Aktivitas distribusi yang efektif adalah prinsip yang krusial karena prosesnya menjadi sebuah bagian yang terintegrasi dari supply chain dan manajemen inventaris. Kesuksesan distribusi melibatkan banyak proses pemindahan bagian-bagian dan berbagai metode yang mensyaratkan strategi manajemen distribusi yang kuat.
Manajemen distribusi menjadi sebuah pokok sistem yang dapat memperlancar jalannya bisnis perusahaan. Sejak dari lama, manajemen distribusi sudah menjadi tantangan sebuah bisnis.
Kenapa manajemen distribusi itu penting? Bisa saja hal berikut terjadi, bahan baku mentah sampai terlalu dini dan menjadi buruk atau kadaluwarsa sebelum mereka diolah. Atau, bisa juga produk-produk yang sudah jadi sampai terlalu lama, sehingga momentum jadi direnggut oleh kompetitor, mereka mengambil alih market share terlebih dulu. Untuk menghindari hal-hal semacam itu, maka dibutuhkan sebuah manajemen distribusi yang baik dan kuat.
Pengertian Distribusi
Apa yang Dimaksud dengan Kegiatan Distribusi?
Distribusi adalah salah satu hal utama dari kegiatan ekonomi selain produksi dan konsumsi. Kegiatan distribusi adalah proses penyaluran barang atau produk dari produsen ke konsumen.
Kemudian manajemen distribusi adalah sebuah proses yang digunakan untuk memantau pergerakan produk atau barang dari supplier ke manufaktur, grosir, atau ritel yang pada akhirnya sampai ke konsumen. Banyak sekali aktivitas yang terlibat dalam manajemen distribusi ini, seperti manajemen vendor bahan baku mentah, pengemasan, warehousing, inventaris, supply chain, logistik, dan terkadang juga blockchain.
Contoh Alur Distribusi
Berikut alur distribusi penyaluran barang dari produsen ke konsumen:
Berikut alur proses distribusi dari bahan baku mentah hingga akhirnya produk jadi sampai ke konsumen:
Pengertian Distribusi Menurut Para Ahli
Menurut Hall (2001) distribusi bisa diartikan sebagai sebuah aktivitas untuk mengirimkan produk ke pembeli setelah terjadi traksaksi penjualan. Kemudian, menurut Keegan (2003) distribusi sendiri adalah sebuah sistem yang menghubungkan manufaktur dan pelanggan, meliputi saluran konsumen dan saluran barang industri. Saluran konsumen yaitu menyalurkan produk ke orang-orang untuk digunakan sendiri, sedangkan saluran barang industri yaitu menyalurkan bahan baku atau produk ke manufaktur untuk digunakan dalam proses produksi atau operasional harian.
Selain itu, dari beberapa pernyataan para ahli lainnya dapat disimpulkan bahwa distribusi merujuk pada penyaluran atau penyebaran produk ke pasar skala besar sehingga konsumen mempunyai akses ke produk dan dapat membelinya. Hal tersebut bisa juga dipahami sebagai penempatan produk yang efektif yang menghasilkan laba bagi penjual karena transaksi pembelian yang dilakukan oleh kustomer mereka.
Perbedaan Distribusi dan Distributor
Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa distribusi adalah proses penyaluran atau penyebaran barang atau produk dari produsen ke konsumen. Sedangkan distributor adalah pihak yang melakukan proses distribusi. Sehingga distributor adalah orang atau perantara yang menyalurkan barang maupun produk dari produsen ke konsumen atau dari manufaktur ke pengecer (retailer).
Konsep Distribusi
Selain menyalurkan barang dari produsen ke konsumen, proses distribusi juga punya andil dalam hal pemasaran sehingga barang yang dihasilkan oleh produsen bisa terjual dengan segera ke kustomer.
Aktivitas distribusi melibatkan hal-hal seperti berikut:
Sebuah sistem transportasi yang baik untuk mengangkut barang ke beragam area geografis.
Sebuah sistem pelacakan yang baik sehingga barang yang tepat tersalurkan di waktu yang tepat dengan kuantitas yang tepat.
Sebuah pengemasan yang baik, untuk menjaga barang dari kerusakan selama di dalam transportasi.
Melacak lokasi di mana produk dapat ditempatkan, misalnya dengan pertimbangan kapasitas maksimal untuk membelinya.
Melibatkan sebuah sistem untuk menarik barang dari pasar.
Mata Rantai Distribusi
Siklus rantai pasokan di atas menunjukkan bahwa mata rantai distribusi merupakan bagian pokok untuk menyalurkan bahan baku yang sudah diolah menjadi produk jadi yang akhirnya disampaikan ke konsumen.
Untuk lebih memahami mata rantai distribusi lebih detail, simak penjelasan-penjelasan selanjutnya dalam artikel ini.
Tujuan Distribusi
Sesuai dengan definisi dari kegiatan distribusi yang pada intinya adalah proses penyaluran atau penyebaran. Sehingga tujuan kegiatan distribusi adalah menyalurkan barang atau bahan baku mentah untuk diproduksi menjadi barang jadi dan akhirnya disampaikan ke konsumen akhir. Distribusi menjembatani penyaluran barang dari produsen ke konsumen akhir.
Saluran-saluran distribusi bertujuan untuk memastikan kuantitas produk yang tersedia tepat jumlah di lokasi yang benar dan di waktu yang benar. Apa yang membuat strategi distribusi unik relatif tergantung keputusan marketing lainnya yang mana hampir seluruhnya bergantung pada lokasi fisik.
Fungsi Distribusi
Jaringan distribusi tidak hanya berfungsi untuk menjembatani proses dari produsen ke konsumen saja. Ada banyak fungsi lain dari jaringan distribusi sebagai berikut:
1. Menyediakan ruang, waktu, dan kepemilikan
Sebuah jaringan distribusi digunakan untuk memberi ruang, waktu, dan kepemilikan peralatan. Mereka memastikan produk yang tersedia berada di tempat yang tepat, kemudian sampai tepat waktu, dan mempunyai kuantitas yang tepat.
2. Logistik dan distribusi fisik
Jaringan distribusi bertanggung jawab dalam hal penyimpanan, pengumpulan, penyortiran, dan transportasi produk dari produsen ke konsumen akhir.
3. Menciptakan efisiensi
Mengumpulkan berbagai macam jenis produk dan memecah beberapa ukuran barang menjadi ukuran skala lebih kecil adalah dua cara untuk menciptakan efisiensi. Ritel dan grosir membeli dengan jumlah yang sangat besar dari manufaktur yang kemudian menjualnya ke saluran lain atau ke konsumen untuk mengecernya. Mereka juga menjual berbagai macam produk di satu tempat sehingga memberi kenyamanan bagi konsumen karena konsumen tidak perlu pergi ke ritel lain untuk membeli produk lainnya.
