Data Driven Warranty dengan Analisis Garansi Berbasis Penggunaan

Data Driven Warranty dengan Analisis Garansi Berbasis Penggunaan

Dalam dunia bisnis, manajemen garansi merupakan bagian penting dari strategi pemasaran dan penjualan. Namun, perusahaan-perusahaan saat ini semakin menghadapi tantangan dalam menangani masalah garansi secara efektif dan efisien. Oleh karena itu, solusi baru yang dapat membantu perusahaan dalam mengelola garansi dengan lebih baik sangatlah diperlukan.

Salah satu solusi yang sedang populer saat ini adalah data driven warranty dengan analisis garansi berbasis penggunaan. Dalam sistem ini, data penggunaan produk menjadi dasar untuk analisis klaim garansi dan membuat keputusan yang lebih baik mengenai garansi dan perbaikan produk. Artikel ini akan membahas lebih lanjut tentang konsep data driven warranty dan analisis garansi berbasis penggunaan. Simak artikel ini sampai habis, ya.

Apa itu Data Driven Warranty?

Data driven warranty adalah sebuah sistem untuk mengelola dan mengklaim garansi berdasarkan analisis dari penggunaan data. Di dalam sistem ini, data yang telah dikumpulkan dari produk di lapangan, seperti penggunaan pola dan persentase kegagalan, dianalisis untuk mengidentifikasi isu-isu potensial dan membuat keputusan yang lebih akurat terkait dengan klaim garansi dan perbaikan.

Konsep dari data driven warranty menunjukkan bahwa sistem manajemen garansi tradisional bisa jadi masih mempunyai banyak kekurangan untuk menghadapi perubahan teknologi yang sangat cepat dan desain produk yang kompleks. Dengan meningkatkan analisis data dan teknik pembelajaran mesin, data driven warranty dapat membantu perusahaan untuk mengidentifikasi pola dan trend yang mungkin tidak akan segera kelihatan jika menggunakan sistem manajemen garansi tradisional.

Data driven warranty menawarkan beberapa keuntungan, seperti akurasi yang meningkat dalam memprediksi kegagalan dan mengurangi jumlah klaim garansi yang salah. Selain itu, data driven warranty juga dapat membantu untuk mengurangi biaya garansi dengan menyediakan layanan perbaikan yang lebih tertarget dan solusi penggantian.

Secara keseluruhan, data driven warranty menjadi sangat populer seiring dengan banyak perusahaan yang mencari peningkatan analisis data untuk meningkatkan proses manajemen garansi mereka dan menyediakan pengalaman konsumen yang lebih baik.

Analisis Garansi Berbasis Penggunaan

Analisis data garansi adalah aktivitas pusat dalam analisis reliabilitas untuk perusahaan manufaktur. Analisis data garansi merupakan salah satu dari cara yang paling penting untuk perusahaan melacak perilaku produk mereka di tangan konsumen dan untuk melaksanakan analisis reliabilitas dan memprediksi hal-hal yang sesuai dengan realita di lapangan.

Analisis garansi berdasarkan penggunaan menjadi sebuah proses dari analisis klaim garansi dan data perbaikan berdasarkan pada bagaimana produk digunakan. Metode ini melibatkan aktivitas seperti pengumpulan data seperti frekuensi penggunaan, tipe penggunaan, dan kondisi yang berkaitan dengan lingkungan untuk mengidentifikasi pola dan trend kegagalan produk.

Dengan menganalisa data penggunaan, perusahaan dapat memperbaiki kebijakan garansi mereka dan mengembangkan strategi perbaikan yang lebih baik. Mereka bisa mengidentifikasi komponen-komponen mana yang lebih mungkin untuk gagal dengan kondisi penggunaan yang spesifik dan menyesuaikan perlindungan garansi mereka secara bersamaan.

Singkatnya, jika komponen-komponen produk tertentu seringkali mengalami kegagalan setelah dioperasikan dalam jangka waktu tertentu, analisis garansi berdasarkan penggunaan dapat membantu Anda untuk mengidentifikasi penyebab dan penyesuaian perlindungan garansi secara bersama-sama.

Analisis garansi berdasarkan penggunaan juga membantu perusahaan dalam meningkatkan desain produk dan proses pengontrolan kualitas. dengan menganalisa data bagaimana produk digunakan dan di mana letak kegagalannya, perusahaan bisa mengidentifikasi area-area di mana perbaikan desain atau perubahan proses dibutuhkan untuk mengurangi kemungkinan gagal di masa mendatang.

