by gtEgaransi | Jan 13, 2023 | Blog, Aplikasi Distribusi
Distribusi adalah proses pengiriman atau penjualan produk dan jasa dari produsen atau manufaktur ke konsumen. Seiring dengan bisnis semakin menjangkau banyak lokasi, maka jadi sangat krusial untuk memperluas kegiatan distributor untuk memastikan bahwa produk mencapai konsumen dengan aman dan tepat waktu. Untuk merealisasikannya tentu perlu sinkronisasi yang tepat antara semua pihak yang terlibat dalam channel distribusi untuk memastikan proses berjalan dengan baik dan lancar.
Layanan distribusi merupakan elemen vital dari operasi bisnis apapun. Tanpa distribusi yang efisien, bisnis industri apapun tidak dapat memastikan hubungan yang baik antara konsumen dan manufaktur dalam menyediakan layanan terbaik yang mungkin diberikan.
Untuk bisnis distribusi yang sukses, perusahaan perlu proses feedback yang konstan sehingga semua pihak puas dan jika ada koreksi sebaiknya dilakukan untuk peningkatan mutu tentunya. Usaha distribusi menjadi esensial untuk sangat diperhatikan demi kelancaran rantai pasok dan barang bisa sampai di konsumen akhir dengan baik.
Distribusi dan Supply Chain
Distribusi mencakup channels dan manajemen supply chain. Channels berinteraksi dengan koneksi institusional seperti ritel dan pedagang besar atau grosir, sedangkan manajemen supply chain merujuk pada proses-proses yang berada di bawah koneksi seperti pergudangan, transportasi, dan manajemen inventaris, dan menghubungkan mereka dari supplier ke pengguna atau konsumen akhir. Obyektif dari kedua komponen adalah untuk menyediakan layanan konsumen level tinggi pada biaya yang terkelola dengan baik.
Manajemen distribusi adalah bagian dari proses supply chain yang pada akhirnya mengirimkan barang ke pengguna akhir atau konsumen. Mengelola distribusi pada dasarnya mengelola pemindahan barang, baik dari pedagang besar atau grosir ke ritel atau dari ritel ke konsumen.
Manajemen distribusi berfokus pada pengiriman barang yang tepat waktu dan pencegahan kerugian seperti memastikan pengiriman barang yang mudah rusak tanpa kendala melalui channel distribusi. Hal tersebut adalah bagian dari sistem logistik yang lebih besar yang melibatkan perencanaan dan kreasi proses mengelola rantai pasok distribusi barang dan transportasi. Proses ini melibatkan beberapa aspek seperti pengemasan, pengaturan rute, penyimpanan di gudang, dan pengelolaan yang cepat.
Distributor mungkin adalah seorang individu atau sebuah bisnis yang mengirimkan barang ke konsumen. Contohnya, sebuah perusahaan farmasi adalah distributor produk untuk apotek, sedangkan bisnis e-commerce seperti Amazon adalah distributor barang untuk konsumen.
Manajemen distribusi yang efektif dan efisien mengurangi biaya pengiriman dan waktu pengiriman serta dapat meningkatkan kepuasan konsumen tentunya.
Mengapa Distribusi Penting?
Distribusi adalah elemen penting dari operasional karena tanpa peran yang bisa melacak dan meningkatkan hubungan antara manufaktur dan konsumen, sebuah perusahaan tidak bisa memastikan layanan terbaik yang mungkin diberikan. Jika hambatan terjadi pada distribusi maka pengiriman akan tertunda; konsumen, ritel, dan supplier bisa jadi jengkel; dan akibatnya kepercayaan pun hilang.
Untuk distribusi produk bisa sukses, feedback berkelanjutan butuh diimplementasikan untuk memastikan semua pihak senang dengan proses dan bahwa perbaikan dan peningkatan yang akan dibuat benar-benar segera dibuat. Selain itu juga perlu adanya pemanfaatan software guna melancarkan jalannya setiap proses dalam rantai supply chain, khususnya distribusi.
Rekomendasi Aplikasi Manajemen Distribusi Sidig
Aplikasi Sidig hadir sebagai software manajemen distribusi barang terbaik. Merupakan sistem manajemen distribusi dan pelacakan produk terbaik untuk perusahaan Anda dari distributor hingga ke konsumen. Dengan Sidig, pelacakan dan insight terbaik bisa didapatkan untuk mengoptimalkan distribusi barang. Selain itu, software aplikasi ini digunakan untuk membantu pengelolaan, pencatatan, dan pelaporan distribusi, serta mengoptimalkan layanan after sales produk perusahaan Anda.
Keuntungan Menggunakan Aplikasi Sidig
Berikut beberapa manfaat dan keuntungan penggunaan aplikasi Sidig untuk layanan distribusi dan after sales perusahaan Anda:
● Mempermudah Pelacakan Distribusi
Mengotomasi pelacakan distribusi produk dengan lebih mudah dan lengkap dalam satu platform saja sehingga tidak perlu multiple platform untuk melakukan aktivitas pelacakan produk selama proses distribusi berlangsung. Hal tersebut dapat menghemat waktu pengerjaan sekaligus pemantauan produk bisa dilakukan dengan lebih mudah.
