Sebagai pelaku bisnis, apakah Anda sudah familiar dengan aplikasi inventaris perusahaan? Aplikasi inventaris perusahaan bisa menjadi terobosan terbaik era digital untuk menunjang bisnis Anda.
Pengelolaan segala peralatan perusahaan merupakan aktivitas yang esensial bagi sebuah perusahaan. Dengan mengelola segala peralatan penunjang kinerja sebuah bisnis, maka trafik peralatan, pemeliharaan, dan pengambilan keputusan dapat terlaksana dengan lebih baik. Tentu saja hal tersebut selaras dengan masa depan perusahaan yang cerah karena bisnis berjalan dengan baik.
Proses pengelolaan alat merupakan bagian dari manajemen inventaris perusahaan. Aplikasi inventaris perusahaan akan sangat mempermudah prosesnya karena sistemnya terintegrasi dengan proses bisnis lainnya. Jika dapat melakukan segala aktivitas yang berkaitan dengan kinerja perusahaan dalam satu platform, kenapa tidak?
Pengelolaan Inventaris Perusahaan
Inventaris peralatan perusahaan wajib dikelola dengan baik. Pengelolaan inventaris menghindarkan ruang penyimpanan atau gudang menjadi berantakan dan tidak teratur. Aktivitas tersebut dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja perusahaan tentunya.
Segala informasi hasil dari pengelolaan inventaris perusahaan akan sangat berguna bagi para manajer untuk pengambilan keputusan dalam pengadaan maupun produksi barang. Selain itu, pengelolaan inventaris juga dapat membantu bagian operasional perusahaan untuk memantau aset tetap atau inventaris itu sendiri, terlebih untuk bisnis skala besar yang mempunyai jumlah peralatan dengan jumlah besar juga yang terlibat dalam kinerja perusahaan.
Mengapa Pengelolaan Inventaris Penting untuk Operasional Bisnis?
Jika inventaris perusahaan terkelola dengan baik dan tertata rapi, ketika seorang pekerja memerlukan suatu peralatan untuk menunjang pekerjaan, dia akan dengan mudah menemukan peralatan tersebut. Hal tersebut tentu akan menjadikan pekerjaan lebih efektif karena waktu bekerja tidak terbuang hanya untuk mencari letak suatu alat, atau mencari informasi ketersediaan alat. Alhasil, bisnis pun berjalan lebih lancar bukan?
Mungkin terdengar sepele, namun pemeliharaan penataan peralatan perusahaan yang tidak baik dapat mengakibatkan perusahaan kehilangan beberapa keuntungan dan membuka peluang hal kurang baik terjadi, seperti tidak terlacaknya jika suatu alat hilang, kemudian kebingungan pekerja untuk menemukan alat tertentu sehingga memangkas waktu bekerja, dan permasalahan lainnya.
1. Peralatan Kecil Tetaplah Penting
Kecil namun penting. Peralatan sekecil apapun tetap penting untuk menunjang kinerja perusahaan misalnya stapler, kabel charger, alat tulis, kertas, dll. Benda-benda kecil tersebut bisa dengan mudah hilang jika tidak terkelola. Meskipun terlihat sepele, namun benda-benda tersebut sering digunakan secara umum dalam bermacam-macam jenis pekerjaan.
Jika hilang, tentu Anda akan mengambil yang baru dari stok inventaris. Mungkin memang harga benda-benda tersebut tidak terlalu mahal. Namun, jika sering hilang dan perlu untuk membeli baru lagi dan lagi sebagai inventaris, tentu jadinya akan memakan biaya dan berkontribusi membengkakkan anggaran belanja.
2. Para Pekerja selalu Tahu Informasi Ketersediaan Peralatan
Mengetahui apa yang ada dan apa yang tidak menghindarkan para pekerja dari kepanikan di menit-menit terakhir akan menggunakannya jika ternyata ada sebuah alat yang hilang atau tidak tersedia.
Informasi inventaris juga menghindarkan perusahaan untuk belanja besar-besaran untuk hal yang sebenarnya tidak perlu, namun sesuai kebutuhan saja sehingga tidak menimbulkan ekstra pengeluaran.
Terlebih dengan selalu update informasi ketersediaan peralatan kerja, pekerja menjadi tidak stres karena pekerjaan dapat dikerjakan dengan baik dan lancar dan Anda pun merasa tenang karena peralatan yang mumpuni selalu tersedia ketika dibutuhkan oleh para pekerja Anda.
3. Tidak Membuang Waktu untuk Mencari Peralatan
International Diamond Council menyatakan bahwa para pekerja bisa menghabiskan waktu sampai dua setengah jam dalam sehari untuk mencari sebuah barang yang hilang. Hal ini tentu saja artinya terjadi pemangkasan waktu bekerja, hal yang sangat tidak diinginkan oleh perusahaan.