Secara keseluruhan, analisis garansi berdasarkan penggunaan sangat krusial untuk perusahaan yang sedang mengupayakan peningkatan data dan analitik untuk meningkatkan kualitas produk, mengurangi biaya garansi, dan meningkatkan kepuasan konsumen. Metode ini membantu perusahaan Anda dengan memberikan insight mengenai bagaimana produk mereka dipergunakan dan di mana mereka bisa melakukan perbaikan desain, manufaktur, dan kebijakan garansi.

Prosedur Analisis Garansi Berdasarkan Penggunaan

Berikut adalah langkah-langkah umum yang biasanya terlibat dalam prosedur analisis garansi berdasarkan penggunaan:

  • Pengumpulan data: langkah pertama adalah untuk mengumpulkan data tentang pola penggunaan dan persentase kegagalan produk. Pengumpulan data bisa juga dari sensor produk atau menggunakan tool khusus untuk mengumpulkan data dari konsumen.
  • Pemrosesan data: Setelah data berhasil dikumpulkan, data tersebut perlu diproses untuk menghilangkan hal-hal yang tidak diperlukan atau hal menyimpang yang mungkin mempengaruhi analisis. Data-data tersebut juga perlu dinormalisasi untuk memastikan bahwa data tersebut konsisten.
  • Analisis data: langkah selanjutnya adalah menganalisa data untuk mengidentifikasi pola dan trend pada kegagalan produk. Langkah ini melibatkan penggunaan teknik statistikal, seperti analisis regresi atau algoritma pembelajaran mesin, untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang paling punya korelasi dengan kegagalan produk.
  • Actionable insight: langkah terakhir adalah untuk menggunakan insight yang didapatkan dari analisis data untuk membuat keputusan yang potensial dan akurat berkaitan dengan kebijakan garansi dan strategi perbaikan.

Data driven warranty dengan analisis garansi berdasarkan penggunaan tentu dapat membantu Anda membuat keputusan-keputusan yang lebih akurat dan dapat meningkatkan kualitas produk serta pelayanan Anda yang dapat mendorong retensi konsumen. Untuk solusi sistem manajemen garansi Anda, Sidig adalah jawabannya. Sidig merupakan aplikasi all in one yang dapat membantu Anda mengelola supply chain dan layanan after sales produk sehingga mampu mendukung operasional bisnis dan pelaksanaan regulasi.

Dilengkapi dengan fitur lengkap dan apik seperti product tracking, repair tracking, generate QR code, garansi produk, statistik garansi, purchasing report, customer data, warranty activation, warranty wallet, remote claim, repair report, dan masih banyak lagi lainnya; Sidig menjadi solusi terbaik untuk manajemen garansi digital di perusahaan Anda. Yuk, jadwalkan demo produk dengan tim Sidig sekarang juga.

6 Hal yang Harus Diperhatikan dalam Memilih Aplikasi Manajemen Garansi

6 Hal yang Harus Diperhatikan dalam Memilih Aplikasi Manajemen Garansi

Pemberian garansi menjadi bentuk perhatian perusahaan kepada pelanggan setelah membeli dan selama menggunakan produk tersebut. Apapun skema yang dijalankan, garansi tetap akan bermuara pada pemenuhan kepuasan pelanggan.

Pelanggan yang puas berpotensi menjadi pelanggan tetap. Karenanya, untuk menumbuhkan kepuasan pelanggan dan membuatnya menjadi pelanggan tetap, pelaku bisnis harus menguasai bagaimana cara memberikan pengalaman after sales yang baik, yang dalam konteks ini adalah garansi.

Sebelum Memilih Aplikasi Manajemen Garansi

Nah, karena pemberian jaminan atau garansi sangat penting untuk mendapatkan kepuasan pelanggan, memilih sistem manajemen garansi tidak boleh asal-asalan.

Setidaknya 6 hal ini harus diperhatikan saat memilih aplikasi manajemen garansi. Apa saja?

1. Apakah aplikasi manajemen garansi ini bisa mengotomatiskan dan menyederhanakan proses garansi?

Proses manajemen garansi tradisional yang bersifat manual dan membutuhkan banyak kertas serta rawan kesalahan. Karenanya, aplikasi harus dirancang untuk mengotomatisasi aspek membosankan dari proses garansi. 

Mengotomatiskan proses garansi memungkinkan pelaku bisnis mengurangi keruwetan kerja manual. Di sisi lain, mengotomatiskan proses manajemen garansi memungkinkan pelaku bisnis untuk mengelola klaim garansi dalam jumlah besar sekaligus di satu layar.