● Membantu Manajemen Penanganan Keluhan Pelanggan
Mendokumentasikan dan menangani keluhan pelanggan jadi lebih optimal dan sesuai dengan regulasi yang ada.
● Memaksimalkan Pelayanan After Sales
Aplikasi Sidig mempermudah pengelolaan layanan after sales produk dan dapat meningkatkan kepercayaan pelanggan atau konsumen Anda. Dengan layanan after sales yang optimal, maka hal tersebut bisa mengkonversi loyalitas pelanggan dan minim komplain tentunya.
● Proses Lebih Cepat dan Efisien
Alur kerja proses bisnis dan manajemen klaim garansi produk menjadi lebih cepat dan efisien. Dengan begitu, maka aktivitas selanjutnya pun akan terkena dampak positifnya sehingga dapat mendukung kenaikan profit dan memangkas pemborosan baik waktu maupun biaya.
● Mempermudah Manajemen Perawatan Produk
Aplikasi Sidig mampu mempermudah aktivitas pemeliharaan produk Anda dan meningkatkan kualitas produk maupun layanan Anda hanya dengan satu platform saja.
● Meningkatkan Pemasaran dan Pengelolaan Pemesanan Produk
Dengan all-in-one platform ini, Anda dapat menjangkau lebih banyak konsumen dan mempermudah pengelolaan pemesanan melalui online purchasing (e-commerce) Sidig.
Ekosistem Sidig dan Alur Platform Sidig
Sidig mempunyai ekosistem yang terdiri dari Sidig distributor utama (produsen), Sidig distributor, Sidig service dan perawatan, Sidig toko, dan Sidig customer. Kelima ekosistem tersebut dapat memanfaatkan aplikasi Sidig dalam melakukan setiap aktivitas detail masing-masing ekosistem tersebut.
Sedangkan alur platform Sidig yaitu sebagai berikut:
● Step1: Distributor utama atau produsen meregistrasi produk dan generate QR untuk memproses pelacakan.
● Step 2: Distributor mendapatkan barang dari produsen dan melakukan pendistribusian barang lewat platform.
● Step 3: Toko menerima barang dari distributor dan melakukan penjualan lewat platform.
● Step 4: Konsumen melalukan klaim perbaikan atau permohonan perawatan.
● Step 5: Pihak pusat servis melakukan verifikasi kemudian melakukan tindakan yaitu perbaikan atau perawatan.
● Step 6: Distributor utama atau produsen mendapatkan laporan segala kegiatan yang terjadi di dalam platform secara cepat dan instan.
5 Modul Sidig untuk Manajemen Distribusi yang Optimal
Berikut lima modul terbaik Sidig yang bisa mengoptimalkan layanan distribusi perusahaan Anda:
1. Modul Distribusi
Modul distribusi berguna untuk login principal yang memuat fitur dashboard, upload nomer seri, QR code, mutasi barang, dan invite distributor. Kemudian juga digunakan oleh distributor yang memuat fitur dashboard, invite toko, list produk, mutasi produk, dan laporan mutasi. Yang terakhir yaitu untuk toko yang berisi fitur dashboard, list produk, list distributor, invite sales, dan list sales.
2. Modul Garansi
Modul garansi bisa digunakan oleh principal, yaitu memuat fitur setting garansi, setting perawatan, dan laporan garansi. Kemudian untuk distributor memuat fitur list garansi dan aktivasi garansi. Untuk toko memuat fitur list garansi dan aktivasi garansi.
3. Modul Pusat Service
Untuk modul pusat service bisa digunakan oleh principal, memuat fitur invite service dan center. Kemudian untuk service center memuat fitur dashboard, new ticket, active ticket, report, dan login teknisi.
4. Modul E-commerce
Modul e-commerce bisa digunakan untuk distributor dan memuat fitur toko saya, tambah produk, metode pengiriman, pemasaran, laporan penjualan, dan pengaturan.
5. Modul Customer Engagement
Modul customer engagement digunakan untuk login principal, memuat fitur promo, survei, chat, blast email, dan laporan. Kemudian untuk distributor, toko, dan pusat service memuat fitur chat.
Untuk layanan aplikasi distribusi dan layanan after sales, serahkan saja pada Sidig. Yuk, pelajari selengkapnya di https://sidig.id/
by gtEgaransi | Jan 11, 2023 | Blog, Distribusi Produk, Strategi
Sistem kerangka kerja manajemen distributor adalah hal yang esensial saat ini untuk menghadapi jaringan supply chain dan memenuhi tuntutan konsumen, baik distribusi barang maupun distribusi jasa. Hal tersebut memangku tahap-tahap supply chain yang terlibat dalam pengalokasian item yang telah selesai. Perakitan, pengemasan, inventaris, pergudangan, dan transportasi kantor semua termasuk di dalam proses ini.
Proses tersebut juga membantu manajemen promosi, peningkatan produktivitas, dan automasi proses sales. Sederhananya, itu semua adalah pengendali di belakang sales Anda dan usaha distribusi. Ada banyak kemungkinan tidak terbatas untuk alasan dan keuntungan dari menggunakan software sistem manajemen distributor (DMSS), dalam artikel ini juga akan dibahas mengapa perusahaan FMCG harus mengimplementasikan software sistem distribusi. Baca artikel ini sampai bawah, ya, untuk lebih mengenal peran bisnis distribusi berbasis web dalam menunjang perusahaan-perusahaan FMCG.