Mengelola inventaris dengan baik tidak hanya menghemat waktu dan biaya, namun juga menghindarkan frustrasi bagi para pekerja.
Benefit Inventory System bagi Perusahaan
Banyak keuntungan yang didapat dari melaksanakan sistem inventaris bagi perusahaan yang tentu saja selaras dengan peningkatan revenue perusahaan. Beberapa keuntungan tersebut seperti:
Kemudahan dalam mengontrol stok barang dan peralatan
Penyimpanan data menjadi terpusat
Meningkatkan efisiensi dan keefektifan kerja
Penghematan biaya dan membantu perencanaan anggaran
Meningkatkan kepuasan konsumen karena bisa memastikan semua pesanan terpenuhi dan terlacak dengan baik
Perencanaan dan pengambilan keputusan yang akurat
Permudah dengan Aplikasi Inventaris Perusahaan
Software inventaris perusahaan memberikan solusi yang mengkombinasikan keuntungan-keuntungan dari semua bentuk pengawasan inventaris peralatan perusahaan.
Mengelola inventaris perusahaan dapat memanfaatkan fitur QR code tag yang dapat dipindai menggunakan smartphone atau tablet, sehingga tidak memerlukan pelatihan kepada karyawan untuk melakukannya secara manual. Terlebih QR tag dapat menyimpan lebih banyak informasi dan pembaruan informasi dapat secara otomatis dilakukan dan tersedia setiap kali memindai. Jika perlu, lokasi GPS juga bisa disediakan dan disimpan.
Aplikasi inventaris perusahaan bekerja lebih baik daripada alat manual lain seperti Excel, Google spreadsheet, dll. Dengan menggunakan aplikasi inventaris perusahaan seperti stockpile, veeqo, equip, netsuite, dan deskera, alur yang sistematis dapat terwujud dalam proses mengawasi pembelian barang dari pemasok, pengelolaan stok, pengontrolan kuantitas barang yang ingin dijual, dan pelacakan pesanan yang akan dikirimkan kepada konsumen.
Terkadang kita masih bingung atau belum tahu apa perbedaan aset dan inventaris. Ada juga yang mengira aset dan inventaris adalah hal yang sama.
Wah, apa benar aset dan inventaris itu hal yang sama? Faktanya dua hal tersebut serupa tapi tak sama. Kita harus tahu dulu apa arti masing-masing untuk mengetahui perbedaan aset dan inventaris. Inventaris merupakan bagian dari aset menjadikan serupa tapi tidak sama itu tadi.
Inventaris dan aset adalah dua hal paling penting dari sebuah laporan keuangan perusahaan dan merupakan source utama dalam bermacam-macam sektor usaha. Yuk, semakin kenali perbedaan aset dan inventaris dalam artikel ini supaya bisa lebih maksimal dalam menjalankan bisnis Anda.
Apa itu Aset dan Inventaris Perusahaan?
Kedua istilah, aset dan inventaris, merujuk pada proses memonitor barang yang penting untuk dilakukan oleh perusahaan-perusahaan, tapi kedua istilah tersebut ternyata memiliki definisi yang berbeda.
Aset memiliki arti sebagai kekayaan atau barang yang memiliki nilai jangka panjang dan bisa difungsikan untuk memperoleh pendapatan. Aset bisa berupa berwujud dan tidak berwujud. Aset berwujud memiliki bentuk fisik seperti gedung, tanah, barang dagang, mesin, surat berharga, mesin, peralatan kerja, dll. Sedangkan aset tak berwujud tidak memiliki bentuk fisik seperti hak paten, merek dagang, hak cipta, kekayaan intelektual, dan sebagainya.
Kemudian inventaris mengacu pada bahan mentah, produk jadi, dan barang yang sedang dalam proses pembuatan yang dipunyai oleh sebuah perusahaan. Inventaris lebih berkaitan dengan barang yang untuk dijual atau dipergunakan dalam proses produksi dan operasional.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa inventaris merupakan bagian dari aset.
Pelacakan Aset vs Manajemen Inventaris
Dalam beberapa hal, sistem pelacakan aset berbeda dengan manajemen inventaris. Mari kita bahas lebih lanjut perbedaan aset dan inventaris terkait proses manajemen dan pelacakan.
Manajemen inventaris berfokus pada proses memonitor seluruh bagian dan produk yang bergerak keluar masuk gudang, toko, dan kanal lain yang dimiliki oleh perusahaan. Kemudian pelacakan aset, di sisi lain, berfokus pada penjagaan alur barang dan peralatan yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk menjalankan fungsinya dengan baik.