4. Sebagai fasilitator
Jaringan distribusi juga menyediakan layanan pre-sale dan layanan post-purchase seperti maintenance, financing, jaringan koordinasi, diseminasi, dll.
5. Marketing
Jaringan distribusi bekerja dan termasuk dalam poin inti di mana strategi, khususnya strategi marketing perusahaan, dieksekusi. Mereka membantu manufaktur untuk menyampaikan pesan brand mereka dan keuntungan produk ke konsumen karena distributor adalah yang secara langsung kontak dengan konsumen akhir.
6. Berbagi risiko
Kebanyakan dari jaringan membeli barang jauh sebelum masuk pasar, mereka juga membagikan risiko terkait produk mereka dengan prosedur dan mengerahkan segala kemampuan untuk menjual produk.
Masalah Distribusi
Dalam sistem distribusi tentu ada berbagai macam masalah distribusi yang bisa saja dan mungkin terjadi. Berikut beberapa tantangan yang dihadapi distributor dalam proses distribusi:
1. Meningkatnya kompetisi dari manufaktur
Dengan meningkatnya sistem logistik yang efisien, manufaktur menjadi mungkin untuk menjual barang lebih banyak secara langsung ke konsumen akhir dan menghindari distributor. Lalu, penggabungan di banyak sektor manufaktur menciptakan manufaktur yang sangat besar dengan sistem distribusi nasional.
2. Ritel menuntut pengiriman yang cepat
Ritel-ritel yang besar biasanya memperluas target pemasaran, sehingga mereka memperketat deadline pengiriman dan membebankan denda yang tegas ke distributor yang telat mengirim produk.
3. Bergantung pada harga bahan bakar
Salah satu aspek penting dalam kegiatan distribusi yaitu tentang transportasi, sehingga secara tidak langsung bahkan bahan bakar juga jadi penentu laba perusahaan. Harga bahan bakar diesel mewakili porsi yang signifikan dari total biaya operasional. Banyak distributor menyerahkan biaya ini ke pemasok dalam bentuk biaya tambahan, namun beberapa perusahaan kecil mungkin tidak punya kemampuan ini.
4. Kerentanan untuk merubah harga
Perubahan harga yang kencang membuat distributor rentan untuk merubah nilai inventaris. Meskipun distributor berusaha untuk membatasi biaya pemasaran mereka dengan mematok harga produk berdasarkan persentase kenaikan harga, kompetisi membuat kenaikan nilai inventaris yang mahal menjadi mustahil ketika harga turun.
5. Pembelian tersentralisasi oleh konsumen secara besar-besaran
Kebanyakan pembelian sekarang ditangani oleh headquarter perusahaan daripada toko-toko regional. Pembelian yang tersentralisasi memungkinkan untuk mengeliminasi banyak distributor regional.
Selain permasalahan-permasalahan di atas, masih ada lagi berbagai tantangan lain yang di hadapi oleh perusahaan dalam pelaksanaan distribusi produknya.
Bentuk Distribusi
1. Distribusi langsung
Distribusi langsung yaitu distribusi barang/jasa yang dilakukan secara langsung, penyaluran barang langsung dari produsen ke konsumen akhir tanpa perantara. Contohnya pedagang sate ayam yang langsung menjual makanannya ke konsumen.
2.Distribusi semi langsung
Distribusi semi langsung adalah kegiatan distribusi dari produsen ke konsumen yang dilakukan melalui perantara yang merupakan bagian dari produsen. Contohnya yaitu restoran cepat saji yang menjual makanannya melalui layanan delivery dari restoran itu sendiri.
3.Distribusi tidak langsung
Kemudian, distribusi tidak langsung merupakan kegiatan distribusi dari produsen ke konsumen menggunakan beberapa perantara sebagai pihak ketiga seperti melalui agen, grosir, makelar, ritel, dsb. Contohnya pabrik rokok menjual produk rokoknya ke konsumen melalui grosir atau ritel terlebih dahulu.
Kelancaran penyaluran barang/jasa dari produsen ke konsumen tentu karena andil dari distributor yaitu pihak yang melakukan distribusi. Aktivitas distribusi berguna untuk memastikan keberlangsungan produksi barang dan juga memastikan produk sampai dan diterima oleh konsumen dengan baik.
Ada tiga macam jenis distribusi dalam pelaksanaannya yaitu distribusi langsung, distribusi semi langsung, dan distribusi tidak langsung.
1. Contoh distribusi langsung
Distribusi langsung yaitu penyaluran barang/jasa dari produsen langsung ke konsumen tanpa melalui pihak lain atau perantara. Produsen sendiri yang menyalurkan barang ke konsumen akhir.
Contoh dari distribusi langsung yaitu penjual makanan seperti mie ayam, bakso, nasi goreng, warteg, dll yang langsung menjual makanannya ke konsumen atau pembeli.
2. Contoh distribusi semi langsung
Kemudian distribusi semi langsung yaitu kegiatan penyaluran barang/jasa menggunakan perantara atau pihak lain yang merupakan bagian dari produsen itu sendiri seperti agen dari produsen atau toko milik produsen sendiri untuk menyampaikan barang/jasa ke konsumen.
Contoh dari distribusi semi langsung adalah pabrik kain yang menjual barang dagangannya melalui conventer. Atau produsen pakaian yang menjual baju-bajunya di toko miliknya sendiri.
3. Contoh distribusi tidak langsung
Distribusi tidak langsung adalah penyaluran barang/jasa melalui beberapa pihak ketiga atau beberapa perantara untuk menyampaikan barang/jasa kepada konsumen akhir. Distribusi tidak langsung memiliki 3 tipe seperti berikut:
One-level channel
Distribusi one-level channel adalah di mana perusahaan tidak menjual produk mereka langsung ke konsumen. Perusahaan menjual produk mereka ke ritel, lalu pihak ritel lah yang menjual produk tersebut ke konsumen akhir.
Two-level channel
Distribusi two-level channel adalah di mana perusahaan menjual produk mereka ke grosir. Kemudian grosir akan menjual produk tersebut ke ritel dan akhirnya barulah produk dijual oleh ritel ke konsumen akhir.
Three-level channel
Distribusi three-level channel mirip dengan two-level channel. Bedanya adalah channel ini menggunakan agen dan broker yang mewakili perusahaan untuk mengkontak dan membuat deal dengan grosir. Setelah transaksi penjualan terjadi antara produsen dan grosir, agen dan broker akan mendapat komisi. Lalu grosir akan menjual produk ke ritel dan kemudian produk didistribusikan ke konsumen akhir oleh ritel.