Mengenal Proses Distribusi Perusahaan FMCG?
FMCG adalah singkatan dari Fast Moving Consumer Goods, merupakan barang konsumsi yang tidak bertahan lama yang dijual seperti makanan pabrikan yang biasanya harganya terjangkau atau cenderung murah dan sangat banyak digunakan atau dikonsumsi oleh masyarakat. Barang-barang tersebut disebut juga consumer packaged goods.
Contohnya yaitu termasuk pasta gigi, makanan instan, sabun, kue, buku, cokelat, dan masih banyak lagi. Produk-produk ini biasanya ditata di rak-rak supermarket seperti Indomaret, Superindo, Alfamart, dll. Tidak bertahan lama, permintaan banyak, dan harga terjangkau adalah beberapa sifat FMCG yang membuat mereka bisa terjual dengan sangat cepat.
Mengapa Bisnis FMCG Membutuhkan Peran Software Sistem Manajemen Distributor (DMSS)?
Berikut beberapa alasan pentingnya peran bisnis distribusi berbasis web untuk membantu perusahaan FMCG:
1. Visibilitas yang Real-time
Akhir-akhir ini, bisnis FMCG bergantung pada informasi offline yang disediakan oleh distributor secara reguler, yang kita tidak tahu apakah itu real-time atau malah jangan-jangan tidak akurat. Meskipun begitu, Anda seharusnya tidak mengabaikan data-data yang krusial, seperti stok tersedia yang terkini dari distributor, pemenuhan antrian pesanan, permintaan pengembalian oleh ritel, dan lain sebagainya. Perusahaan bisa mempunyai visibilitas yang utuh dari eksekusi sales sekunder secara real-time dengan bantuan software sistem manajemen distributor (DMSS) pada situasi ini.
2. Mengevaluasi Situasi di Lokasi Remote
Saat ini, perusahaan-perusahaan FMCG mengikat bersama jaringan distributor mereka untuk mulai mempercepat pen-channel-an item dari pabrik ke toko. Cukup berat untuk menerima kejelasan pengembangan item Anda dari semua distributor Anda ketika berhadapan dengan tantangan-tantangan seperti volume tinggi, manajemen waktu, dan lokasi geografi remote dari distributor. Terlepas dari apakah distributor bekerja di dalam kota atau di area semi perkampungan, Anda bisa memperoleh informasi yang Anda butuhkan dengan pemasangan software sistem manajemen distributor (DMSS).
3. Sebuah Keuntungan yang Besar untuk Distribusi Anda
DMSS telah menunjukkan keuntungan besarnya dalam mendukung dan mengotomasi banyak aktivitas keseharian distributor. Automasi semua tipe pergerakan produk, invoicing dengan system-generated, data pembayaran, dan peringatan intelijen adalah beberapa contoh bagaimana DMSS bisa membuat ‘hidup’ distributor lebih mudah.
4. Resolusi Klaim yang Lebih Cepat
Keuntungan lainnya dari logic ERP software sistem manajemen distributor adalah kemampuan untuk menyelesaikan klaim dengan cepat. Dengan DMSS, distributor dan perusahaan akan selalu punya pemahaman yang jelas terkait pengiriman dan pembayaran. Terlebih, semua klaim bisa diputuskan jauh lebih cepat dengan akomodasi klaim secara online menggunakan DMSS.
Apalagi, semua klaim akan diselesaikan lebih cepat dengan akomodasi klaim secara online menggunakan DMSS daripada dengan kerangka kerja manual yang biasanya melibatkan proses multipel modifikasi diantara kedua belah pihak.
5. Kontrol yang Lebih Baik atas Promosi dan Skema Perdagangan
Promosi dan skema adalah dua pondasi yang paling penting untuk sebuah firma FMCG. Cara usaha-usaha ini seringkali memerlukan biaya yang sangat mahal untuk bisnis. Software sistem manajemen distributor menjamin bahwa semua rekening dan saldo yang penting ada pada tempatnya ketika waktunya invoicing, sama halnya dengan menyediakan analisa detail dari setiap performa skema.
6. Meningkatkan Kecepatan Pembaruan Stok
Perusahaan FMCG harus tetap mempertahankan level stok yang optimal pada touchpoint yang banyak, seperti stockist, distributor, dan ritel. Sistem distributor dalam logic ERP memberikan Anda informasi akurat mengenai stok, tanggal kadaluarsa, nomer grup, pengembalian, dan lain sebagainya. Perubahan yang signifikan bisa diterima dengan seksama kedepannya di area distributor, dan penggantian bisa disediakan secepat mungkin daripada sebelumnya.
7. Perencanaan Produksi yang Baik
Idealnya, permintaan penataan modul ERP Anda seharusnya digabungkan dengan pemrograman software sistem manajemen distributor (DMSS) Anda. Setelah itu, mesin penjadwalan produksi ERP Anda akan mempunyai data yang jelas mengenai level stock real-time dan juga permintaan tertunda pada pusat distributor Anda. Hal ini memastikan perencanaan produksi yang telah ditingkatkan dan sebagai hasilnya, mengurangi pemborosan aset produksi.