Keduanya sama-sama penting bagi sebuah bisnis. Manajemen inventaris berkaitan dengan seluruh proses mengidentifikasi, menghitung, dan mengawasi barang yang pada akhirnya dimaksudkan untuk dijual ke konsumen. Sistem tersebut tidak berfokus pada tempat di mana produk disimpan tetapi lebih pada produknya langsung. Sedangkan manajemen aset, kebalikannya, lebih berfokus pada unit penyimpanan di mana produk-produk ditempatkan. Manajemen aset tidak bersinggungan dengan sebuah transaksi namun pada operasional.
Persamaan Sistem Pelacakan Aset dan Manajemen Inventaris
Sistem pelacakan aset dan manajemen inventaris mempunyai tujuan yang sama secara keseluruhan. Baik pelacakan aset maupun manajemen inventaris dapat membantu perusahaan untuk menggunakan sumber daya mereka secara efektif.
Sebuah perusahaan yang bertujuan untuk menjual produknya dapat menggunakan manajemen inventaris untuk memastikan mereka mempunyai barang dengan jumlah cukup sesuai yang dibutuhkan oleh konsumen. Manajemen inventaris dapat menghindarkan perusahaan dari kelebihan produksi, karena hal itu dapat memicu kerusakan produk. Jumlah kelebihan produk yang tidak terjual dapat melampaui batas tanggal kadaluarsa, sehingga pada akhirnya pun sama sekali tidak bisa dijual.
Kemudian perusahaan atau organisasi besar seperti agensi kesehatan dan organisasi pemerintahan, yang fokusnya bukan pada penjualan barang melainkan penyediaan layanan dapat menggunakan sistem pelacakan aset untuk tujuan serupa.
Perbedaan Sistem Pelacakan Aset dengan Manajemen Inventaris
Umumnya sebuah bisnis menggunakan software manajemen inventaris untuk menambahkan suplai produk mereka yang mereka rencanakan untuk dijual ke konsumen. Sedangkan badan pemerintahan dan organisasi nonprofit menggunakan sebuah sistem pelacakan aset untuk mengontrol suplai peralatan dan material daripada arus keluar-masuknya produk.
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa tujuan dari sistem pelacakan aset dan manajemen inventaris adalah sama, tetapi bagaimana cara kedua sistem diterapkan berbeda. Pelacakan aset ibarat seperti sebuah perpustakaan yang mempunyai banyak buku tetapi bukan untuk dijual melainkan untuk dipinjamkan lalu akan dikembalikan. Sedangkan manajemen inventaris bisa digambarkan seperti sebuah toko buku yang mempunyai banyak buku dan seluruhnya untuk dijual, buku datang dan pergi bukan dikembalikan. Tools yang digunakan oleh kedua sistem memperlihatkan perbedaan kebutuhan mereka.
Sudah semakin jelas bukan perbedaan aset dan inventaris? Sudah semakin memahami sistem pelacakan aset dan manajemen inventaris juga, kan?
Dalam menjalankan bisnis, sebuah perusahaan dapat memanfaatkan keberadaan teknologi seperti software atau aplikasi pelacakan aset dan manajemen inventaris yang terintegrasi. Selain kedua hal tersebut, strategi penunjang lainnya yaitu penerapan layanan purna jual yang dapat memberikan kepuasan kustomer sehingga pembeli tersebut menjadi pelanggan setia produk Anda. Software penunjang layanan purna jual yang dapat Anda gunakan yaitu Sidig. Segera daftarkan produk Anda melalui website https://sidig.id/
Principal atau pemilik perusahaan pasti ingin memantau dan mengawasi semua detail mengenai aktivitas perusahaan termasuk aktivitas manajemen aset. Selain principal, pemilik brand juga menginginkan hal yang sama yaitu untuk mengetahui trafik produk yang dijual. Manajemen aset untuk principal dan pemilik brand merupakan usaha untuk meningkatkan kesadaran pelaku bisnis supaya tetap menjaga nilai asetnya.
Manajemen aset untuk principal dan pemilik brand menjadi hal yang krusial selama menjalankan bisnis. Aset yang dimiliki tidak bisa hanya untuk sekedar diketahui saja tapi penting untuk mengelolanya. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk urusan manajemen aset untuk principal dan pemilik brand.
Apa itu Manajemen Aset untuk Principal dan Pemilik Brand?
Ada banyak terdapat risiko yang mungkin terjadi jika tidak ada sistem manajemen aset dalam menjalankan bisnis perusahaan Anda. Setiap peralatan, baik peralatan tetap maupun bergerak, sangatlah penting untuk mendukung kesuksesan sebuah bisnis.