Ini dapat menghemat banyak waktu dan uang yang biasanya dihabiskan untuk mengerjakan proses secara manual.

2. Apakah aplikasi manajemen garansi ini mudah diterapkan?

Aplikasi dirancang untuk membuat proses kerja lebih mudah. Jadi jika Anda justru harus menghabiskan banyak waktu untuk menyiapkan aplikasi dan memindahkan data, hal itu dapat berdampak pada implementasi yang lebih lama dan anggaran yang lebih besar. 

Jadi sebelum membuat keputusan akhir, ada baiknya meminta vendor memperlihatkan demo implementasi.

3. Apakah aplikasi manajemen garansi ini menyediakan data pelanggan yang berguna?

Banyak aplikasi yang bisa menampilkan data, namun tidak semuanya mampu menyediakan data mendetail tentang kinerja bisnis dengan garansi.  

Jika aplikasi tidak bisa memberi tahu berapa banyak garansi yang dimiliki, berapa lama rata-rata garansi, atau berapa banyak orang yang menelepon, kemungkinan besar data yang mereka sediakan tidak terlalu bagus. 

4. Apakah aplikasi manajemen garansi ini mudah digunakan pelanggan akhir?

Cara terbaik untuk memutuskan aplikasi manajemen garansi mana yang tepat adalah dengan mempertimbangkan seberapa mudah aplikasi tersebut digunakan pelanggan akhir.

Beberapa aplikasi terbaik yang mengalami tingkat penukaran tinggi adalah jaminan yang menawarkan pengenalan dan pendaftaran sederhana. 

Jadi pastikan aplikasi tersebut memiliki user experience yang baik dan tidak menyulitkan pelanggan yang ingin mendaftar atau klaim garansi.

5. Apakah aplikasi manajemen garansi ini bisa membantu mengelola komunikasi dengan pelanggan?

Aplikasi manajemen garansi tingkat lanjut biasanya memberikan CRM bawaan. Ini berguna untuk menyatukan data yang digunakan oleh tim layanan untuk manajemen garansi yang efektif.

Selain menggunakan CRM bawaan, pelanggan juga dapat mengirimkan umpan balik produk melalui email atau SMS.

Dengan mengelola hal itu, pelaku bisnis dapat menganalisis umpan balik untuk meningkatkan produk, layanan, dan memanfaatkan ulasan yang baik untuk membangun kepercayaan pelanggan serta meningkatkan penjualan.

Meski alat CRM bisa dibeli terpisah, aplikasi manajemen garansi digital dengan CRM bawaan bisa menghemat banyak uang. Selain itu, aplikasi ini dapat  mengelola seluruh pengalaman after sales dari satu layar. 

6. Apakah aplikasi manajemen garansi ini berbasis cloud?

Solusi manajemen garansi berbasis cloud adalah pilihan yang baik. Sebab aplikasi manajemen berbasis cloud mampu menyimpan semua data penting di satu tempat dan pelaku bisnis tak perlu dipusingkan dengan instalasi hardware.

Kesimpulan

Kepuasan pelanggan adalah metrik kesuksesan yang penting bagi banyak perusahaan. Dan kepuasan pelanggan tersebut bisa dicapai dengan kebijakan garansi yang kuat.

Memastikan bahwa bisnis Anda setiap mungkin dalam hal manajemen garansi bukanlah keputusan yang bisa dianggap enteng. Namun aplikasi yang tepat bisa membantu memuluskan proses kerja manajemen garansi.

Itulah mengapa enam hal di atas dapat menjadi acuan untuk memilih aplikasi manajemen garansi yang pas untuk bisnis Anda. Semoga informasi ini bermanfaat!

Benefit Implementasi Manajemen Garansi Digital untuk B2B

Benefit Implementasi Manajemen Garansi Digital untuk B2B

Adanya E-commerce, merek atau perusahaan berusaha untuk melebarkan sayap dan mencoba segala peluang yang ada. Tak cuma model bisnis B2C, saat ini sudah banyak perusahaan B2B yang melirik peluang bisnis dari e-commerce.

Itulah mengapa perkembangan model bisnis B2B saat ini berkembang pesat. Perusahaan B2B dari skala kecil sampai besar berlomba-lomba untuk memenangkan hati pembeli.

Namun perlu diketahui, e-commerce telah mengubah lanskap, menggeser demografi pembeli, dan dengan semua perubahan ini (belum lagi pandemi global yang belum pernah terjadi sebelumnya yang mempercepat adopsi belanja online)  ekspektasi konsumen juga berubah.