8. Standarisasi Prosedur
Akhirnya, dengan mengimplementasikan sebuah sistem tunggal untuk semua distributor, Anda dapat memastikan bahwa semua proses distribusi yang Anda inginkan terstandarisasi. Yang paling penting adalah karena semua pihak terlibat merujuk ke sistem yang sama. Hanya akan ada satu versi sumber, mengeliminasi kemaju munduran yang tidak penting ketika ada peristiwa konflik.
Dari delapan alasan yang sudah dijabarkan di atas, dapat disimpulkan bahwa memang keberadaan dan fungsi dari software sistem manajemen distributor sangatlah penting untuk menunjang jalannya bisnis, termasuk juga perusahaan-perusahaan FMCG. Setiap orang percaya bahwa waktu adalah uang dan sistem manajemen distribusi yang cerdas bisa menyelamatkan keduanya.
DMSS adalah solusi yang membantu Anda mengendalikan sales Anda secara keseluruhan dalam pendekatan yang sistematis. Semakin banyak Anda menjual, semakin banyak profit yang Anda buat, mengimplikasikan masa depan yang cerah untuk perusahaan Anda.
Untuk solusi sistem manajemen distribusi yang kuat dan cerdas, serahkan saja pada Sidig. Aplikasi Sidig merupakan portal distribusi all-in-one untuk bisnis Anda untuk mengoptimalkan manajemen supply chain dan juga layanan after sales produk dan jasa bisnis Anda sehingga mampu mendukung operasional bisnis dan pelaksanaan regulasi perusahaan Anda.
by gtEgaransi | Oct 22, 2022 | Blog, Garansi Digital, Manajemen Purna Jual
Layanan after sales merupakan dukungan yang disediakan oleh perusahaan untuk konsumen setelah mereka membeli produk dari perusahaan tersebut. Layanan after sales termasuk onboarding konsumen, customer service, product training, layanan garansi, pengembalian, dan penukaran produk; tentu jenis dan banyaknya yang termasuk di dalam layanan sangat bergantung pada jenis produk dan perusahaan itu sendiri. Layanan after sales memungkinkan brand untuk meningkatkan kepuasan konsumen, kesetiaan konsumen (customer loyalty), dan mendorong promosi dari mulut ke mulut.
Pada dasarnya layanan after sales ini adalah untuk mempertahankan konsumen dan menarik konsumen lama, karena menggiring konsumen baru itu cukup mahal untuk biayanya. Mengkonversi leads baru mungkin akan terasa segar dan menyenangkan, namun retensi klien itu juga sangatlah penting.
Sangat jelas bahwa mempertahankan konsumen itu akan sangat menguntungkan ― tapi bagaimana persisnya cara untuk menjaga supaya mereka datang lagi dan datang lagi untuk terus setia membeli produk atau jasa pada perusahaan Anda?
Kunci dari retensi konsumen dan lifetime value adalah layanan after sales. Dalam artikel ini akan dibahas banyak mengenai cara untuk meningkatkan retensi konsumen dengan layanan after sales dan strategi yang layak diupayakan. Yuk, baca artikel ini sampai habis, ya.
Pentingnya Layanan After Sales
Meskipun meningkatkan pengalaman pre-sales lebih menguntungkan, bisnis seharusnya memastikan excellent support untuk konsumen yang sudah membeli produk seiring dengan kesejahteraan perusahaan bergantung pada klien langganan. After sales support membantu brand untuk mengambil keuntungan.
Banyak konsumen akan pergi jika perusahaan memberikan pelayanan konsumen yang buruk. Sehingga, jika perusahaan sukses memberikan layanan after sales ke konsumen yang layak mereka dapatkan, bisnis akan meningkatkan retensi konsumen dan mendorong mereka untuk membeli lagi. Sebagai hasilnya, perusahaan bisa memperoleh konsumen repetisi.
Layanan after sales esensial untuk meningkatkan pondasi konsumen. Konsumen yang merasa senang akan merekomendasikan perusahaan Anda ke teman mereka dan mereferensikan mereka. Klien yang puas adalah aset yang paling berharga karena mereka punya lifetime value konsumen yang lebih tinggi. Membuat klien senang dengan layanan after sales memastikan leads baru dari program referral dan lebih banyak penjualan akan terjadi.
Seiring dengan pengalaman excellent post-sales berimbas pada brand image, bisnis bisa menggunakanya untuk menguntungkannya. Jika entreprener membangun sebuah brand image yang positif dengan layanan after sales, maka mereka bisa meningkatkan konversi, menstabilkan loyalitas konsumen, dan mengurangi komplain konsumen.
5 Tipe Layanan After Sales
Perusahaan bisa mengimplementasikan variasi tipe-tipe layanan after sales untuk mencapai tujuan marketing. Berikut strategi yang paling umum untuk meningkatkan kepuasan konsumen:
1. Pelatihan user
Tipe ini esensial untuk konsumen karena membantu mereka untuk mencari tahu bagaimana cara menggunakan produknya. User bisa memahami bagaimana cara kerja segala sesuatunya dengan onboarding konsumen, pelatihan, dan materi edukasi untuk konsumen. Onboarding akan memastikan promosi berjalan pada funnel dengan lancar.