Saluran Distribusi
Dalam proses distribusi barang dan penyampaian produk ke konsumen, terdapat 2 macam saluran inti dari distribusi yaitu pedagang dan perantara khusus.
1. Pedagang
Grosir (pedagang besar)
Ritel (pedagang eceran)
2. Perantara khusus
Agen (dealer)
Broker (makelar)
Komisioner
Eksportir
Importir
Strategi Distribusi
Layanan distribusi sangat penting di semua sektor bisnis seperti layanan distribusi makanan dan minuman, pakaian, pos, dll. Untuk memaksimalkan proses distribusi tentu harus mempunyai strategi distribusi dalam pelaksanaannya.
Pemilihan jenis strategi bisnis harus disesuaikan dengan jenis produk yang sedang dipasarkan untuk mencapai target penjualan. Secara garis besar ada tiga jenis strategi distribusi yang bisa digunakan oleh produsen untuk memilih cara mereka mendistribusikan produk ke pasar atau konsumen yaitu distribusi intensif, distribusi eksklusif, dan distribusi selektif.
1. Strategi Distribusi Intensif
Distribusi intensif adalah strategi yang digunakan perusahaan ketika ingin fokus ke penyediaan produk ke seluruh pasar yang terakses, memastikan ketersediaan produk secara luas guna meningkatkan kesadaran tentang produk.
Untuk pendistribusian dalam skala besar, penjualan tentu besar juga yang berimbas pada meningkatnya revenue. Untuk memaksimalkan strategi ini, perusahaan sebaiknya memperhatikan hal-hal seperti pemasaran target, harga, ukuran produk, promosi, dan detail informasi produk lainnya secara terperinci.
2. Strategi Distribusi Eksklusif
Distribusi eksklusif adalah strategi pemasaran yang berotasi di antara produsen dan distributor. Produsen memilih distributor eksklusif daripada menargetkan banyak distributor.
Berbeda dari strategi lainnya, distributor eksklusif diberi hak eksklusif untuk menjual produk di area geografis tertentu sesuai dengan arahan produsen. Jumlah produk yang dijual pun bisa jadi terbatas untuk menjaga posisi dominan di pasar.
Strategi ini sering diaplikasi oleh perusahaan yang ingin branding bergengsi, biasanya digunakan oleh brand mobil mewah, pakaian desainer, dan produk-produk eksklusif lainnya. Jenis ini memberi kontrol perusahaan dalam hal promosi, kebijakan layanan, harga perantara, dan banyak faktor lainnya.
3. Strategi Distribusi Selektif
Distribusi selektif adalah strategi pembuatan outlet dengan jumlah tertentu di area geografis tertentu saja. Jenis ini paling efektif untuk perusahaan dengan brand kelas atas. Dengan pembatasan outlet, produsen dapat menyaring outlet dengan kinerja terbaik untuk mendapatkan output yang juga lebih baik, daripada membuang sumber daya maupun energi ke outlet yang banyak jumlahnya. Sehingga perusahaan bisa lebih fokus juga untuk proses produksi dan pendistribusian barang dengan segala upaya yang selektif.
Setelah mengenal lebih dalam tentang distribusi tentu Anda sudah lebih paham bagaimana alur distribusi barang/jasa hingga sampai ke konsumen. Dalam kegiatan distribusi tentu dibutuhkan manajemen distribusi yang baik dan teratur demi kelancaran dan kesuksesan pelaksanaannya. Dalam menentukan strategi distribusi pun tidak bisa asal, namun harus disesuaikan lagi dengan kebutuhan. Penentuan atau pemilihan bentuk, saluran, dan strategi distribusi adalah beberapa aktivitas yang terjadi di dalam manajemen distribusi.
Di era industri 4.0 ini, peran teknologi bisa jadi sangat membantu dan mempermudah bisnis seperti dalam proses distribusi. Sidig hadir sebagai solusi bisnis perusahaan Anda. Untuk lebih tahu mengenai software aplikasi distribusi yang bisa Anda gunakan untuk membantu distribusi produk Anda, silakan kunjungi https://sidig.id/
Sesuai dengan definisi kata distribusi yaitu penyaluran atau penyebaran, kegiatan distribusi dalam ekonomi yaitu sebuah proses dalam menjalankan bisnis untuk menyalurkan produk dari produsen ke konsumen. Dalam proses distribusi tersebut ada beberapa cara yang bisa digunakan baik produsen mendistribusikan langsung ke konsumen tanpa perantara maupun melalui perantara atau pihak lain. Semua tergantung pada jenis dan besarnya bisnis.
Dalam proses distribusi, dibutuhkan suatu strategi distribusi produk untuk memaksimalkannya. Strategi distribusi produk ini penting dan tidak hanya asal diaplikasikan saja. Banyak faktor yang mempengaruhi pemilihan strategi distribusi produk. Perusahaan harus mempunyai sistem manajemen distribusi (DMS) yang baik terlebih dahulu. Dan manajemen distribusi dapat menyesuaikan strategi distribusi produk dengan kebutuhan perusahaan, sehingga bisa tepat sasaran, bukan malah membuang energi dan sumber daya.
Apa itu Distribusi Produk?
Distribusi melibatkan proses pembuatan produk untuk memenuhi ketersediaan stok barang untuk dijual dengan menyebarkannya melalui pasar. Kegiatan ini mencakup transportasi, pengemasan, dan pengiriman. Oleh karena itu, distribusi sangatlah fundamental untuk sales perusahaan.
Kemudian pelaku kegiatan distribusi disebut distributor, pihak yang bertanggung jawab untuk pembelian produk, penyimpanan produk, kemudian menjual produk melalui saluran distribusi. Distributor menjadi perantara antara manufaktur dan ritel atau konsumen; bekerja untuk perusahaan tertentu dalam penyaluran produknya ke konsumen akhir.
Tipe-Tipe Strategi Distribusi Produk
Strategi distribusi bergantung pada tipe produk yang dijual. Triknya adalah tahu apa tipe distribusi yang Anda butuhkan untuk mancapai growth goals.
Secara garis besar, distribusi mempunyai tiga bentuk yaitu distribusi langsung, distribusi semi langsung, dan distribusi tidak langsung. Kemudian, strategi distribusi yang bisa Anda aplikasikan untuk pendistribusian produk bisnis Anda ada tiga yaitu strategi distribusi intensif, selektif, dan eksklusif.