Benefit Implementasi Manajemen Garansi

Lantas, bagaimana sebuah merek dapat tampil menonjol dalam persaingan yang semakin ketat ini? Salah satu caranya adalah dengan mengimplementasikan kebijakan garansi B2B yang kuat. 

Berikut beberapa benefit implementasi manajemen garansi untuk B2B yang bisa didapatkan.

1. Membentuk loyalitas pelanggan

Perusahaan B2B akan berhadapan dengan konsumen yang melakukan pemesanan dan pembelian dalam jumlah besar. Tentunya, perusahaan membutuhkan persiapan yang matang sebelumnya agar tidak mengecewakan konsumen.

Pembeli menaruh kewaspadaan tinggi, terutama jika mereka tidak memiliki rekam jejak dengan sebuah perusahaan. Kebijakan garansi yang kuat dapat menjadi pembeda dengan kompetitor lain, dan menentukan keputusan pelanggan untuk memesan atau malah berpaling ke yang lain.

Sebab pelanggan yang melakukan pembelian dalam jumlah besar, setidaknya menginginkan jaminan bahwa produk akan bertahan, atau paling tidak, mereka memiliki jaminan jika produk tersebut rusak.

Sehingga, kebijakan garansi yang kuat dapat berdampak signifikan terhadap loyalitas pelanggan, baik dalam jangka pendek maupun panjang.

2. Kepuasan dan komunikasi yang jelas

Tidak hanya memberikan kenyamanan dan keamanan kepada pelanggan dalam pembelian, kebijakan garansi memberikan kesempatan sebuah perusahaan untuk merinci dengan tepat apa yang tercakup dan tidak tercakup dalam garansi.

Pembatalan yang mudah, opsi untuk perbaikan dan penggantian, komunikasi yang cepat dan transparan seputar perpanjangan garansi – semua elemen ini sangat membantu dalam menjamin kepuasan pelanggan.  Ini memberi mereka kepercayaan diri dalam pembelian dan loyalitas mereka.  

3. Peningkatan pendapatan dan pangsa pasar

Jika dimanfaatkan dengan benar, kebijakan garansi dapat menjadi aliran pendapatan baru. 

Kebijakan garansi dapat membantu perusahaan mencapai hal ini karena pembeli B2B lebih mungkin bersedia membayar harga yang lebih tinggi untuk membeli produk atau layanan yang disertai jaminan jika mengalami penurunan performa.

Contohnya untuk produk yang sering digunakan dan rentan terhadap keausan sehari-hari atau kecelakaan seperti laptop, pelanggan sering kali rela mengeluarkan uang untuk asuransi kecelakaan, perlindungan produk, atau perpanjangan garansi. 

Untuk eCommerce B2B khususnya, kebijakan garansi menjadi nilai jual yang signifikan. Pembeli B2B mungkin bersedia membayar lebih untuk jaminan dan layanan pelanggan untuk berjaga-jaga jika nantinya menemui kesulitan.

4. Menghindari tingginya sales return

Penerapan garansi dapat mengurangi penurunan angka sales return atau retur penjualan yang dilakukan pelanggan karena produk rusak atau cacat. Sebab melalui skema garansi, pelaku bisnis akan berusaha menjual produk dengan kualitas terbaiknya agar untuk menghindari sales return.

Dampaknya, kebijakan garansi dapat dijadikan pula sebagai indikator kontrol pada kualitas produk dan evaluasi terhadap proses produksi.

Implementasi Garansi Digital adalah Masa Depan

Pada akhirnya, garansi tak sekadar menjadi bentuk perhatian perusahaan kepada pelanggan selama menggunakan produk yang telah dibeli. Selain menjaga kepuasan pelanggan dan loyalitas, kebijakan garansi dapat memberikan keuntungan tambahan bagi perusahaan B2B.

Tidak hanya perusahaan dapat melihat manfaat dalam jangka pendek dari penerapan garansi, tetapi manfaat jangka panjang di masa depan yang diproyeksikan juga signifikan. 

Menurut studi Assurant, extended warranty atau perpanjangan garansi rata-rata meningkatkan niat pelanggan untuk membeli sebesar 25%.

Sehingga sekarang saat yang tepat bagi perusahaan B2B untuk berinvestasi dalam garansi demi mengamankan loyalitas pelanggan, memperoleh pangsa pasar, meningkatkan penjualan, dan membedakan diri dari kompetitor.