2. Bantuan online
Untuk perusahaan yang terlibat dengan e-commerce khususnya harus memberikan bantuan secara online untuk membantu konsumen ketika mereka menghadapi masalah terkait produk. Klien bisa menghubungi perusahaan melalui saluran komunikasi yang bervariasi. Mereka bisa menelefon pusat bantuan, menggunakan chatbot, atau jaringan media sosial untuk mendapat bantuan.
3. Layanan garansi
Hampir setiap perusahaan menyediakan layanan garansi untuk konsumen mereka. Hal tersebut termasuk juga penggantian item atau bagian spesifik produk selama periode tertentu. Misalnya, Apple menyediakan satu tahun garansi dan 90 hari bantuan teknis untuk konsumennya.
4. Upgrade
Perusahaan seringkali upgrade software sehingga gawai bisa menjadi kompatibel dan lebih awet masanya untuk digunakan. Misalnya, pengguna Apple bisa meng-upgrade software produk untuk 4-5 tahun.
5. Penggantian gratis
Brand bisa menawarkan penggantian produk jika produk tersebut tidak bekerja dengan selayaknya. Konsumen bisa mendapat penggantian secara gratis dalam batas waktu tertentu.
Tips untuk Layanan After Sales yang efektif
Loyalitas konsumen merupakan hal dasar yang sangat penting untuk kesuksesan bisnis, sehingga esensial untuk meningkatkan loyalitas konsumen. Berikut tips untuk menaikkan loyalitas konsumen pada periode post-sales:
- Perlu untuk memberikan promosi atau diskon-diskon bagi konsumen
- Memberikan bantuan kepada konsumen kapanpun konsumen memintanya
- Menanyakan kepada konsumen umpan balik dari produk yang dibeli
- Tetap terhubung dengan konsumen, bisa dengan email marketing untuk membagikan katalog produk baru atau info-info produk lainnya.
Aktivitas After Sales yang Bisa Meningkatkan Customer Lifetime Value
Cara memperlakukan konsumen setelah melakukan pembelian merupakan hal yang krusial untuk membangun loyalitas dan kepercayaan mereka. Aksi sederhana seperti menjangkau konsumen akan berimbas baik kedepannya, jadi cobalah beberapa aktivitas dari layanan post-sale berikut untuk membuat takjub konsumen dan menunjukkan ke mereka mengapa bisnis Anda layak mendapatkan 6 dari 5 bintang.
- Kirimkan ucapan terima kasih yang terpersonalisasi
- Cross-sell dengan produk atau layanan pasangannya
- Sediakan materi pelatihan untuk produk
- Tawarkan layanan bantuan
- Upgrade packaging produk Anda
- Tanyakan feedback mengenai produk
- Perbaiki kesalahan dengan cepat dan bermurah hati
- Bangun program loyalitas
- Bagikan penawaran yang berfokus pada acara-acara perusahaan yang ditujukan untuk konsumen
- Mintalah referral
Best Practices dari Layanan After Sales
Dengan berbagai aktivitas di atas, Anda akan punya kesempatan besar untuk menghidupkan lagi usaha after sales bisnis Anda. Berikut adalah beberapa best practices untuk menguji aktivitas atau taktik baru perusahaan Anda:
Ingatlah bahwa anda sudah membuat penjualan dan membangun relasi ― jangan runtuhkan hal tersebut dengan menjadi tidak peduli lebih lanjut pada konsumen. Sekaranglah saatnya untuk menunjukkan kepedulian Anda pada konsumen. Ciptakan kesempatan untuk meminta feedback dari konsumen sebelum mereka yang duluan menghubungi terkait pertanyaan atau kekhawatiran mereka.
Cegahlah frustrasi dan buatlah kesan bagi konsumen dengan selalu jadi selangkah lebih depan. Menghubungi konsumen sebelum mereka membuat pengembalian barang atau posting ulasan buruk bisa memutus persepsi negatif tentang brand Anda. Dengan menghubungi lebih dulu, Anda bisa mengetahui isu dengan cepat dan mungkin bahkan meyakinkan mereka untuk tetap percaya pada brand Anda.
Jika konsumen menghubungi untuk membagikan sesuatu hal yang bukanlah menjadi keinginan mereka, dengarkan dengan seksama dan berikan empati. Jangan terdengar seperti sedang membaca dari sebuah skrip, gunakan perasaan. Penting untuk menjadi autentik dan asli. Klien pasti ingin merasakan kepedulian Anda, bukan bahwa Anda dengan keseganan memalsukannya.
Ketika hal-hal berbalik tidak menguntungkan dan seorang konsumen sudah punya keluhan, jadilah cekatan dan bermurah hati dalam memperbaiki isu tersebut. Akan jadi lebih cerdas jika Anda berinvestasi dalam memperbaiki hubungan dengan klien daripada kehilangan aliran revenue selamanya dan berhadapan dengan omongan negatif.
Janga tunggu sampai sesuatu yang salah terjadi untuk menunjukkan kebaikan hati. Hal ini juga berlaku untuk mengatur program loyalitas konsumen, insentif referral, dan ucapan terima kasih. Sample gratis, diskon tambahan, atau kode kupon; semua hal tersebut menunjukkan bahwa Anda peduli terhadap pengalaman klien, tidak hanya peduli dengan seberapa cepat mereka bisa memasukkan nomer kartu kredit mereka saja.