Distribusi Intensif
Strategi ini dilaksanakan dengan membuka outlet tersebar sebanyak-banyaknya. Tujuannya adalah untuk menembus pasar sebanyak mungkin.
Distribusi Selektif
Distribusi selektif membuka outlet hanya di lokasi yang spesifik. Strategi ini biasanya diaplikasikan untuk pemasaran produk tertentu saja. Dengan begitu, manufaktur berhak menentukan harga dengan menargetkan pasar yang spesifik sehingga memberikan pengalaman berbelanja yang terkustomisasi. Distribusi selektif melingkupi beberapa lokasi di area tertentu.
Distribusi Eksklusif
Strategi distribusi eksklusif membatasi jumlah outlet. Artinya brand mewah yang eksklusif rilis koleksi spesial hanya tersedia di lokasi atau toko tertentu saja. Strategi ini membantu mempertahankan image brand dan keeksklusifan produk.
Bagaimana Cara Memilih Strategi Distribusi Produk untuk Bisnis?
Menentukan strategi distribusi yang tepat untuk bisnis bergantung pada faktor seperti tipe barang yang diproduksi, customer base, kemampuan warehouse dan logistik.
Tipe Barang
Ada tiga tipe keputusan pembelian: rutin, terbatas, dan ekstensif. Keputusan pembelian untuk membeli sebuah produk menuntun pada penentuan strategi distribusi tertentu.
Pembelian rutin adalah perilaku konsumen untuk membeli barang dengan cepat dan biasanya harga murah seperti barang kebutuhan sehari-hari: sabun, tisu, dll. Sehingga strategi distribusi intensif lebih cocok karena biasanya konsumen tidak terpaku pada brand khusus dan berekspektasi untuk dapat membelinya dengan mudah di lokasi manapun.
Pembelian terbatas adalah perilaku pembeli yang berada di antara pembelian rutin dan pembelian ekstensif. Pembeli akan meluangkan waktu lebih dalam memilih barang dan biasanya produk cukup mahal. Beberapa contoh pembelian terbatas yaitu clothing atau peralatan dapur. Untuk jenis ini, strategi distribusi selektif atau intensif cocok untuk penjualan barang-barang sejenisnya.
Terakhir adalah pembelian ekstensif. Yaitu pembelian barang-barang yang termasuk dalam barang mewah atau mahal seperti rumah, mobil, dan pendidikan. Biasanya harga barang terus naik, namun juga keputusan pembelian naik juga. Sebuah strategi distribusi eksklusif akan bekerja dengan baik untuk barang-barang tersebut.
Customer Base
Informasi mengenai demografi konsumen dapat membantu untuk menentukan strategi distribusi. Bagaimanapun, untuk lebih tepat dalam menentukan strategi distribusi yang paling efektif, perlu diketahui bentuk distribusinya dulu; apakah distribusi langsung, semi langsung, atau tidak langsung.
Beberapa metode dari distribusi langsung termasuk e-commerce, pos, dan toko dari manufaktur. Saat ini distribusi melalui pos lebih jarang seiring perkembangan teknologi. E-commerce adalah saluran distribusi yang menjadi populer dengan cepat. Metode ini mempermudah proses pembelian produk karena konsumen tidak perlu keluar rumah untuk melakukan pembelian.
Kemudian untuk distribusi melalui toko manufaktur memberikan keuntungan untuk konsumen karena produk yang dicari sudah terkurasi keberadaannya. Konsumen bisa melihat barang dan memegangnya secara langsung.
Kemampuan Warehouse dan Logistik
Baik sebuah perusahaan mengaplikasikan bentuk distribusi langsung, semi langsung, atau tidak langsung dan menggunakan strategi distribusi intensif, selektif, atau eksklusif; semua bergantung pada kemampuan untuk berinvestasi pada aspek seperti transportasi yang cepat, personil pengiriman barang, dan warehouse untuk menyimpan barang.
Teknologi Software Manajemen Distribusi (DMS)
Teknologi menjadi lebih pintar dan semakin solutif untuk menyelesaikan berbagai permasalahan dalam alur proses distribusi. Software distribusi bisa mengoptimalkan proses distribusi itu sendiri. Software distribusi memungkinkan adanya automasi, Internet of Things (IoT), dan sistem cloud-based.
Saat ini sudah banyak software distribusi yang dikembangkan developer, dan masing-masing mungkin mempunyai fitur yang berbeda-beda untuk membantu proses distribusi. Beberapa fitur yang biasa ada dalam software distribusi yaitu sales order management, CRM, manajemen inventaris, e-commerce, dan manajemen logistik.
Beberapa software aplikasi rekomendasi yang bisa Anda gunakan untuk menunjang proses distribusi bisnis Anda yaitu Sidig. Untuk informasi selengkapnya mengenai Sidig, Anda bisa langsung mengunjungi laman resminya dengan klik di sini.
Dalam akuntansi, ada satu istilah yang sering digunakan yaitu depresiasi. Depresiasi merupakan hal krusial dalam penghitungan nilai aset, khususnya aset tetap suatu perusahaan.
Dalam pembukuan perusahaan terdapat banyak rincian biaya operasional perusahaan, salah satu diantaranya adalah depresiasi. Depresiasi menjadi komponen yang sangat berpengaruh dalam laporan keuangan perusahaan, khususnya ketika tutup buku yang biasanya dilakukan di akhir tahun.
Menghitung nilai depresiasi produk menjadi hal wajib dilakukan dalam menjalankan bisnis. Kegiatan menghitung nilai depresiasi produk dimaksudkan untuk mengetahui biaya penyusutan aset tetap perusahaan; misalnya gedung, mesin, kendaraan, dll. Ada rumus khusus yang digunakan untuk menghitung nilai depresiasi produk yang akan kita bahas lebih lanjut dalam artikel ini. Simak sampai habis, ya.
Apa itu Nilai Depresiasi Produk?
Nilai depresiasi yaitu penurunan nilai aset tetap yang disebabkan oleh usia atau durasi pemakaian. Istilah depresiasi merujuk pada sebuah metode akuntansi untuk mengalokasikan biaya aset fisik atau aset berwujud untuk menyokong keberlangsungannya.
Nilai depresiasi menandai seberapa banyak nilai aset yang telah digunakan. Hal itu dapat membantu perusahaan untuk menghasilkan revenue dari aset yang mereka miliki dengan membayar biaya depresiasi selama periode waktu tertentu.
Mengapa Perlu Memperhatikan Nilai Depresiasi?