Layanan After Sales dan Strateginya

Layanan After Sales dan Strateginya

Layanan after sales merupakan dukungan yang disediakan oleh perusahaan untuk konsumen setelah mereka membeli produk dari perusahaan tersebut. Layanan after sales termasuk onboarding konsumen, customer service, product training, layanan garansi, pengembalian, dan penukaran produk; tentu jenis dan banyaknya yang termasuk di dalam layanan sangat bergantung pada jenis produk dan perusahaan itu sendiri. Layanan after sales memungkinkan brand untuk meningkatkan kepuasan konsumen, kesetiaan konsumen (customer loyalty), dan mendorong promosi dari mulut ke mulut.

Pada dasarnya layanan after sales ini adalah untuk mempertahankan konsumen dan menarik konsumen lama, karena menggiring konsumen baru itu cukup mahal untuk biayanya. Mengkonversi leads baru mungkin akan terasa segar dan menyenangkan, namun retensi klien itu juga sangatlah penting.

Sangat jelas bahwa mempertahankan konsumen itu akan sangat menguntungkan ― tapi bagaimana persisnya cara untuk menjaga supaya mereka datang lagi dan datang lagi untuk terus setia membeli produk atau jasa pada perusahaan Anda?

Kunci dari retensi konsumen dan lifetime value adalah layanan after sales. Dalam artikel ini akan dibahas banyak mengenai cara untuk meningkatkan retensi konsumen dengan layanan after sales dan strategi yang layak diupayakan. Yuk, baca artikel ini sampai habis, ya.

Pentingnya Layanan After Sales

Meskipun meningkatkan pengalaman pre-sales lebih menguntungkan, bisnis seharusnya memastikan excellent support untuk konsumen yang sudah membeli produk seiring dengan kesejahteraan perusahaan bergantung pada klien langganan. After sales support membantu brand untuk mengambil keuntungan.

Banyak konsumen akan pergi jika perusahaan memberikan pelayanan konsumen yang buruk. Sehingga, jika perusahaan sukses memberikan layanan after sales ke konsumen yang layak mereka dapatkan, bisnis akan meningkatkan retensi konsumen dan mendorong mereka untuk membeli lagi. Sebagai hasilnya, perusahaan bisa memperoleh konsumen repetisi.

Layanan after sales esensial untuk meningkatkan pondasi konsumen. Konsumen yang merasa senang akan merekomendasikan perusahaan Anda ke teman mereka dan mereferensikan mereka. Klien yang puas adalah aset yang paling berharga karena mereka punya lifetime value konsumen yang lebih tinggi. Membuat klien senang dengan layanan after sales memastikan leads baru dari program referral dan lebih banyak penjualan akan terjadi.

Seiring dengan pengalaman excellent post-sales berimbas pada brand image, bisnis bisa menggunakanya untuk menguntungkannya. Jika entreprener membangun sebuah brand image yang positif dengan layanan after sales, maka mereka bisa meningkatkan konversi, menstabilkan loyalitas konsumen, dan mengurangi komplain konsumen.

5 Tipe Layanan After Sales

Perusahaan bisa mengimplementasikan variasi tipe-tipe layanan after sales untuk mencapai tujuan marketing. Berikut strategi yang paling umum untuk meningkatkan kepuasan konsumen:

1. Pelatihan user

Tipe ini esensial untuk konsumen karena membantu mereka untuk mencari tahu bagaimana cara menggunakan produknya. User bisa memahami bagaimana cara kerja segala sesuatunya dengan onboarding konsumen, pelatihan, dan materi edukasi untuk konsumen. Onboarding akan memastikan promosi berjalan pada funnel dengan lancar.

2. Bantuan online

Untuk perusahaan yang terlibat dengan e-commerce khususnya harus memberikan bantuan secara online untuk membantu konsumen ketika mereka menghadapi masalah terkait produk. Klien bisa menghubungi perusahaan melalui saluran komunikasi yang bervariasi. Mereka bisa menelefon pusat bantuan, menggunakan chatbot, atau jaringan media sosial untuk mendapat bantuan.

3. Layanan garansi

Hampir setiap perusahaan menyediakan layanan garansi untuk konsumen mereka. Hal tersebut termasuk juga penggantian item atau bagian spesifik produk selama periode tertentu. Misalnya, Apple menyediakan satu tahun garansi dan 90 hari bantuan teknis untuk konsumennya.

4. Upgrade

Perusahaan seringkali upgrade software sehingga gawai bisa menjadi kompatibel dan lebih awet masanya untuk digunakan. Misalnya, pengguna Apple bisa meng-upgrade software produk untuk 4-5 tahun.