- Sediakan kesempatan berlipat untuk feedback konsumen
Ada banyak jalan untuk orang-orang membagikan sudut pandang mereka ― positif dan negatif ― tentang produk, layanan, dan pengalaman. Jika Anda menyediakan saluran multipel untuk feedback lebih awal dan sering, Anda bisa menjangkau konsumen sebelum mereka melakukan angry-Tweet tentang produk baru Anda.
Jangan lupa kalau orang juga senang untuk membagikan pengalaman yang baik tentang produk. Buatlah jadi mudah untuk happy client Anda untuk mem-posting ulasan online dan membagikan cerita mereka di media sosial.
- Gunakan tool yang terautomasi
Dengan bantuan software tool aplikasi dan teknologi yang bisa untuk bisnis B2B dan B2C, Anda bisa memilih apa yang tepat untuk proses post-sales yang unik dari perusahaan Anda. Software yang kuat biasanya sepaket dengan streamline layanan after sales dengan aktivitas automasi seperti mengirimkan email, meminta survei feedback, atau merayakan ulang tahun dengan penawaran spesial.
Sidig merupakan all-in-one platform untuk bisnis Anda yang dapat mengoptimalkan manajemen layanan after sales sekaligus untuk manajemen distribusi. Berbagai fitur yang dimiliki Sidig akan sangat memudahkan proses pelaksanaan program after sales tentunya. Pelajari selengkapnya dan konsultasikan kebutuhan bisnis Anda dengan klik di sini.
by gtEgaransi | Oct 20, 2022 | Blog, Manajemen Purna Jual
Layanan after sales merupakan aspek yang sangat penting sama seperti sales atau penjualan itu sendiri. Meskipun tidak ada jaminan untuk perusahaan akan mendapatkan pemasukan dari layanan after sales, namun layanan after sales meningkatkan reputasi perusahaan di antara para konsumen dan di pasar.
Penting untuk mempertahankan konsumen dan juga menarik kembali konsumen yang telah pergi. Proses yang mengikuti setelah penjualan produk atau jasa terjadi merujuk pada layanan after sales. Beberapa jenis layanan after sales biasanya termasuk reparasi, pendampingan dan pengarahan, maintenance, dan lain sebagainya. Jenis layanan biasanya tergantung pada jenis produknya dan juga industrinya.
Saat ini sistem dari pemberian layanan after sales sudah sangat terbantu oleh adanya teknologi. Software layanan after sales sudah cukup lama mulai diciptakan dan saat ini sedang berkembang pesat. Software after sales ini akan sangat membantu dan mempermudah tugas-tugas yang biasanya dilakukan secara manual.
Dengan hadirnya software layanan after sales, maka tugas yang biasanya dilakukan dengan kertas dan pencatatan dengan pulpen sudah bergeser ke sistem digital yang pencatatan sudah terautomasi dengan sebuah smartphone saja. Jadi pekerjaan bisa dilakukan secara lebih efektif dan efisien tentunya.
Pengertian After Sales
Layanan after sales, dikenal juga dengan after sales support, termasuk segala layanan yang disediakan untuk konsumen setelah mereka sudah melakukan pembelian suatu produk, yang biasanya diberikan oleh perusahaan produk tersebut.
Beberapa perusahaan bahkan bekerja sama dengan pihak ketiga untuk menyediakan layanan after sales, sedangkan yang lainnya menangani permintaan support dan mem-follow up hal-hal yang bersifat internal. Menawarkan layanan after sales bisa menaikkan loyalitas konsumen, khususnya jika konsumen merasakan dukungan yang mereka terima punya manfaat untuk mereka.
Tujuan lain dari layanan after sales yaitu membantu konsumen mendapatkan value sebanyak mungkin di luar pembelian mereka. Sebuah perusahaan yang menjual alat-alat elektronik mungkin mengirimkan pemandu pelatihan untuk konsumen yang membeli gawai tertentu sehingga mereka bisa mempelajari bagaimana cara menggunakannya secara lebih efisien.
Bisnis penjualan perangkat biasanya menawarkan informasi garansi untuk konsumennya guna membantu mereka untuk melindungi pembelian yang mereka lakukan.
Tips untuk Memberikan Layanan After Sales
Loyalitas konsumen merupakan bagian yang esensial untuk kesuksesan setiap bisnis. Berikut tips dasar untuk mendapatkan loyalitas kustomer pada periode setelah mereka melakukan pembelian sehingga layanan after sales dapat berjalan efektif:
- Memberikan diskon kepada konsumen
- Memastikan pemberian support kepada konsumen secara optimal
- Meminta feedback
- Mengirimkan konten yang relevan seperti via email marketing
Software Layanan After Sales
Layanan after sales melibatkan banyak peralatan, proses, dan orang. Layanan after sales itu sangat kompleks. Jika bisnis Anda ingin jadi yang terdepan di industri, penting untuk mengintegrasi layanan after sales yang efektif atau software manajemen layanan after sales. Itulah alasan dibalik para pebisnis besar dengan mudah meningkatkan layanan manajemen after sales yang scalable dan fleksibel.
Di beberapa tahun terakhir, penyedia pasokan dan peralatan memastikan untuk menyediakan layanan after sales yang berkualitas tinggi. Hal tersebut membantu dalam menaikkan lifetime value klien. Ketika klien membeli sebuah produk, mereka mungkin membayar juga untuk layanan after sales seperti beberapa layanan premium atau garansi yang diperpanjang.