Jika Anda memiliki aset yang mahal, depresiasi adalah kunci dari akuntansi bisnis Anda dan perhitungan pajaknya. Depresiasi sering disalahartikan sebagai sebuah istilah untuk menjelaskan tentang kehilangan nilai atau sebagai perhitungan pajak. Lebih dari itu, depresiasi adalah sebuah bagian penting dari pelaporan pajak bisnis Anda, sebuah konsep yang kompleks.
Ketika perusahaan melakukan depresiasi aset, mereka dapat merencanakan seberapa banyak nilai atau jumlah uang yang dikurangi setiap tahunnya, memberikan kontrol lebih terhadap finansial perusahaan Anda.
Jika tidak dilakukan perhitungan depresiasi aset pada sebuah perusahaan, biaya yang dikeluarkan untuk pajak bisa jadi lebih besar daripada yang semestinya karena kemungkinan besar laba yang tertulis lebih besar daripada yang ada.
Selain masalah perpajakan, pentingnya menghitung nilai depresiasi yaitu menghindarkan dari nilai bisnis yang tidak tepat. Pembukuan yang tidak akurat menjadi tidak merepresentasikan keadaan sesungguhnya sebuah bisnis. Kemudian penghitungan depresiasi juga membantu untuk mengetahui masa pakai aset sebuah perusahaan secara tepat. Perusahaan menjadi tahu kapan harus mengganti aset-aset sehingga akan memaksimalkan masa pakainya.
Bagaimana Menghitung Nilai Depresiasi Produk?
Terdapat beberapa cara atau metode yang bisa digunakan untuk menghitung depresiasi aset bisnis Anda. Berikut cara-caranya:
1. Straight-line method
Disebut juga dengan metode garis lurus. Metode ini sangat umum digunakan di berbagai sektor bisnis, namun kekurangannya adalah metode ini sebenarnya dianggap kurang akurat.
Rumusnya adalah harga pendapatan dikurangi nilai sisa atau residu dulu kemudian hasilnya dibagi usia ekonomis. Dengan metode ini, biasanya catatan aset yang digunakan setiap tahunnya adalah sama.
2. Double-declining balance depreciation
Adalah metode saldo menurun ganda, melibatkan residu dan dipakai pada periode awal. Rumusnya adalah harga pendapatan dibagi usia ekonomis lalu dikalikan dua.
Dengan perhitungan tersebut, kurs bisa tetap stabil namun nilai uang akan berkurang karena kurs akan dikalikan basis yang diturunkan lebih kecil daripada setiap periodenya.
3. Sum of the years’ digit depreciation
Metode jumlah angka tahun ini mirip dengan metode saldo menurun ganda dan banyak digunakan untuk menghitung depresiasi mesin-mesin produksi. Mesin biasanya mampu bekerja maksimal di awal namun cenderung berkurang performanya menjelang masa akhir penggunaannya.
Rumus untuk metode ini yaitu usia ekonomis dikalikan biaya perolehan aset yang dikurangi nilai residu kemudian dibagi jumlah angka tahun.
4. Units of production depreciation
Metode skema unit produksi ini menjadi metode yang paling rinci. Cara ini mewajibkan penggunaan satuan waktu dan berat dengan rumus harga pendapatan dikurangi nilai residu kemudian dikalikan penggunaan aset yang dibagi perkiraan masa manfaat.
Efisiensi Perhitungan Nilai Produk dengan Aplikasi
Dengan berbagai metode yang melibatkan beragam cara dan rumus perhitungan, penggunaan aplikasi akan lebih memudahkan prosesnya. Dengan sistem automasi, Anda hanya perlu memasukkan variable-variabel ke dalam perhitungan berbasis aplikasi.
Anda tidak perlu menghitung dengan cara menulis dan mencari tahu rumusnya. Aplikasi sudah memberikan pilihan metode. Pilih metode sesuai kepentingan dan kebutuhan perhitungan yang Anda inginkan untuk aset perusahaan.
Solusi dengan Garansi Digital
Kemudahan proses penghitungan depresiasi aset perusahaan Anda tentu dapat membantu menata finansial perusahaan Anda sehingga kondisi riil dari perusahaan Anda juga menjadi terbaca. Dengan proses yang efektif dan efisien, perusahaan juga dapat berfokus pada proses-proses bisnis lainnya.
Penggunaan aplikasi bisnis menjadi solusi untuk berbagai permasalahan proses bisnis Anda, membuat jalannya bisnis menjadi lebih efektif dan efisien. Anda bisa memakai software bisnis dan aplikasi garansi digital seperti Sleekr by Mekari, Majoo.id, Sidig, dan berbagai macam aplikasi bisnis lainnya. Sistem aplikasi yang terintegrasi tentu memudahkan untuk melakukan banyak aktivitas menggunakan satu platform yang tersentralisasi. Kerja menjadi efektif dan efisien bukan? Dapatkan informasi lengkap tentang Sidig di laman resminya https://sidig.id/
Di era yang serba online dan penggunaan teknologi di segala sektor kehidupan menjadi solusi yang ditawarkan oleh industri 4.0. Banyak jenis bisnis juga memanfaatkan keberadaan teknologi dalam menjalankan bisnisnya. Terlebih karena adanya pandemi, hampir segala aktivitas diharuskan untuk beralih ke sistem online demi keamanan setiap orang.
Dalam bisnis jual-beli barang, banyak aktivitas juga sudah dilaksanakan secara online untuk menjawab tantangan di era industri 4.0 dan juga masa pandemi. Salah satu aktivitas yang cukup krusial di bisnis jual beli barang yaitu layanan purna jual pemberian garansi produk. Layanan tersebut menjadi kunci untuk menaikkan loyalitas pelanggan. Teknologi memunculkan berbagai macam aplikasi garansi digital yang memudahkan segala aktivitas purna jual.
Aplikasi garansi digital memberikan banyak keuntungan bagi kedua pihak, penjual dan pembeli. Proses yang efisien dan efektif juga dapat terwujud dengan pemanfaatan aplikasi garansi digital. Terlebih hal ini sangat cocok dengan segala sistem online yang digalakkan terkait pandemi.
Apa itu Software Garansi Digital?
Garansi produk merupakan salah satu bagian dari layanan purna jual. Ketika seorang konsumen membeli suatu produk dan mendapat penggaransian produk, ketika menerima barang cacat produksi atau ada kerusakan maupun barang tidak berfungsi, konsumen mendapat hak seperti penggantian barang dengan barang baru maupun perbaikan tanpa dikenakan biaya atau mendapat potongan biaya, tergantung ketentuan garansi tiap-tiap perusahaan.
