konsumen akhir tanpa perantara. Contohnya pedagang sate ayam yang langsung menjual makanannya ke konsumen.

2. Distribusi semi langsung

Distribusi semi langsung adalah kegiatan distribusi dari produsen ke konsumen yang dilakukan melalui perantara yang merupakan bagian dari produsen. Contohnya yaitu restoran cepat saji yang menjual makanannya melalui layanan delivery dari restoran itu sendiri.

3. Distribusi tidak langsung

Kemudian, distribusi tidak langsung merupakan kegiatan distribusi dari produsen ke konsumen menggunakan beberapa perantara sebagai pihak ketiga seperti melalui agen, grosir, makelar, ritel, dsb. Contohnya pabrik rokok menjual produk rokoknya ke konsumen melalui grosir atau ritel terlebih dahulu.

Baca Juga: Model Distribusi Sales untuk Kebutuhan Bisnis

Contoh Distribusi

contoh distribusi

Kelancaran penyaluran barang/jasa dari produsen ke konsumen tentu karena andil dari distributor yaitu pihak yang melakukan distribusi. Aktivitas distribusi berguna untuk memastikan keberlangsungan produksi barang dan juga memastikan produk sampai dan diterima oleh konsumen dengan baik.

Ada tiga macam jenis distribusi dalam pelaksanaannya yaitu distribusi langsung, distribusi semi langsung, dan distribusi tidak langsung.

1. Contoh distribusi langsung

contoh distribusi langsung

Distribusi langsung yaitu penyaluran barang/jasa dari produsen langsung ke konsumen tanpa melalui pihak lain atau perantara. Produsen sendiri yang menyalurkan barang ke konsumen akhir.

Contoh dari distribusi langsung yaitu penjual makanan seperti mie ayam, bakso, nasi goreng, warteg, dll yang langsung menjual makanannya ke konsumen atau pembeli.

2. Contoh distribusi semi langsung

Contoh distribusi semi langsung

Kemudian distribusi semi langsung yaitu kegiatan penyaluran barang/jasa menggunakan perantara atau pihak lain yang merupakan bagian dari produsen itu sendiri seperti agen dari produsen atau toko milik produsen sendiri untuk menyampaikan barang/jasa ke konsumen.

Contoh dari distribusi semi langsung adalah pabrik kain yang menjual barang dagangannya melalui conventer. Atau produsen pakaian yang menjual baju-bajunya di toko miliknya sendiri.

3. Contoh distribusi tidak langsung

Distribusi tidak langsung adalah penyaluran barang/jasa melalui beberapa pihak ketiga atau beberapa perantara untuk menyampaikan barang/jasa kepada konsumen akhir. Distribusi tidak langsung memiliki 3 tipe seperti berikut:

One-level channel

Contoh distribusi one level channel

Distribusi one-level channel adalah di mana perusahaan tidak menjual produk mereka langsung ke konsumen. Perusahaan menjual produk mereka ke ritel, lalu pihak ritel lah yang menjual produk tersebut ke konsumen akhir.

Two-level channel

Contoh distribusi two level channel

Distribusi two-level channel adalah di mana perusahaan menjual produk mereka ke grosir. Kemudian grosir akan menjual produk tersebut ke ritel dan akhirnya barulah produk dijual oleh ritel ke konsumen akhir.

Three-level channel

contoh distribusi Three-level channel

Distribusi three-level channel mirip dengan two-level channel. Bedanya adalah channel ini menggunakan agen dan broker yang mewakili perusahaan untuk mengkontak dan membuat deal dengan grosir. Setelah transaksi penjualan terjadi antara produsen dan grosir, agen dan broker akan mendapat komisi. Lalu grosir akan menjual produk ke ritel dan kemudian produk didistribusikan ke konsumen akhir oleh ritel.

Saluran Distribusi

Dalam proses distribusi barang dan penyampaian produk ke konsumen, terdapat 2 macam saluran inti dari distribusi yaitu pedagang dan perantara khusus.