Layanan tersebut berlaku untuk produk-produk yang punya siklus hidup panjang. Produk-produk seperti itu sangat penting untuk operasional sehari-hari atau sangat mahal harganya di mana produk tersebut tidak bisa diperbaiki sendiri. Peralatan pendingin, turbin angin, peralatan medis, dan printer 3D adalah beberapa jenis peralatan yang mengharuskan adanya pemberian layanan after sales.
Sidig merupakan salah satu software aplikasi after sales yang direkomendasikan dengan banyak fitur yang multifungsi sehingga bisa membantu melancarkan aktivitas after sales bisnis Anda.
Cara Kerja Software Layanan After Sales
Klien yang merasa puas dan senang akan merekomendasikan lebih banyak orang sehingga dapat memberi penghasilan lebih banyak ke perusahaan. Sebuah bisnis harus menyediakan layanan after sales terbaik untuk konsumen. Sebenarnya ada solusi apik untuk menyediakan layanan after sales yang efektif yaitu dengan bantuan software manajemen layanan after sales. Tetapi, untuk memberikan layanan terbaik tentunya perusahaan harus melakukannya terpisah dari bergantung pada aplikasi.
- Rekaman otomatis dari permintaan servis
Sistem akan menangkap permintaan servis baik secara manual maupun otomatis dengan fitur ekstra dari unggahan beberapa permintaan sekaligus. Anda juga bisa mengatur waktu untuk merespon untuk mengambil aksi cepat terhadap permintaan.
- Program-program yang terpisah
Permintaan klien diprogram menurut kriteria terjadwal dalam aplikasi. Oleh karena itu, software manajemen layanan after sales menghemat waktu dan membantu dalam memutuskan permintaan penting yang harus dilayani. Penggantian, garansi, komplain, servis, demo, penginstalan, dan lain sebagainya adalah beberapa jenis permintaan yang biasa diajukan.
Sekalinya produk terkirim, penginstalan akan dilakukan ke lokasi konsumen. Terlebih, produk akan didaftarkan pada sistem manajemen layanan after sales untuk garansi dan servis. Teknisi mengkonfirmasi registrasi konsumen melalui aplikasi. Mereka juga akan membagikan perawatan dan pemeliharaan produk yang diperlukan. Sehingga, aplikasi membantu dalam pengembangan ikatan positif antara brand dan konsumen.
Selama proses, sistem diprogram sedemikian rupa, yaitu mengingatkan klien secara otomatis dan mentransfer permintaan servis ke teknisi. Notifikasi mengingatkan seluruh aktivitas per waktu penjadwalan. Dengan begitu semua tugas akan terselesaikan dan tidak ada yang terlewatkan.
Keuntungan Menggunakan Software Layanan After Sales
Berikut beberapa keuntungan dari pemakaian software manajemen after sales:
- Aplikasi bisnis berbasis mobile phone
- Pengingat servis
- Manajemen penjualan baru
- Laporan revenue
- Notifikasi aplikasi dan SMS pengingat
- Melacak produk yang diservis atau adanya komplain
- Melacak teknisi
- Pemetaan lokasi produk
- Multi-user
- Bisa diakses kapanpun dan dimanapun
- Laporan yang terkustomisasi
- Feedback konsumen
- Penjadwalan dan perencanaan dengan waktu akurat
by gtEgaransi | Oct 18, 2022 | Blog, Distribusi Produk
Principal dan agen adalah dua pihak yang saling berkaitan. Mereka bekerja sama dengan simbiosis mutualisme. Artinya sama-sama saling menguntungkan. Principal membutuhkan agen untuk melakukan kontrak dengan konsumen, menghubungkan principal dengan konsumen, dan memberikan pengaruh ke penjualan.
Agen juga mendapatkan keuntungan dari penjualan dan usaha yang dia lakukan biasanya dalam bentuk komisi. Semakin besar usaha dan kontrak penjualan serta penjualan itu sendiri semakin banyak terjadi, maka komisi yang didapatkan oleh agen pun semakin besar.
Namun, tentu saja kadang hubungan antara principal dan agen tidak selalu mulus-mulus saja. Terkadang juga ada batu kerikil yang menjadi hambatan kerjasama antara keduanya. Masalah yang terjadi antara principal dan agen biasanya muncul ketika ada konflik antara keduanya, dimana biasanya terjadi ketika agen bertingkah semata-mata hanya untuk kepentingannya sendiri.
Dalam hubungan principal dan agen, principal adalah pihak yang secara legal menunjuk agen untuk membuat keputusan dan mengambil aksi untuk kepentingannya. Yuk, kita pelajari lebih dalam permasalahan principal dan agen, sehingga kedepannya bisa atur strategi dan tidak salah langkah.
Penjelasan yang Dimaksud dengan Permasalahan antara Principal dan Agen
Permasalahan principal dan agen biasa terjadi yaitu konflik antara seseorang atau grup dan perwakilan berizin yang bertindak untuk kepentingan seseorang atau grup tersebut. Seorang agen mungkin saja bertingkah laku yang berlawanan dengan kepentingan principal sehingga menimbulkan suatu permasalahan.