Saat ini sudah ada banyak software garansi digital yang dikembangkan. Keterlibatan teknologi menjadikan proses penggaransian produk menjadi tersentralisasi, terautomasi, dan terkomputerisasi. Dengan garansi produk berbasis aplikasi, prosesnya dapat dilakukan kapanpun dan di manapun asalkan mempunyai aplikasi di smartphone dan jaringan internet.
Apa itu Maintenance and Repair Software?
Software yang dapat digunakan untuk mengelola aktivitas manajemen maintenance dan repair produk yang sudah dibeli oleh konsumen adalah arti dari maintenance and repair software. Software tersebut mengelola pemeliharaan dan perbaikan produk dengan menata, merencanakan, melacak, dan menganalisis semua pekerjaan yang umumnya dilakukan oleh tim atau divisi penanggung jawab manajemen pemeliharaan dan perbaikan produk.
Fungsi Maintenance and Repair Software
Berikut fungsi dari software pemeliharaan dan perbaikan produk:
1. Mengurangi downtime
Memastikan ketersediaan alat
Menaikkan produksi
Memangkas limbah dan menghindarkan dua kali kerja
Memperpanjang hidup aset
2. Menjaga tempat kerja tetap aman dan tertib
Menetapkan SOP untuk kesehatan dan keamanan
Mengelola dan melacak insiden
Merekam dan memverifikasi kebijakan
3. Mengontrol biaya
Mengurangi ongkos kerja
Membeli sesuai kebutuhan
Melacak dan mengelola biaya garansi
4. Mengelola SDM dan proses-proses bisnis
Mengatur aset, dokumen, dan tatanan kerja
Menjadwalkan maintenance dan kinerja
Mengurangi membuang waktu untuk urusan administratif
5. Mengelola informasi
Automasi laporan dan menyesuaikan dengan kebutuhan
Melacak pemeliharaan KPI dan metrik
Membangun riwayat aset yang detail
6. Mengatur preventive maintenance
Menciptakan pemicu untuk maintenance
Menggunakan sensor untuk memonitor kondisi
Menstandarisasi usaha preventif
Bagaimana Cara Memanfaatkan Maintenance and Repair Software?
Saat ini banyak perusahaan mulai meninggalkan cara konvensional menggunakan kertas dan Excel dan beralih ke sistem digital untuk mengelola garansi produk yaitu memanfaatkan sebuah software guna membantu mereka mengatasi keriwehan pemeliharaan dan perbaikan, meningkatkan efisiensi, memangkas pengeluaran, dan mengurangi downtime.
Berikut cara memanfaatkan maintenance and repair software disesuaikan dengan siapa yang menggunakannya:
1. Manajer pemeliharaan
Menjadwalkan maintenance
Penugasan kerja
Membuat list kerja terstandarisasi
Mengelola sumber daya (SOP, laporan audit, dll)
2. Teknisi
Melihat dan melengkapi pekerjaan
Menyimpan informasi kondisi aset
Membuat dan menggunakan kode kegagalan yang standar
3. Operator
Mengajukan permintaan kerja
Perincian dokumen
Melihat dan melengkapi jadwal kerja (membersihkan peralatan, dll)
4. Manajer Inventaris
Membangun database digital untuk inventaris
Mengatur kuantitas minimum barang
Automasi pemesanan barang
Memproduksi laporan penggunaan dan biaya inventaris
5. Manajer Plant Reliability
Menganalisa metrik maintenance and repair
Mendapatkan gambaran biaya maintenance and repair
Mengukur produktivitas
Mengkoordinasi audit
6. Eksekutif (CEO, CFO, dll)
Mengintegrasi maintenance and repair dengan unit bisnis lainnya
Mengakses laporan produksi, biaya, dll
Membangun anggaran yang akurat
Mengamankan data dan informasi perusahaan
Keuntungan Menggunakan Maintenance and Repair Software?
Sistem yang tersentralisasi dan terkomputerisasi menawarkan banyak keuntungan dari proses maintenance and repair berbasis software. Dibandingkan dengan cara konvensional seperti menggunakan kertas dan pulpen atau Excel, software pemeliharaan dan perbaikan produk lebih memudahkan kinerja perusahaan dan menjadikan bisnis berjalan lebih efektif dan efisien.
Maintenance and repair software juga memberi keuntungan seperti membantu dalam manajemen tatanan kerja, mendetailkan riwayat aset, memudahkan proses manajemen inventaris, membuat laporan maintenance and repair jadi lebih akurat, preventive maintenance, penjadwalan maintenance and repair.
Preventive Maintenance and Repair
Aktivitas preventive maintenance and repair adalah pemeliharaan dan pemeriksaan rutin untuk memastikan keadaan suatu barang berfungsi dengan baik dan memperbaikinya jika ada kerusakan. Proses ini dapat dibantu pelaksanaannya agar lebih mudah dan cepat dengan sebuah software.
Software preventive maintenance and repair menawarkan fitur untuk menjadwalkan maintenance and repair, mengirim pengingat untuk teknisi ketika pekerjaannya sudah jatuh tempo, dan meningkatkan akses ke sumber data informasi yang membuat aktivitas perencanaan menjadi lebih cepat dan efektif.
Sederhananya, preventive maintenance and repair adalah tentang semua aktivitas perencanaan dan penjadwalan. Anda bisa memilih software maintenance and repair seperti Fiix, DPSI, Limble CMMS, MaintainX, Upkeep, Mapcon, dan lain sebagainya untuk menghasilkan produk berkualitas tinggi dan memastikan keberlangsungan produktivitas bisnis Anda.
Dalam bisnis jual-beli barang, memberikan kepuasan kepada pelanggan adalah salah satu strategi untuk mendapatkan kepercayaan pelanggan tersebut dan akhirnya dia bisa menjadi pelanggan setia produk Anda. Kepuasan pelanggan menjadi kunci untuk mewujudkan tujuan seperti customer retention.
Salah satu cara untuk memperoleh kepuasan pelanggan adalah dengan memberikan layanan purna jual seperti pemberian garansi produk yang dibeli. Saat ini Anda sudah bisa memanfaatkan aplikasi product life-cycle management untuk menjalankan proses manajemen penggaransian produk. Aplikasi product life-cycle management menawarkan berbagai macam fitur yang bisa terintegrasi dengan proses bisnis lainnya juga seperti proses manajemen distribusi produk dan lain sebagainya.
Kehadiran aplikasi product life-cycle management menjadi salah satu solusi yang dapat menunjang kelancaran bisnis Anda. Bisa dibilang aplikasi productlife-cycle management merupakan all-in-on app yang akan sangat memudahkan proses jual-beli produk bisnis Anda.
Apa itu Software Product Life-Cycle?