5. Penggantian gratis

Brand bisa menawarkan penggantian produk jika produk tersebut tidak bekerja dengan selayaknya. Konsumen bisa mendapat penggantian secara gratis dalam batas waktu tertentu.

Tips untuk Layanan After Sales yang efektif

Loyalitas konsumen merupakan hal dasar yang sangat penting untuk kesuksesan bisnis, sehingga esensial untuk meningkatkan loyalitas konsumen. Berikut tips untuk menaikkan loyalitas konsumen pada periode post-sales:

  • Perlu untuk memberikan promosi atau diskon-diskon bagi konsumen
  • Memberikan bantuan kepada konsumen kapanpun konsumen memintanya
  • Menanyakan kepada konsumen umpan balik dari produk yang dibeli
  • Tetap terhubung dengan konsumen, bisa dengan email marketing untuk membagikan katalog produk baru atau info-info produk lainnya.

Aktivitas After Sales yang Bisa Meningkatkan Customer Lifetime Value

Cara memperlakukan konsumen setelah melakukan pembelian merupakan hal yang krusial untuk membangun loyalitas dan kepercayaan mereka. Aksi sederhana seperti menjangkau konsumen akan berimbas baik kedepannya, jadi cobalah beberapa aktivitas dari layanan post-sale berikut untuk membuat takjub konsumen dan menunjukkan ke mereka mengapa bisnis Anda layak mendapatkan 6 dari 5 bintang.

  1. Kirimkan ucapan terima kasih yang terpersonalisasi
  2. Cross-sell dengan produk atau layanan pasangannya
  3. Sediakan materi pelatihan untuk produk
  4. Tawarkan layanan bantuan
  5. Upgrade packaging produk Anda
  6. Tanyakan feedback mengenai produk
  7. Perbaiki kesalahan dengan cepat dan bermurah hati
  8. Bangun program loyalitas
  9. Bagikan penawaran yang berfokus pada acara-acara perusahaan yang ditujukan untuk konsumen
  10. Mintalah referral

Best Practices dari Layanan After Sales

Dengan berbagai aktivitas di atas, Anda akan punya kesempatan besar untuk menghidupkan lagi usaha after sales bisnis Anda. Berikut adalah beberapa best practices untuk menguji aktivitas atau taktik baru perusahaan Anda:

  • Jadilah proaktif

Ingatlah bahwa anda sudah membuat penjualan dan membangun relasi ― jangan runtuhkan hal tersebut dengan menjadi tidak peduli lebih lanjut pada konsumen. Sekaranglah saatnya untuk menunjukkan kepedulian Anda pada konsumen. Ciptakan kesempatan untuk meminta feedback dari konsumen sebelum mereka yang duluan menghubungi terkait pertanyaan atau kekhawatiran mereka.

Cegahlah frustrasi dan buatlah kesan bagi konsumen dengan selalu jadi selangkah lebih depan. Menghubungi konsumen sebelum mereka membuat pengembalian barang atau posting ulasan buruk bisa memutus persepsi negatif tentang brand Anda. Dengan menghubungi lebih dulu, Anda bisa mengetahui isu dengan cepat dan mungkin bahkan meyakinkan mereka untuk tetap percaya pada brand Anda.

  • Berikan empati

Jika konsumen menghubungi untuk membagikan sesuatu hal yang bukanlah menjadi keinginan mereka, dengarkan dengan seksama dan berikan empati. Jangan terdengar seperti sedang membaca dari sebuah skrip, gunakan perasaan. Penting untuk menjadi autentik dan asli. Klien pasti ingin merasakan kepedulian Anda, bukan bahwa Anda dengan keseganan memalsukannya.

  • Jadilan murah hati

Ketika hal-hal berbalik tidak menguntungkan dan seorang konsumen sudah punya keluhan, jadilah cekatan dan bermurah hati dalam memperbaiki isu tersebut. Akan jadi lebih cerdas jika Anda berinvestasi dalam memperbaiki hubungan dengan klien daripada kehilangan aliran revenue selamanya dan berhadapan dengan omongan negatif.

Janga tunggu sampai sesuatu yang salah terjadi untuk menunjukkan kebaikan hati. Hal ini juga berlaku untuk mengatur program loyalitas konsumen, insentif referral, dan ucapan terima kasih. Sample gratis, diskon tambahan, atau kode kupon; semua hal tersebut menunjukkan bahwa Anda peduli terhadap pengalaman klien, tidak hanya peduli dengan seberapa cepat mereka bisa memasukkan nomer kartu kredit mereka saja.