Sistem manajemen aset berperan untuk mencatat, mengatur, dan menjaga keberlangsungan aset perusahaan. Dengan sistem manajemen yang baik, aset perusahaan dapat terjaga dan terpantau sehingga kinerja perusahaan dapat lebih optimal.
Apa Benefit dari Manajemen Aset untuk Principal?
Kunci dari pengimplementasian manajemen aset adalah untuk mendapatkan aset nyata perusahaan. Manfaat dari penerapan manajemen aset yang baik dapat menjadi solusi untuk membantu memprediksi biaya infrastruktur di masa depan, memangkas biaya pemeliharaan, dan banyak lagi lainnya.
Setiap orang akan memetik hasilnya ketika sebuah perusahaan mempunyai sistem manajemen aset yang baik. Dengan ketepatan penerapannya, sebuah perusahaan manufaktur akan dapat mewujudkan:
Pemantauan dan pengaturan peralatan dan inventaris dengan memanfaatkan IoT menggunakan gawai.
Penjadwalan pemeliharaan yang efektif untuk meminimalisir biaya pemeliharaan dan perbaikan.
Pemrekdisian dan penganggaran peralatan dan biaya pemeliharaan.
Penyederhanaan dan peminimalisiran biaya manajemen siklus hidup aset.
Penulisan laporan kondisi terkini dan masa yang akan datang dari nilai aset masa depan dengan cepat.
Pengurangan ketidakproduktifan aset sehubungan dengan pemeliharaan dan kegagalan produksi alat.
Penyerahan alat dan inventaris untuk digunakan oleh karyawan atau tim khusus.
Mengapa Penting untuk Menerapkan Manajemen Aset?
Apakah benar manajemen aset dalam sebuah perusahaan menjadi penentu kesuksesan bisnis pada perusahaan tersebut? Yap, jawabannya adalah benar, terlebih jika mereka sudah mempunyai sistem seperti Enterprise Resource Planning (ERP).
Dengan memiliki satu platform yang multifungsi untuk urusan manajemen dan pemeliharaan aset berwujud, perusahaan tentu akan memetik manfaat dari sistem yang menawarkan overview secara menyeluruh dan mendalam.
Terlebih, solusi manajemen aset untuk principal dan pemilik brand dapat memberi akses untuk memonitor inventaris secara real-time. Sistem tersebut juga dapat membantu penyaluran peralatan untuk individu atau tim, automasi jadwal pemeliharaan untuk meminimalisir downtime. Segala proses seperti manajemen pemeliharaan, pembelian, dan proses penugasan dapat terbantu. Khususnya untuk perusahaan manufaktur berskala besar yang memiliki aset seperti mesin dan kendaraan dengan jumlah besar, software manajemen aset untuk principal adalah jawaban yang solutif.
Bagaimana Manajemen Aset Mempengaruhi Manufaktur?
Banyak pengaruh yang diberikan oleh sistem manajemen aset terhadap manufaktur. Termasuk di dalamnya adalah pengurangan ongkos dan downtime yaitu sebuah periode ketika aset tidak berfungsi dengan baik. Secara umum, benefit lainnya yaitu melacak dan mengatur aset statis dan dinamis dan memperbaiki proses administratif.
1. Melacak dan Memonitor Aset Manufaktur
Skala jumlah aset sebuah perusahaan beragam, dari yang jumlah kecil hingga jumlah besar. Namun, berapapun jumlahnya sangat penting untuk selalu melacak dan mengawasinya supaya tetap berada pada jalurnya. Setiap aset seperti sederet mesin produksi hingga berbagai peralatan penunjang kinerja perusahaan, bahkan bangunan pun penting untuk dimonitor kondisi dan performanya.
2. Memperpanjang Siklus Hidup Aset dengan Prediksi Pemeliharaan
Menggunakan data yang didapat secara berkala dari pelacakan dan monitor aset, aplikasi manajemen aset manufaktur Anda dapat menghasilkan prediksi sistem pemeliharaan yang efektif.
Sangatlah efektif dan efisien jika principal dapat memprediksi sistem pemeliharaan yang berkaitan dengan perbaikan dan inspeksi aset sebelum aset-aset tersebut rusak. Jika sebuah aset dapat diselamatkan sebelum rusak tentu akan mencegah kerugian.
3. Memproduksi Laporan Pengaturan dan Keuangan dengan Cepat dan Mudah
Digitalisasi proses manajemen aset dapat menghasilkan laporan yang akurat pada nilai aset terkini. Sistem manajemen juga dapat dengan praktis memproduksi laporan yang menyajikan prediksi penurunan nilai aset dan biaya pemeliharaan dan penggantian di masa mendatang. Laporan yang baik tentu dapat berpengaruh pada pengambilan keputusan dan prediksi yang lebih baik dalam menjalankan bisnis.