Product life-cycle (PLC) adalah siklus tahapan dari produk baru atau produk yang dikembangkan kembali, dari awal hingga akhir tahapan. Sebuah produk mempunyai 4 tahapan dalam siklusnya yaitu introduction, growth, maturity, dan decline yang jika diartikan secara harfiah adalah perkenalan, perkembangan, kedewasaan, dan penurunan. Setiap produk mempunyai kurva yang berbeda pada diagram penjualan dan waktu yang dihabiskan dalam setiap tahapnya. Ada juga beberapa produk yang berhenti di tahapan tertentu saja karena mengalami kegagalan di tahapan awal.
Sebuah perusahaan dapat menggunakan PLC untuk mengelola marketing dan sumber daya untuk kebutuhan produksi dan untuk merencanakan proses bisnis selanjutnya di masa mendatang. Software PLC adalah teknologi yang dirancang untuk membantu proses jalannya setiap tahapan dalam siklus keseluruhan. Software PLC dapat membantu perusahaan untuk mengelola projek, kebijakan, integrasi, perubahan kendali, dan kebutuhan kualitas dalam 5 area fungsional inti: manajemen data produk, manajemen informasi produk, pengembangan produk kolaboratif, pemberdayaan material secara langsung, dan manajemen kebutuhan kustomer serta manajemen portofolio produk.
Fungsi Software PLM
Jika semua departemen memiliki akses ke semua sumber informasi produk, performa mereka akan berkesinambungan dan tidak terputus. Software Product Life-cycle Management (PLM) dapat dipergunakan untuk memelihara dan menyimpan informasi terkait kebutuhan kustomer, mencatat timbal balik mereka, menciptakan daftar pustaka produk, melacak sample dan informasi pengiriman, melacak laju kesuksesan sample, dan mengurangi durasi dari pemesanan hingga pengiriman.
Software PLM juga dapat berfungsi untuk manajemen perumusan yaitu pengontrolan spesifikasi dalam berbagai industri seperti teknik (engineering), farmasi, makanan, dll. Anda dapat menggunakan software PLM untuk mengecek kesesuaian kondisi untuk formulasi yang spesifik, dan menjaga instruksi manufaktur tetap mudah dimengerti dan dijalankan.
Keuntungan Aplikasi PLM
Sangatlah membantu jika desain, manufaktur, sourcing, dan distribusi tersentralisasi di satu platform. Software PLM dapat mewujudkan sistem yang tersentralisasi tersebut. Keuntungan-keuntungan utama dari software PLM yaitu:
Penyaluran produk ke pasar berjalan lebih cepat
Menjaga produk tetap kompetitif
Menciptakan sistem yang tersentralisasi
Meningkatkan kualitas produk
Mengurangi ketidakproduktifan karyawan
Menghilangkan defisiensi dan gangguan
Memudahkan inovasi dan fitur baru
Informasi produk yang tersentralisasi
Menurunkan biaya secara keseluruhan
Pengelolaan Garansi dengan Aplikasi Product Life-Cycle
Garansi produk adalah salah satu strategi bisnis yang merupakan bagian dari pendekatan siklus hidup produk (PLM). Peran penggaransian produk sangatlah penting sebagai sarana promosi dan sebagai perlindungan produk. Keputusan-keputusan yang berkaitan dengan penggaransian produk termasuk di dalam framework yang meliputi product life-cycle dan dari perspektif bisnis yang menghubungkan teknikal dan isu komersial.
Penggaransian produk selain sebagai sarana promosi juga dapat memberikan keamanan dan merupakan bagian dari kenyaman layanan dari penjual atau produsen. Dengan memberlakukan sistem garansi, konsumen akan merasa aman dan menjadi loyal untuk melakukan pembelian berulang produk Anda. Aplikasi manajemen product life-cycle (PLM) dapat menunjang pelaksanaan sistem penggaransian produk sehingga proses yang terintegrasi dapat membuat kinerja menjadi lebih efektif dan efisien. Alhasil bisnis berjalan dengan baik dan lancar, linear dengan naiknya revenue perusahaan.
Sistem Garansi Digital
Pemberlakukan sistem garansi produk pada bisnis jual-beli barang menjadi salah satu daya tarik bagi konsumen untuk memilih membeli produk di perusahaan atau toko milik Anda. Sebelum ada teknologi garansi digital, sistem penggaransian produk masih dilakukan dengan cara konvensional yaitu dengan pemberian kartu garansi fisik kepada konsumen. Proses klaim pun menjadi lama, konsumen harus datang ke lokasi pembelian produk, membuat limbah kertas meningkat, penyimpanan kartu yang memakan tempat, dan pencatatan manual yang memakan waktu dan energi.
Solusi terbaik untuk mempermudah proses dan penghematan di berbagai macam aspek adalah beralih ke sistem digital di mana segala proses terkomputerisasi dengan sistem online. Sidig hadir menjawab tantangan tersebut, menawarkan proses digitalisasi yang terintegrasi dari layanan purna jual, khususnya sistem penggaransian produk. Sidig menawarkan sistem yang terintegrasi yaitu web apps for principal, web apps for customers, web apps for store, web apps for distributor, dan web apps for service center.
Era digital melahirkan banyak teknologi yang dapat memberikan dampak positif pada sektor bisnis, baik bisnis skala besar maupun skala kecil. Contoh hasil perkembangan teknologi tersebut yaitu software manajemen inventaris.
Pencatatan alat perusahaan termasuk dalam aktivitas manajemen inventaris yang prosesnya akan lebih mudah dan cepat dilakukan dengan bantuan software manajemen inventaris. Khususnya untuk perusahaan berskala besar, hadirnya software manajemen inventaris menjadikan prosesnya lebih efektif dan efisien.
Manajemen inventaris yang dilakukan secara konvensional masih mungkin untuk dilakukan pada bisnis berskala kecil. Namun, jika bisnis terus tumbuh dan berkembang semakin besar, cara konvensional bisa mengkonsumsi banyak energi, waktu, dan biaya. Sehingga, proses terdigitalisasi dan automasi menjadi solusi yaitu menggunakan software manajemen inventaris.
Apa yang Dimaksud dengan Manajemen Inventaris?
Sederhananya manajemen inventaris adalah sebuah proses penyimpanan dan penggunaan inventaris perusahaan. Inventaris perusahaan berupa aset berwujud seperti peralatan kerja, mesin, gedung, produk untuk dijual, dll.