  • Sediakan kesempatan berlipat untuk feedback konsumen

Ada banyak jalan untuk orang-orang membagikan sudut pandang mereka ― positif dan negatif ― tentang produk, layanan, dan pengalaman. Jika Anda menyediakan saluran multipel untuk feedback lebih awal dan sering, Anda bisa menjangkau konsumen sebelum mereka melakukan angry-Tweet tentang produk baru Anda.

Jangan lupa kalau orang juga senang untuk membagikan pengalaman yang baik tentang produk. Buatlah jadi mudah untuk happy client Anda untuk mem-posting ulasan online dan membagikan cerita mereka di media sosial.

  • Gunakan tool yang terautomasi

Dengan bantuan software tool aplikasi dan teknologi yang bisa untuk bisnis B2B dan B2C, Anda bisa memilih apa yang tepat untuk proses post-sales yang unik dari perusahaan Anda. Software yang kuat biasanya sepaket dengan streamline layanan after sales dengan aktivitas automasi seperti mengirimkan email, meminta survei feedback, atau merayakan ulang tahun dengan penawaran spesial.

Sidig merupakan all-in-one platform untuk bisnis Anda yang dapat mengoptimalkan manajemen layanan after sales sekaligus untuk manajemen distribusi. Berbagai fitur yang dimiliki Sidig akan sangat memudahkan proses pelaksanaan program after sales tentunya. Pelajari selengkapnya dan konsultasikan kebutuhan bisnis Anda dengan klik di sini.

Software Layanan After Sales untuk Bisnis

Software Layanan After Sales untuk Bisnis

Layanan after sales merupakan aspek yang sangat penting sama seperti sales atau penjualan itu sendiri. Meskipun tidak ada jaminan untuk perusahaan akan mendapatkan pemasukan dari layanan after sales, namun layanan after sales meningkatkan reputasi perusahaan di antara para konsumen dan di pasar.

Penting untuk mempertahankan konsumen dan juga menarik kembali konsumen yang telah pergi. Proses yang mengikuti setelah penjualan produk atau jasa terjadi merujuk pada layanan after sales. Beberapa jenis layanan after sales biasanya termasuk reparasi, pendampingan dan pengarahan, maintenance, dan lain sebagainya. Jenis layanan biasanya tergantung pada jenis produknya dan juga industrinya.

Saat ini sistem dari pemberian layanan after sales sudah sangat terbantu oleh adanya teknologi. Software layanan after sales sudah cukup lama mulai diciptakan dan saat ini sedang berkembang pesat. Software after sales ini akan sangat membantu dan mempermudah tugas-tugas yang biasanya dilakukan secara manual.

Dengan hadirnya software layanan after sales, maka tugas yang biasanya dilakukan dengan kertas dan pencatatan dengan pulpen sudah bergeser ke sistem digital yang pencatatan sudah terautomasi dengan sebuah smartphone saja. Jadi pekerjaan bisa dilakukan secara lebih efektif dan efisien tentunya.

Pengertian After Sales

Layanan after sales, dikenal juga dengan after sales support, termasuk segala layanan yang disediakan untuk konsumen setelah mereka sudah melakukan pembelian suatu produk, yang biasanya diberikan oleh perusahaan produk tersebut.

Beberapa perusahaan bahkan bekerja sama dengan pihak ketiga untuk menyediakan layanan after sales, sedangkan yang lainnya menangani permintaan support dan mem-follow up hal-hal yang bersifat internal. Menawarkan layanan after sales bisa menaikkan loyalitas konsumen, khususnya jika konsumen merasakan dukungan yang mereka terima punya manfaat untuk mereka.

Tujuan lain dari layanan after sales yaitu membantu konsumen mendapatkan value sebanyak mungkin di luar pembelian mereka. Sebuah perusahaan yang menjual alat-alat elektronik mungkin mengirimkan pemandu pelatihan untuk konsumen yang membeli gawai tertentu sehingga mereka bisa mempelajari bagaimana cara menggunakannya secara lebih efisien.

Bisnis penjualan perangkat biasanya menawarkan informasi garansi untuk konsumennya guna membantu mereka untuk melindungi pembelian yang mereka lakukan.