Teknologi Penunjang Proses Manufaktur
Campur tangan teknologi di berbagai sektor bisnis tentu dapat menunjang kinerja dan kesuksesan bisnis itu sendiri. Ada banyak software atau aplikasi yang dikembangkan sebagai penunjang bisnis manufaktur.
Beberapa software yang bisa digunakan untuk manajemen aset untuk principal dan pemilik brand yaitu seperti gtAsset, talenta, hashmicro, asetkita, dan lain sebagainya. Dengan menggunakan aplikasi aktivitas manajemen aset, sistemnya dapat terintegrasi dengan beragam proses bisnis lainnya juga.
Era digital menjadi momentum bagi para pengembang software bereksplorasi. Salah satu software yang sedang berkembang saat ini yaitu software distributor. Para pelaku bisnis jual-beli produk dapat memanfaatkan software distributor untuk mengelola distribusi produk.
Jika sebuah bisnis jual-beli berkembang pesat dan pendistribusian produk semakin meluas, cara konvensional tentu jadi lebih merepotkan seperti lebih menyita waktu, energi, dan biaya sehingga menjadi tidak efektif. Software distributor hadir untuk menjawab permasalahan tersebut dan menawarkan solusi supaya pendistribusian produk menjadi lebih efektif. Pengelolaan distribusi produk yang semakin mudah dan lancar dengan bantuan software distributor tentu menjadi penunjang semakin berkembangnya bisnis Anda.
Apa itu Manajemen Distribusi Produk?
Manajemen distribusi produk yaitu pengaturan pelaksanaan proses pengawasan pemindahan barang dari pemasok atau manufaktur ke point of sale atau suatu sistem yang diterapkan oleh banyak bisnis ritel dalam penyelesaian transaksi jual-beli. Aktivitas tersebut merujuk pada banyak proses seperti pengemasan, inventaris, gudang barang, rantai pemasokan, dan logistik.
Sangatlah penting bagi sebuah siklus bisnis untuk mempunyai manajemen distribusi produk khususnya bagi distributor dan pemborong. Keuntungan marjin bisnis bergantung pada seberapa cepat trafik barang yang terjual. Jelas sekali semakin banyak mereka menjual, semakin banyak mereka mendapat untung, yang berarti masa depan yang lebih baik bisa terwujud bagi bisnis mereka. Kesuksesan sistem manajemen distribusi produk juga sangat penting untuk sebuah usaha untuk tetap kompetitif dan tentunya menunjang kepuasan konsumen.
Mengapa Manajemen Distribusi Penting?
Pentingnya manajemen distribusi produk pada sebuah bisnis yaitu karena pengaruh langsungnya terhadap keuntungan bisnis. Untuk mencapai target penjualan yang lebih luas, sebuah perusahaan mengembangkan banyak teknik penjualan dan marketing.
Tantangan-tantangan yang dihadapi oleh kanal penjualan sebaiknya ditinjau ulang. Kanal penjualan yang paling umum adalah outlet-outlet yang tersebar di target pasar, namun ada beberapa kendala yang bisa terjadi seperti mayoritas distributor hanya berskala kecil dan tidak terorganisir dengan baik. Mereka kekurangan modal dan belum memanfaatkan teknologi. Kemudian bisa juga terjadi kurangnya data dan informasi karena fasilitas internet yang terbatas.
Sistem manajemen distribusi produk mengontrol dan memonitor pendistribusian jaringan. Termasuk di dalamnya urusan perekapan data dan informasi yang berkaitan dengan klien, stok barang, dan penjualan. Dengan sistem manajemen distribusi yang baik; segala akses, analisa, dan pembuatan laporan jadi dapat dilakukan dengan mudah.
Keuntungan bagi Perusahaan & Principal
Selain berpengaruh langsung terhadap revenue, ada banyak keuntungan lainnya dari sistem manajemen distribusi produk yang diperoleh oleh perusahaan dan principal. Keuntungan-keuntungan tersebut yaitu:
Menjaga segala aktivitas pendistribusian tetap pada jalurnya.
Mengurangi kesalahan pada waktu, lokasi, dan kuantitas pengiriman produk.
Time management yang lebih baik.
Ketidaksesuaian antara angka riil dan angka yang terekam dapat diketahui dengan mudah.
Proses memonitor inventaris menjadi lebih baik.
Proses dokumentasi kontrak dan approval yang cepat.
Mengurangi biaya admin karena tidak banyak melibatkan SDM.
Meningkatkan efisiensi dan keakuratan layanan yang ditawarkan ke konsumen.
Bebas gangguan pengiriman dan pengembalian karena dilakukan secara online.
Bagaimana Automasi dan Efisiensi Manajemen Distribusi?