1. Pedagang

  • Grosir (pedagang besar)
  • Ritel (pedagang eceran)

2. Perantara khusus

  • Agen (dealer)
  • Broker (makelar)
  • Komisioner
  • Eksportir
  • Importir

Strategi Distribusi

Layanan distribusi sangat penting di semua sektor bisnis seperti layanan distribusi makanan dan minuman, pakaian, pos, dll. Untuk memaksimalkan proses distribusi tentu harus mempunyai strategi distribusi dalam pelaksanaannya.

Pemilihan jenis strategi bisnis harus disesuaikan dengan jenis produk yang sedang dipasarkan untuk mencapai target penjualan. Secara garis besar ada tiga jenis strategi distribusi yang bisa digunakan oleh produsen untuk memilih cara mereka mendistribusikan produk ke pasar atau konsumen yaitu distribusi intensif, distribusi eksklusif, dan distribusi selektif.

1. Strategi Distribusi Intensif

Distribusi intensif adalah strategi yang digunakan perusahaan ketika ingin fokus ke penyediaan produk ke seluruh pasar yang terakses, memastikan ketersediaan produk secara luas guna meningkatkan kesadaran tentang produk.

Untuk pendistribusian dalam skala besar, penjualan tentu besar juga yang berimbas pada meningkatnya revenue. Untuk memaksimalkan strategi ini, perusahaan sebaiknya memperhatikan hal-hal seperti pemasaran target, harga, ukuran produk, promosi, dan detail informasi produk lainnya secara terperinci.

2. Strategi Distribusi Eksklusif

Distribusi eksklusif adalah strategi pemasaran yang berotasi di antara produsen dan distributor. Produsen memilih distributor eksklusif daripada menargetkan banyak distributor.

Berbeda dari strategi lainnya, distributor eksklusif diberi hak eksklusif untuk menjual produk di area geografis tertentu sesuai dengan arahan produsen. Jumlah produk yang dijual pun bisa jadi terbatas untuk menjaga posisi dominan di pasar.

Strategi ini sering diaplikasi oleh perusahaan yang ingin branding bergengsi, biasanya digunakan oleh brand mobil mewah, pakaian desainer, dan produk-produk eksklusif lainnya. Jenis ini memberi kontrol perusahaan dalam hal promosi, kebijakan layanan, harga perantara, dan banyak faktor lainnya.

3. Strategi Distribusi Selektif

Distribusi selektif adalah strategi pembuatan outlet dengan jumlah tertentu di area geografis tertentu saja. Jenis ini paling efektif untuk perusahaan dengan brand kelas atas. Dengan pembatasan outlet, produsen dapat menyaring outlet dengan kinerja terbaik untuk mendapatkan output yang juga lebih baik, daripada membuang sumber daya maupun energi ke outlet yang banyak jumlahnya. Sehingga perusahaan bisa lebih fokus juga untuk proses produksi dan pendistribusian barang dengan segala upaya yang selektif.

Setelah mengenal lebih dalam tentang distribusi tentu Anda sudah lebih paham bagaimana alur distribusi barang/jasa hingga sampai ke konsumen. Dalam kegiatan distribusi tentu dibutuhkan manajemen distribusi yang baik dan teratur demi kelancaran dan kesuksesan pelaksanaannya. Dalam menentukan strategi distribusi pun tidak bisa asal, namun harus disesuaikan lagi dengan kebutuhan. Penentuan atau pemilihan bentuk, saluran, dan strategi distribusi adalah beberapa aktivitas yang terjadi di dalam manajemen distribusi.

Di era industri 4.0 ini, peran teknologi bisa jadi sangat membantu dan mempermudah bisnis seperti dalam proses distribusi. Sidig hadir sebagai solusi bisnis perusahaan Anda. Untuk lebih tahu mengenai software aplikasi distribusi yang bisa Anda gunakan untuk membantu distribusi produk Anda, silakan kunjungi https://sidig.id/

Free Demo Sidig

Konsultasikan dan coba solusi manajemen garansi dari Sidig untuk pengalaman pelanggan yang lebih baik

Join Our Newsletter

Dapatkan Insight dan Update Terbaru Seputar Manajemen Pelanggan

 

Follow Us

Konsultasikan langsung kebutuhan Anda dengan Sales Representative kami!

 

WeCreativez WhatsApp Support
Kontak kami melalui Whatsapp
👋 Halo,ada yang bisa kami bantu?