Manajemen inventaris adalah salah satu aspek terpenting dalam sebuah bisnis. Perusahaan bisa kehilangan klien dengan jumlah yang signifikan jika tidak dibarengi dengan inventaris yang baik dan tertata. Sangatlah penting untuk memelihara sistem yang akurat untuk menghindari risiko dan pemborosan. Beberapa konsekuensi jika tidak mempunyai manajemen inventaris adalah kurangnya keseimbangan inventaris, biaya meningkat, hubungan vendor-konsumen yang lemah, dan kurangnya produktivitas kinerja perusahaan.
Cara Menyederhanakan Manajemen Inventaris
Sebaiknya pilih sistem manajemen inventaris yang sederhana namun menyeluruh. Jika manajemen inventarisnya rumit, nanti justru malah akan menimbulkan kendala dan mempersulit kinerja perusahaan; sehingga pemilihan cara, teknik, atau metode dalam menerapkan manajemen inventaris juga harus dipikirkan dan dibuat secara matang.
Berikut beberapa dampak dari teknologi yang dapat menyederhanakan sistem manajemen inventaris:
1. Tatanan yang Intuitif
Yang dimaksud dengan intuitif di sini yaitu mudah untuk digunakan dan dimengerti. Sebuah sistem manajemen inventaris menyediakan tatanan yang sifatnya end-to-end sehingga sebuah bisnis dapat mengelola seluruh tahapan siklus hidup tatanan inventaris secara efisien. Sistem tersebut juga menjamin pengaturan yang menyeluruh bagi tatanan konsumen mulai dari pelunasan keuangan hingga kepuasan pemesanan.
Sebuah software manajemen inventaris memungkinkan Anda untuk menyederhanakan alur kerja yang kompleks. Anda bisa secara otomatis mengelola dan memperbarui status stok inventaris sambil mengontrol stok habis dan kelebihan stok. Dengan demikian, Anda dapat mengoptimalkan omset inventaris Anda menggunakan software tersebut dan dengan strategi yang tepat.
2. Pergudangan yang Efektif dan Fulfillment
Sebuah operasional supply chain dengan pergudangan yang kuat adalah rahasia sukses sebuah bisnis. Pergudangan yang aktif menjamin CRM, inventaris, pembelian, accounting, dan alur kerja lainnya.
Operasional gudang mensyaratkan proses-proses yang efisien dan tim yang bisa dipercaya bersamaan dengan menjaga fulfillment cost tetap rendah. Anda bisa memilih sistem manajemen inventaris yang berprinsip cepat, akurat, dan menguntungkan operasional gudang.
Software membantu bisnis untuk menaikkan akurasi keseluruhan sambil mengoptimalkan proses dan produktivitas. Sekalinya Anda menerapkan software manajemen inventaris, Anda tidak perlu khawatir lagi tentang fulfillment pergudangan.
3. Kemudahan untuk Menjual di Marketplace
Saat ini banyak perusahaan memilih menjual produk mereka di marketplace. Strategi tersebut memberikan alternatif untuk menaikkan pertumbuhan revenue dan jangkauan konsumen. Penting untuk mencari tools yang menawarkan layanan manajemen inventaris yang intuitif untuk membantu sebuah perusahaan untuk berjualan di multiple markets di seluruh dunia.
Software manajemen inventaris yang tersentralisasi memungkinkan kontrol inventaris yang disesuaikan dengan kebutuhan yang spesifik untuk marketplace. Dengan begitu, Anda dapat dengan mudah menghindari penurunan penjualan, inventaris yang tidak terjual, dan konsumen yang tidak puas.
4. Manajemen Inventaris Ritel yang Mudah
Manajemen inventaris ritel benar-benar bergantung pada proses, karyawan, dan teknologi. Jika salah satu aspek tersebut ada yang gagal, kemungkinan besar bisnis akan mengalami kegagalan juga. Sebuah sistem manajemen inventaris online memberikan akses ke data kapanpun dan di manapun. Karyawan juga akan dengan mudah mengecek ketersediaan stok dan lokasinya, sedangkan manajer bisa menjaga biaya, penjualan, dan diskon tetap pada jalurnya.
Software ritel memungkinkan Anda untuk menghasilkan laporan dengan cepat mengenai informasi penjualan terkini hingga puncak diagram penjualan. Dengan berbagai pembaruan informasi yang terautomasi, Anda dapat terbantu dalam hal pengambilan keputusan untuk terus memompa angka penjualan.
5. Penghematan Biaya
Software manajemen inventaris dapat mengurangi stok lama dan kelebihan stok dengan menetapkan level rata-rata dan menghitung keamanan stok. Sangatlah krusial untuk mempunyai data akurat untuk memastikan perusahaan memiliki inventaris yang tepat. Dengan meninggalkan proses manual, perusahaan juga dapat memangkas biaya dan menghindari penundaan yang disebabkan oleh kesalahan.
Salah satu aspek yang sangat mendukung penghematan yaitu sistem automasi. Software manajemen inventaris yang terautomasi dapat memangkas ongkos karena tidak membutukan SDM ekstra, tidak memerlukan peralatan perangkat keras yang banyak seperti alat tulis, dan lain-lain sehingga bisnis berjalan lebih efisien.
Mengapa Software Manajemen Inventaris Penting untuk Perusahaan?
Menurut riset pada metrik performa kontrol inventaris, inventaris yang baik mensyaratkan minimal 95% keakuratan. Software menjawab aspek keakuratan tersebut. Ini dia alasan kenapa software manajemen inventaris penting untuk perusahaan:
Omset inventaris adalah kunci untuk pertumbuhan laba
Pemangkasan biaya yang tidak perlu
Penghematan tempat
Memaksimalkan waktu kerja
Menunjang kepuasan kustomer
Bagaimana Teknologi Berperan dalam Manajemen Inventaris?
Pemilihan jenis software yang tepat adalah hal yang krusial. Pilih satu yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda.
Penerapan sistem manajemen inventaris berbasis software dapat membuat kinerja karyawan lebih efisien. Software menawarkan kustomisasi yang berkaitan dengan lokasi, tipe atau jenis inventaris, dan mekanisme sistem lainnya dilakukan di satu tempat yang tersentralisasi. Terlebih banyak proses yang jika dalam cara konvensional memerlukan tenaga SDM ekstra, menjadi lebih efektif karena kinerjanya digantikan oleh satu platform online saja.
Dalam proses manajemen inventaris bisnis Anda, Sidig hadir untuk menjadi bagian darinya. Selain untuk membantu dalam proses penggaransian produk, Sidig juga mempunyai fitur untuk melacak produk, perbaikan produk, dan kerusakan produk. Untuk informasi lebih lanjut Anda bisa langsung kunjungi lama resminya di https://sidig.id/