Untuk merealisasikan sistem manajemen distribusi yang terautomasi dan efisien, perusahaan bisa memanfaatkan kecanggihan teknologi. Sekarang sudah banyak software yang dikembangkan untuk mendukung sistem manajemen distribusi produk. Software distributor dapat melakukan banyak fungsi.
Software distributor atau aplikasinya menjadi solusi automasi sistem manajemen distribusi. Sistem yang terdigitalisasi dapat membuat pekerjaan menjadi efektif seperti ketika menjual produk bisa dilakukan bersamaan dengan memastikan kecukupan stok pada kanal penjualan dan sekaligus mengatur promosi pada kanal penjualan tersebut. Sangatlah mudah jika segala informasi dan aktivitas dilakukan di satu platform saja.
Integrasikan dengan Sistem Purna Jual
Dalam bisnis jual-beli barang, perusahaan tentu menginginkan sistem kerja yang efektif dan efisien serta menaikkan pendapatan dengan menawarkan layanan yang terbaik bagi kustomer. Salah satu strategi untuk memperoleh pelanggan setia yaitu dengan menjamin kepuasan kustomer. Sistem purna jual merupakan strategi yang sudah banyak diterapkan pada bisnis jual-beli barang.
Untuk mengintegrasikan sistem manajemen distribusi dengan sistem purna jual, Sidig hadir sebagai solusi. Merupakan bagian dari ekosistem Sidig, layanan web apps for distributor pada Sidig mempunyai fitur-fitur seperti invite store, alokasi produk, data pembelian, dan invoicing.
Kehadiran software distributor dan purna jual yang sudah terintegrasi akan sangat memudahkan produsen atau principal sebuah bisnis jual-beli, lho, baik perusahaan berskala kecil maupun besar. Sidig merupakan pilihan tepat untuk urusan menjalankan bisnis Anda dalam hal layanan purna jual. Untuk tahu informasi lebih banyak tentang all-in-one app ini, langsung saja kunjungi https://sidig.id/
Semakin pesatnya perkembangan teknologi di industri 4.0 ini juga membuat berbagai macam produk digital terus bermunculan. Banyak sektor bisnis memetik efek positif dari era digital ini.
Dalam sektor jual-beli barang, kecanggihan teknologi juga dapat dimanfaatkan dalam berbagai aktivitasnya, salah satunya dalam hal garansi produk. Sebelum hadir aplikasi pencatatan garansi produk, urusan garansi produk masih dilakukan dengan cara konvensional yaitu kartu garansi fisik. Kabar baiknya, aplikasi pencatatan garansi produk sudah diciptakan dan dikembangkan.
Semakin mudahnya pengurusan garansi produk dengan aplikasi pencatatan garansi produk, keuntungan tentu dapat dirasakan oleh kedua belah pihak, baik penjual maupun pembeli. Aplikasi pencatatan garansi produk berpotensi semakin menjadi incaran pelaku bisnis jual-beli barang untuk terus meningkatkan penjualan dan mengantongi kepercayaan kustomer.
Mengapa Beralih ke Garansi Digital?
Di era digital saat ini, berkembangnya teknologi menawarkan kemudahan hidup yang hampir merata di semua aspek kehidupan. Khususnya bagi perusahaan untuk menjalankan bisnisnya, teknologi menjadi solusi yang memberikan banyak keuntungan.
Teknologi memungkinkan berbagai aktivitas bisnis terkomputerisasi dan berjalan secara efektif dan efisien dengan sistem berbasis online, terlebih setelah masa pandemi. Biasanya produk digital menyediakan satu platform untuk melakukan berbagai macam aktivitas.
Tidak ketinggalan pada sektor bisnis jual-beli barang untuk menggunakan kemajuan teknologi dalam melakukan aktivitas pencatatan garansi produk. Tersedia banyak aplikasi yang dikembangkan untuk mendigitalisasi dan membantu kelancaran pencatatan garansi produk.
Sistem Manajemen Garansi Digital
Sebuah brand berinvestasi pada atribut yang berkaitan dengan garansi di mana sistemnya dapat dilakukan dengan internet. Sederhananya, detail kontak konsumen, tanggal dan lokasi pembelian, detail produk dan penjual, dan hal-hal lainnya tersusun dan terekspor dalam sebuah aplikasi yang menjalankan sistem manajemen purna jual.
Dalam bentuk yang terdigitalisasi, data garansi dapat diakses oleh kedua belah pihak: manufaktur dan pengguna produk, kapanpun dan di manapun. Keuntungan dari proses pemberlakuan aplikasi pencatatan garansi produk ini yaitu dapat memangkas biaya, karena pencatatan garansi produk dapat dirubah, ditransfer, dan diatur dari manapun.