Tips untuk Memberikan Layanan After Sales

Loyalitas konsumen merupakan bagian yang esensial untuk kesuksesan setiap bisnis. Berikut tips dasar untuk mendapatkan loyalitas kustomer pada periode setelah mereka melakukan pembelian sehingga layanan after sales dapat berjalan efektif:

  • Memberikan diskon kepada konsumen
  • Memastikan pemberian support kepada konsumen secara optimal
  • Meminta feedback
  • Mengirimkan konten yang relevan seperti via email marketing

Software Layanan After Sales

Layanan after sales melibatkan banyak peralatan, proses, dan orang. Layanan after sales itu sangat kompleks. Jika bisnis Anda ingin jadi yang terdepan di industri, penting untuk mengintegrasi layanan after sales yang efektif atau software manajemen layanan after sales. Itulah alasan dibalik para pebisnis besar dengan mudah meningkatkan layanan manajemen after sales yang scalable dan fleksibel.

Di beberapa tahun terakhir, penyedia pasokan dan peralatan memastikan untuk menyediakan layanan after sales yang berkualitas tinggi. Hal tersebut membantu dalam menaikkan lifetime value klien. Ketika klien membeli sebuah produk, mereka mungkin membayar juga untuk layanan after sales seperti beberapa layanan premium atau garansi yang diperpanjang.

Layanan tersebut berlaku untuk produk-produk yang punya siklus hidup panjang. Produk-produk seperti itu sangat penting untuk operasional sehari-hari atau sangat mahal harganya di mana produk tersebut tidak bisa diperbaiki sendiri. Peralatan pendingin, turbin angin, peralatan medis, dan printer 3D adalah beberapa jenis peralatan yang mengharuskan adanya pemberian layanan after sales.

Sidig merupakan salah satu software aplikasi after sales yang direkomendasikan dengan banyak fitur yang multifungsi sehingga bisa membantu melancarkan aktivitas after sales bisnis Anda.

Cara Kerja Software Layanan After Sales

Klien yang merasa puas dan senang akan merekomendasikan lebih banyak orang sehingga dapat memberi penghasilan lebih banyak ke perusahaan. Sebuah bisnis harus menyediakan layanan after sales terbaik untuk konsumen. Sebenarnya ada solusi apik untuk menyediakan layanan after sales yang efektif yaitu dengan bantuan software manajemen layanan after sales. Tetapi, untuk memberikan layanan terbaik tentunya perusahaan harus melakukannya terpisah dari bergantung pada aplikasi.

  • Rekaman otomatis dari permintaan servis

Sistem akan menangkap permintaan servis baik secara manual maupun otomatis dengan fitur ekstra dari unggahan beberapa permintaan sekaligus. Anda juga bisa mengatur waktu untuk merespon untuk mengambil aksi cepat terhadap permintaan.

  • Program-program yang terpisah

Permintaan klien diprogram menurut kriteria terjadwal dalam aplikasi. Oleh karena itu, software manajemen layanan after sales menghemat waktu dan membantu dalam memutuskan permintaan penting yang harus dilayani. Penggantian, garansi, komplain, servis, demo, penginstalan, dan lain sebagainya adalah beberapa jenis permintaan yang biasa diajukan.

  • Mengalokasikan sumber

Sekalinya produk terkirim, penginstalan akan dilakukan ke lokasi konsumen. Terlebih, produk akan didaftarkan pada sistem manajemen layanan after sales untuk garansi dan servis. Teknisi mengkonfirmasi registrasi konsumen melalui aplikasi. Mereka juga akan membagikan perawatan dan pemeliharaan produk yang diperlukan. Sehingga, aplikasi membantu dalam pengembangan ikatan positif antara brand dan konsumen.

  • Notifikasi dan pengingat

Selama proses, sistem diprogram sedemikian rupa, yaitu mengingatkan klien secara otomatis dan mentransfer permintaan servis ke teknisi. Notifikasi mengingatkan seluruh aktivitas per waktu penjadwalan. Dengan begitu semua tugas akan terselesaikan dan tidak ada yang terlewatkan.

Keuntungan Menggunakan Software Layanan After Sales

Berikut beberapa keuntungan dari pemakaian software manajemen after sales:

  • Aplikasi bisnis berbasis mobile phone
  • Pengingat servis
  • Manajemen penjualan baru
  • Laporan revenue
  • Notifikasi aplikasi dan SMS pengingat
  • Melacak produk yang diservis atau adanya komplain
  • Melacak teknisi
  • Pemetaan lokasi produk
  • Multi-user
  • Bisa diakses kapanpun dan dimanapun
  • Laporan yang terkustomisasi
  • Feedback konsumen
  • Penjadwalan dan perencanaan dengan waktu akurat
WeCreativez WhatsApp Support
Kontak kami melalui Whatsapp
👋 Halo,ada yang bisa kami bantu?