Masalah yang biasanya terjadi antara principal dan agen cukup bervariasi. Hal tersebut bisa terjadi di segala macam situasi terkait kepemilikan aset, atau principal mendelegasikan kontrol langsung aset-asetnya ke pihak lain atau agen.
Berikut beberapa penjelasan kunci tentang permasalahan antara principal dan agen:
- Konflik antara principal dan agen adalah masalah yang terjadi antara pemilik aset dengan pihak yang telah diberi mandat untuk mengontrol aset tersebut.
- Masalah bisa terjadi dalam situasi apapun, mulai dari hubungan antara klien dan pengacara hingga hubungan antara pemegang saham dan CEO.
- Risiko bahwa agen akan bertindak tidak sesuai dengan kepentingan principal bisa dikatakan sebagai biaya agensi.
- Menyelesaikan masalah principal-agen mungkin mengharuskan perubahan sistem reward dalam rangka mensejajarkan prioritas atau meningkatkan arus informasi, atau keduanya.
Memahami Permasalahan Principal-Agen
Masalah principal dan agen sudah menjadi faktor standar dalam ilmu politik dan ekonomi. Sebuah studi mengemukakan sebuah struktur kepemilikan yang dirancang untuk menghindari yang dinamakan biaya agensi dan akibatnya, yang diidentifikasi sebagai pemisahan kepemilikan dan kontrol. Pemisahan kontrol terjadi ketika principal mempekerjakan seorang agen.
Principal mendelegasikan sebuah tingkat kontrol dan hak untuk membuat keputusan kepada agen. Namun, principal tetap mempertahankan kepemilikan aset dan menyimpan kelemahan untuk segala bentuk kerugian.
Misalnya, seorang investor saham perusahaan, sebagai bagian dari pemilik, adalah principal yang bergantung pada CEO sebagai agennya untuk menjalankan strategi demi kepentingannya. Oleh karena itu, mereka ingin sahamnya naik harganya atau membayar dividen, atau keduanya. Jika CEO memilih untuk membajak semua profit untuk berekspansi atau membayar bonus besar ke manajer, principal mungkin merasa dirugikan oleh agen mereka.
Ada beberapa cara untuk memperbaiki masalah principal-agen dan biasanya melibatkan klarifikasi ekspektasi dan memonitor hasilnya. Principal umumnya adalah satu-satunya pihak yang bisa atau akan memperbaikinya.
Contoh Masalah Principal-Agen
Masalah antara principal dan agen bisa muncul di situasi sehari-hari sekitar dunia peruangan atau terkait finansial. Seorang klien yang mempekerjakan seorang pengacara mungkin khawatir kalau-kalau pengacaranya akan mengacau tagihan lebih dari yang seharusnya.
Seorang pemilik bangunan mungkin tidak menyetujui penggunaan uang pajak oleh pemerintah wilayah setempat. Seorang pembeli bangunan mungkin mencurigai bahwa makelarnya lebih tertarik pada komisinya daripada kepentingan pembeli.
Dari semua contoh tersebut, principal hanya punya sedikit pilihan untuk mengatasinya. Kepentingan agen adalah untuk menyelesaikan tugas dan pekerjaannya.
Solusi dari Permasalahan Principal dan Agen
Ada beberapa cara untuk menyelesaikan masalah yang terjadi di antara principal dan agen. Bebannya menjadi tanggung jawab principal yaitu untuk memberikan insentif kepada agen selaku pihak yang melaksanakan apa yang diinginkan oleh principal.
Misalnya saja hubungan antara pemegang saham dengan CEO. Pemegang saham bisa mengambil aksi sebelum mempekerjakan manajer untuk menyelesaikan beberapa risiko. Pertama, mereka bisa menulis kontrak manajer yang mensejajarkan insentif manajer dengan insentif pemegang saham.
Principal dapat meminta agen untuk secara teratur memberikan laporan hasil kepadanya. Dia bisa mempekerjakan tenaga kerja dari luar untuk memonitor atau auditor dari luar untuk melacak informasi. Pada skenario terburuk, mereka bisa mengganti manajer.
Klausa Kontrak
Di beberapa tahun terakhir, tren telah mengarah ke kontrak pengupahan yang menghubungkan kompensasi sedekat mungkin dengan pengukuran performa. Untuk manajer bisnis, insentif termasuk penghargaan berdasarkan performa dari saham atau pilihan saham, rencana profit-sharing, atau secara langsung menghubungkan manajemen pembayaran dengan harga saham.
Sebagai akarnya, prinsipnya sama dengan memberikan tip untuk layanan yang baik. Secara teori, pemberian tip sejajar dengan kepentingan konsumen, atau principal, dan agen, atau pelayan restoran. Prioritas mereka sekarang sejajar dan berfokus pada pemberian layanan yang baik dan optimal.Itu tadi adalah permasalahan yang biasanya terjadi antara principal dan agen beserta solusinya.
Ada banyak contoh dan juga cara mengatasi variasi permasalahan yang terjadi antara principal dan agen. Salah satu cara supaya tugas dan pekerjaan principal dan agen berjalan dengan baik dan lancar adalah menggunakan software aplikasi. Sidig merupakan sebuah solusi. Aplikasi apik ini mencakup principal dan agen sebagai ekosistemnya. Yuk, segera kunjungi https://sidig.id/ dan pelajari lebih jauh mengenai Sidig.