Benefit bagi Principal
Sebuah bisnis pasti mencari keuntungan yang mengintegrasi manajemen garansi untuk mengeleminasi celah pada bisnis mereka dan pemrosesan siklus hidup produk. Benefit yang dapat diwujudkan oleh principal atau pemilik perusahaan yang dapat dilihat secara instan dari penggunaan aplikasi pencatatan garansi produk yaitu seperti kenaikan revenue; meningkatkan kepuasan, kepercayaan, dan loyalitas kustomer, serta menarik kustomer menjadi pelanggan setia.
Untuk lebih kompleksnya, keuntungan yang diperoleh principal atau pemilik perusahaan ketika beralih ke sistem digital yaitu:
Sebuah sistem manajemen garansi digital dapat memonitor dan mengidentifikasi tren untuk memastikan metrik kualitas benchmark pada tahap awal sebuah produk dikembangkan. Hal ini menciptakan efisiensi di hampir semua proses operasional. Pada intinya, kombinasi dari efisiensi operasional yang lebih baik dan kualitas produk dapat memberikan dampak positif.
Solusi manajemen garansi yang terkonsep dengan baik mengintegrasi informasi konsumen secara komprehensif untuk mendongkrak hubungan yang lebih baik dengan konsumen. Ketimpangan waktu pada garansi produk dapat diselesaikan dengan menilik kembali informasinya, sehingga dapat memberi kepuasan pada pelanggan. Dan tentunya pembeli yang puas selaras dengan kenaikan revenue bisnis.
Pengambilan Keputusan untuk Pengembangan Produk
Ketika manajemen pencatatan garansi produk tertata dengan rapi dan teratur, segala informasi terkait menjadi mudah untuk ditemukan. Aplikasi pencatatan garansi juga merekam segala aktivitas purna jual setelah proses jual-beli selesai.
Jika ada masalah dengan produk yang sudah dibeli, kustomer dapat mengajukan garansi melalui aplikasi pencatatan garansi produk. Dengan proses yang terkomputerisasi, segala macam cacat produksi, kelemahan produk, dan bahkan kebutuhan kustomer dapat tercatat dan tersimpan dengan baik. Dari data-data yang diperoleh tersebut, divisi pengembangan produk dapat menggunakannya sebagai acuan untuk pengembangan produk dan bahkan berinovasi untuk membuat produk yang lebih baik lagi.
Ekosistem Garansi dengan Sidig
Dengan semakin banyaknya produsen yang menggunakan aplikasi pencatatan garansi produk, maka ekosistemnya pun semakin terbentuk dan semakin dipermudah. Mulai dari produsen, distributor, dealer, reseller, service center, hingga kustomernya.
Sidig menawarkan solusi dengan seiring perkembangan era digital untuk ekosistem pelaku, pengawas, dan pengguna produk bisnis jual-beli barang. Sidig mengkategorikan ekosistemnya menjadi 5 jenis yaitu web apps for principal, mobile apps for customers, web apps for store, web apps for distributor, dan web apps for service center yang meliputi berbagai macam fitur layanan berkaitan dengan pencatatan garansi produk.
Seorang kustomer pasti menginginkan kebaikan maksimal dari sebuah produk yang dibeli. Terlebih bagi yang sudah berlangganan atau melakukan pembelian berulang sebuah produk, pasti sudah mengenali keunggulan produk yang dijual dan seperti apa pelayanan penjualnya.
Salah satu hal penting yang dibutuhkan oleh seorang kustomer adalah jaminan purna jual sebuah produk. Manajemen purna jual yang mudah dan cepat menjadi aspek yang dapat memupuk kepercayaan kustomer kepada penjual.
Sama halnya ketika membeli sebuah alat kesehatan, salah satu pertimbangan utama ketika membeli yaitu apakah ada manajemen purna jual produknya. Manajemen purna jual menjadi jaminan keamanan kustomer dan bisa menjadi daya tarik pembeli untuk menjadi pelanggan tetap di sebuah toko.
Mengapa Produsen Alat Kesehatan Harus Menggunakan Sistem Purna Jual?
Produsen alat kesehatan mempunyai banyak skala prioritas dan seringkali sistem Customer Relationship Management (CRM) dapat membantu mencapai target-target yang ingin dicapainya tersebut.
Segala informasi datang dari berbagai tempat dan divisi sehingga membuat karyawan kebingungan untuk mengumpulkan dan menemukan informasi di satu tempat. Kendala seperti ini seharusnya dicari solusinya. Alangkah praktisnya jika segala informasi dapat ditemukan dari satu platform. Produsen alat kesehatan seharusnya mengevaluasi platform dan mempertimbangkan untuk mengaplikasikan sistem CRM guna melihat apakah sistem tersebut dapat membantu jalannya bisnis.
Sistem purna jual merupakan salah satu prioritas dari produsen alat kesehatan demi menjaga keamanan barang dan kepercayaan konsumen. Manajemen purna jual juga menjadi pengaplikasian dari sistem CRM karena dengan memberikan sistem purna jual, produsen alat kesehatan juga menerapkan manajemen hubungan dengan konsumen.
Menerapkan Manajemen Purna Jual untuk Alat Kesehatan
Penerapan manajemen purna jual untuk alat kesehatan dapat memberi banyak keuntungan bagi produsen purna jual sendiri seperti loyalitas konsumen. Salah satu aktivitas yang merupakan bagian dari manajemen purna jual untuk alat kesehatan yaitu seperti layanan kepada konsumen yang membeli alat kesehatan dan mempunyai keluhan atau klaim setelah kegiatan jual-beli berakhir.
Biasanya produsen alat kesehatan memberi ketentuan untuk sistem purna jual produk-produknya. Misalnya, sistem purna jual berlaku bagi konsumen yang memiliki keluhan atas produk alat kesehatan yang dibelinya karena terdapat cacat produksi. Selain itu, bisa juga diberlakukan untuk keluhan seperti alat kesehatan yang dibeli mengalami kerusakan atau tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Dengan ketentuan-ketentuan tertentu konsumen bisa klaim sistem purna jual untuk mendapat produk baru (penggantian) atau bebas biaya servis. Kembali lagi kepada ketentuan sistem purna jual masing-masing produsen alat kesehatan dalam menerapkan manajemen purna jualnya.
Selain garansi produk, beberapa aktivitas purna jual lainnya seperti layanan konsultasi dan pemeliharaan berkala alat kesehatan, penyediaan aksesoris atau spare part, dan perbaikan atau servis alat kesehatan.
Benefit untuk Manufaktur Alat Kesehatan
Keuntungan dari manajemen sistem purna jual dapat dirasakan oleh kedua belah pihak, baik produsen alat kesehatan maupun kustomernya. Beberapa keuntungan yang dirasakan oleh manufaktur alat kesehatan yaitu:
Pendekatan terstruktur untuk meningkatkan kinerja jaringan para dealer.
Output purna jual yang solid, dapat dipercaya, dan menguntungkan.
Kepuasan dan loyalitas konsumen.
Mengkonversi konsumen menjadi pelanggan tetap.
Monitoring tim yang lebih berkomitmen.
Terintegrasi dengan Sistem Distribusi Alat Kesehatan
Manajemen purna jual akan lebih mudah diatur ketika terintegrasi dengan sistem distribusi alat kesehatan. Pengintegrasian manajemen purna jual dengan sistem distribusi alat kesehatan dapat diwujudkan menggunakan teknologi seperti software CRM.
Dengan menggunakan software CRM dalam menjalankan bisnis alat kesehatan, klaim garansi dan seluruh aktivitas jual-beli dapat dilakukan dalam satu platform saja. Software tersebut juga bisa untuk menampilkan kelengkapan barang yang tersedia, dan riwayat alat kesehatan yang sudah terjual pun juga dapat terlacak.
Pencatatan Garansi Alat Kesehatan (Service Record)
Software CRM memberi kemudahan bagi produsen alat kesehatan dan konsumen dengan berbagai macam layanan di dalamnya. Pencatatan garansi alat kesehatan termasuk dalam manajemen purna jual yang dapat juga dilakukan dengan bantuan teknologi menggunakan software CRM.
Jika pencatatan garansi alat kesehatan masih dilakukan dengan cara lama yang konvensional, sangatlah tidak efektif dan efisien karena memakan waktu, tempat, energi, biaya, dan teknisnya pun terkadang rumit. Jika pencatatan garansi dilakukan di satu platform, tentunya lebih mempercepat dan mempermudah prosesnya.
Platform Sidig untuk Alat Kesehatan
Sidig.id hadir sebagai solusi untuk bisnis alat kesehatan. Sebuah platform berbasis software CRM yang dapat memudahkan manajemen purna jual bagi produsen alat kesehatan. Digitalisasi layanan purna jual mampu memberi benefit bagi produsen alat kesehatan dan memberi kemudahan bagi pelanggan, menjadi salah satu kunci kesetiaan pelanggan terhadap brand.
Kehadiran software CRM Sidig.id menjadi all-in-one platform bagi perusahaan atau brand produk alat kesehatan untuk memaksimalkan layanan purna jual pelanggan (customer retention) dengan berbagai fitur di dalamnya seperti penggaransian produk, pusat servis, produksi kode QR, pembuatan marketing campaign, pemantauan produk, dan data engagement.